Minggu, 03 Februari 2019

[J - Dorama] Kaseifu no Mita : Manusia dengan egonya

Gambar terkait


Sebenarnya aku sudah ingin membahas dorama ini sejak beberapa waktu lalu. Hanya saja tema pengkhianatan yang disuguhkan dorama ini menyurutkan niat itu. Ini adalah tontonan yang terbilang berat. Walau begitu, begitu banyak hikmah yang bisa kita ambil dari dorama yang tayang di tahun 2011 tersebut.

Dorama ini begitu menyita banyak perhatian kala masa penayangannya. Dorama ini digadang - gadang menjadi salah satu dorama dengan ratting tertinggi di abad 21. Dulu aku hanya membaca sinopsis lengkap dari dorama ini yang diposting oleh salah satu blog. Hanya saja, aku baru tertarik untuk menyaksikan secara langsung dalam format video beberapa waktu lalu. Tadinya aku hanya ingin menonton 2 episode awalnya saja. Tapi tontonan ini seakan menyihirku untuk terus menyaksikannya hingga akhir.

SINOPSIS

Keluarga Asuda tengah berduka. Keluarga ini baru saja kehilangan ibu mereka yang tenggelam di danau. Ayah mereka menyebutkan bahwa ibunya kecelakaan dan karenanya ia meninggal di danau itu.

Keluarga Asuda memiliki 4 anak yakni, Asuda Yui, Asuda Kakeru, Asuda Kaito dan Asuda Kii. Suasana duka menyelimuti keluarga itu. Rumah mereka menjadi berantakan karena kehilangan sosok ibu. Karena itu ayah mereka mempekerjakan seorang Pembantu Rumah Tangga untuk membersihkan rumah dan mempersiapkan keperluan kehidupan sehari - hari mereka.

Asuda Yui.

Asuda Kakeru.

Asuda Kii dan Asuda Kaito (Dari kiri ke kanan.)

Mita Akari (Matsushima Nanako), Pembantu Rumah Tangga yang mereka rekrut adalah sosok yang sangat misterius. Dia tidak pernah tersenyum. Berwajah dingin dan enggan untuk menceritakan kehidupan pribadinya. Dia hanya mengatakan apa yang perlu dikatakan dan hampir tidak pernah mengungkapkan pendapatnya pribadi. Dia bahkan bersedia melakukan apapun perintah yang ia terima. Termasuk perintah untuk.. membunuh seseorang.


Mita Akari.

Suasana di rumah keluarga Asuda semakin berantakan saat anak sulung dikeluarga itu tahu bahwa kematian ibunya itu ternyata bukan karena kecelakaan. Ayah mereka berselingkuh sehingga ibu mereka meninggal bunuh diri. Ia bunuh diri tepat sehari setelah suaminya mengajukan permintaan perceraian. Keesokan hari setelah mengajukan permintaan perceraian, suaminya menemukan surat yang berbunyi, “Jika kau meninggalkanku, aku akan mati.”


Ayah.

Ibu.

Anak - anak dikeluarga Asuda marah besar. Mereka sangat terluka karena dikhianati oleh ayah mereka sendiri. Mereka sempat memutuskan untuk meninggalkan rumah dan menetap dirumah kakek dari pihak ibu. Hanya saja ini tidak berlangsung lama karena anak bungsu di keluarga Asuda, Kii menginginkan kakak - kakaknya memaafkan ayah mereka. Karena kejadian nekat Kii yang saking inginnya keluarga mereka berbaikan, mereka memutuskan untuk kembali tinggal bersama di rumah mereka. Dengan syarat, ayah mereka harus pindah dari rumah itu.

Selanjutnya dorama ini menceritakan tentang bagaimana Keluarga Asuda mulai lebih memahami satu sama lain. Belajar menerima dan memaafkan atas kesalahan - kesalahan yang telah anggota keluarga mereka perbuat. Tentang fakta bahwa keluarga adalah rumah dari setiap persoalan. Apapun yang kita alami diluaran sana, keluarga adalah tempat kita semua kembali. Hal ini terlihat sangat jelas. Saat ayah mereka kembali mendekati selingkuhannya, dia dicampakkan karena perempuan selingkuhannya itu menilai hubungan mereka memang sudah seharusnya diakhiri. Terlebih setelah ia tahu istri dari orang yang ia kencani itu sudah meninggal bunuh diri. Juga kisah cinta anak pertama di keluarga itu, Yui. Yui yang berpacaran dengan kakak kelas di SMA-nya. Yui sangat mencintai pacarnya itu dan bahkan menjadikan dia sebagai orang yang paling penting dalam hidupnya. Akhirnya, dia dikhianati karena pacarnya itu tidak benar - benar serius dalam hubungan mereka. Dia menilai Yui terlalu serius dan dia lebih mementingkan pendidikannya dibanding dengan hubungannya dengan Yui. Pada akhirnya, keluargalah yang menerima mereka apa adanya. Menyambut dengan senyuman dan benar - benar peduli dengan tulus.

KOMENTAR PENULIS

Salah satu sisi menarik dari dorama ini adalah kehadiran sang pengurus rumah yakni Mita Akari. Kita dibuat penasaran akan asal usulnya dan alasan dibalik semua sikapnya. Tapi aku tidak begitu membahas soal itu di review ini hehe. Aku hanya membahas soal makna kekeluargaan yang diusung dorama ini.

Seperti yang kusebutkan di judul review ini. Manusia dengan egonya. Ya, resiko dari kebersamaan itu rasa sakit memang. Karena setiap orang punya ego masing - masing. Jadi sederhananya sih tentang bagaimana setiap orang mengatur egonya. Sebisa mungkin seharusnya kita bisa mengatur sedemikian rupa hingga tidak merugikan dan tidak menyakiti orang lain.

Untuk soundtrack-nya, dorama ini memutar lagu dari Saito Kazuyoshi berjudul Yasashiku Naritai. Menurutku lagunya sangat enak didengar dan pas dengan ceritanya. Walaupun aku tidak mengerti makna lagunya wkwk. Aku belum baca translate dari lagu berbahasa jepang ini.

Sekian review yang ingin kubuat. Kalian bisa menonton dorama ini dikala senggang dan mengambil hikmah yang tersaji didalamnya. Dorama ini punya sisi psikopat juga sih. Jadi aku rasa kita harus bijak menontonnya. Menganggap sisi psikopat itu sebagai selingan atau hiburan semata.

Baiklah. Akhir kata, sampai jumpa ditulisanku berikutnya ya~