Kamis, 23 Januari 2020

[J - Dorama] Boukyaku no Sachiko : Lupakan patah hati dengan makanan !


Hasil gambar untuk boukyaku no sachiko


Kembali lagi dengan review dorama. Kali ini aku akan membahas dorama tahun 2018 yang ber-genre kuliner, komedi dan romantis. Dorama ini merupakan adaptasi live action dari manga berjudul sama karya Jun Abe-sensei. Aku nonton karena Takahata Mitsuki sih, pemeran Nemoto Kahoko di Kahogo no Kahoko. Ini juga pertama kalinya aku menonton dorama yang membahas kuliner dengan cukup mendalam.

SINOPSIS

Sasaki Sachiko (Takahata Mitsuki) adalah seorang editor di perusahaan penerbit. Sachiko selalu mengerjakan pekerjaannya dengan sangat baik. Dia jarang berekspresi, seperti robot namun berperasaan.


Tokoh utama di dorama ini, Sasaki Sachiko.
Sachiko memiliki tunangan bernama Shungo. Namun nahas, Shungo kabur dihari pernikahan mereka dan ini membuat Sachiko bertanya - tanya mengenai alasan mengapa itu terjadi. Shungo meninggalkan memo bertuliskan, “Sachiko, maaf.” Sachiko lalu mengumumkan pada tamu undangan bahwa mempelai pria kabur darinya. Setelah kejadian itu Sachiko tidak fokus bekerja dan selalu teringat Shungo diberbagai kesempatan.

Sachiko yang ditinggalkan tepat dihari pernikahannya.

Sachiko lantas menemukan metode melupakan Shungo, yaitu dengan makanan. Begitulah perjalanan kuliner Sachiko dimulai. Mengenai bagaimana dia menikmati dan mendeskripsikan makanan.

Kenangan bersama Shungo selalu menghantui Sachiko. Sachiko hanya mendengar kalimat manis dari apa yang terlontar dari mulut Shungo. Shungo mengajak Sachiko menikah dan berkata ia ingin menghabiskan hari - harinya bersama Sachiko.





Berkata bahwa Sachiko imut dan sedikit mirip dengan kura - kura yang selalu melakukan yang terbaik, selangkah demi selangkah.



 
Berkata ingin melihat kembang api bersama dengan Sachiko disetiap tahunnya.



Untungnya Sachiko dikelilingi rekan kerja yang baik dan perhatian dengannya. Mereka memahami luka yang Sachiko rasakan. Menghargai Sachiko dan bahkan ada yang membantu Sachiko membantu melupakan mantan tunangannya itu.

Lalu bagaimana akhirnya ? Mengapa Shungo meninggalkan Sachiko di altar pernikahan mereka ? Bagaimana Sachiko menikmati makanannya ? Kalian akan menemukan jawabannya dengan menontonnya sendiri.

KOMENTAR PENULIS

Sampai artikel ini ditulis, subtitle dorama ini baru sampai episode 8. Aku menantikan perilisan subtitle untuk episode - episode berikutnya. Aku juga belum tahu alasan Shungo meninggalkan Sachiko.

Dari dorama ini aku belajar bahwa untuk beberapa kasus, meninggalkan pasangan itu bisa saja menjadi boomerang, menghancurkannya secara tidak langsung. Shungo juga kata - katanya manis banget, sangat romantis. Bahkan Sachiko yang seperti robot aja bisa baper begitu, ya ampun. Bisa dibilang Shungo hanya mengatakan sesuatu yang ingin Sachiko dengar.

Menurutku mengenalkan jenis makanan melalui sebuah kisah manga/dorama merupakan sesuatu yang menarik. Penyampaian materi mengenai makanan menjadi lebih ringan. Tentang fakta bahwa makanan merupakan salah satu cara menikmati hidup. Makanan juga memberikan sensasi dan pengalaman tersendiri. Pokoknya kalau kalian butuh tontonan bertema kuliner kalian bisa menonton dorama ini.

Aku suka saat tokoh di dorama ini berkata, “Manusia akan lapar tidak peduli hal sedih apapun yang terjadi.”

Aku juga suka saat Sachiko dinasihati bahwa semua orang harus berpikir tentang hari ini dan cuaca esok hari. Kadangkala terlalu berpikir sesuatu yang telah berlalu itu tak berguna. Cukup pelajari dan antisipasi hari ini, esok dan seterusnya.

Sebagai bonus aku akan memposting photo makanan yang Sachiko makan selama 8 episode dan SP yang aku tonton. Ini dia :







Selasa, 14 Januari 2020

[J - Dorama] Nagi no Oitoma : Libur panjang dan kesempatan mereset hidup


Hasil gambar untuk nagi no oitoma


Pada kesempatan kali ini aku akan me-review dorama musim panas tahun 2019 lalu. Dorama ini menduduki peringkat pertama sebagai dorama romantis terfavorit tahun 2019 di Jepang. Dorama ini memiliki kisah cinta unik yang sedih namun juga kocak. Baik, langsung saja ini dia ulasannya :

SINOPSIS

Oshima Nagi (Kuroki Haru) adalah seorang karyawati yang ramah dan senantiasa tersenyum. Dia bekerja di perusahaan elektronik untuk keperluan rumah tangga. Ia menjalin hubungan dengan Gamon Shinji (Takahashi Issey), rekan dikantornya. Dikantor, Nagi selalu tampil dengan rambut panjang lurus. Padahal sebenarnya Nagi mempunyai rambut keriting (afro). Dia memerlukan waktu satu jam untuk meluruskannya.

Nagi dengan rambut panjang lurusnya.
Nagi dengan rambut afro-nya.
Gamon Shinji.
Karyawati lain di perusahaan Nagi berkata Nagi selalu berpenampilan seperti penyiar. Mereka berkata Nagi berpenampilan rapih dan membuatnya berada diperingkat pertama sebagai penyiar yang paling ingin dinikahi. Nagi hanya tersenyum dan kebingungan harus menjawab apa. Dia selalu dan selalu membaca situasi yang ia hadapi.

Nagi saat berkumpul dengan teman kantornya.
Shinji (pacar Nagi) mencicipi masakan Nagi lalu memuji rasanya enak. Ia bilang Nagi akan menjadi istri yang sempurna untuknya.




Namun dibalik itu semua teman kantor Nagi ternyata berbohong agar Nagi mengerjakan tugasnya. Ini membuat Nagi harus bekerja lembur. Nagi mengetahui ini semua setelah tidak sengaja melihat HP temannya dan membaca chatting digrup teman - teman kantornya. Mereka ternyata kumpul bersama malam itu, bersenang - senang tanpa Nagi. Mereka memanfaatkan Nagi dan berkata mereka hanya perlu memuji Nagi dan Nagi pun akan membantu mereka dalam hal apapun. Nagi sedih membacanya kemudian ia melihat pesan yang dikirim pacarnya. Shinji bilang ia sedang lembur dan akan menemui Nagi setelah pulang nanti. Nagi senang membacanya. Nagi kemudian berpapasan dengan ruangan kerja Shinji dan mendengar percakapan Shinji dengan karyawan pria di kantornya. Shinji bilang ia tidak berniat menikahi pacarnya saat ini dan hubungan mereka hanya didasari kontak fisik. Ia bilang pacarnya menanam sayuran, memakannya dan mengulang semua itu berkali - kali. Makanan yang dibuatnya begitu sederhana dan selalu mematikan listrik. Secara insting, Shinji tidak bisa menerima wanita pelit sepertinya. Nagi yang mendengar itu semua sangat terluka, nafasnya sesak dan ia pun kehilangan kesadaran. Nagi resign dari perusahaan setelah semua kejadian itu, pindah rumah dan kemudian menikmati liburan panjangnya di musim panas.


Di liburannya itu Nagi tampil apa adanya. Baik rambut maupun pakaian. Nagi mencoba menjadi dirinya sendiri. Nagi sedih saat pacar dan rekan kerjanya tidak menjenguk ataupun sekedar menghubunginya saat dia sakit. Nagi merasa tidak ada seorangpun yang mencemaskannya. Nagi memutuskan menghapus seluruh akun media sosialnya, kenangannya bersama Shiinji dan memulai kehidupan yang baru.

Padahal Shinji tidak menemani Nagi yang saat itu sakit karena dia pergi ke Hokkaido untuk perjalanan bisnis. Shinji merasa, dibandingkan menelepon sebaiknya ia meminta maaf secara langsung. Tapi Shinji tidak menjelaskan ini semua pada Nagi. Shinji justru melakukan maupun mengatakan sesuatu yang cenderung bertolak belakang dengan perasaan dan keinginannya.

Shinji mendatangi Nagi ditempat tinggal barunya. Ia bilang Nagi terlihat jelek dengan rambut keritingnya. Ia mengomentari kosan Nagi, menertawakan dan merendahkan. Nagi menjelaskan bahwa ini adalah rambut alaminya. Nagi berkata ia tidak memerlukan kebodohannya dimasa lalu. Ia ingin berhenti membaca atmosphere karena atmosphere bukan sesuatu yang harus dibaca. Itu adalah sesuatu yang kita hirup dan hembuskan. Mereka lalu memutuskan hubungan namun Shinji berkata ia akan menemui Nagi lagi. Dijalan pulang Shinji menangis dan menjadi pusat perhatian banyak orang.

Dirumah kosan barunya Nagi dikelilingi oleh tetangga - tetangga yang menyemarakkan liburan Nagi ini. Ada Urara-chan dan ibunya yang merupakan single parent. Juga Gon dan nenek Midori yang sangat menyukai menonton film. Nagi juga punya teman baru bernama Sakamoto Ryoko (Ichikawa Mikako).

Shinji menghabiskan 1 jam perjalanan untuk menemui Nagi di tempat barunya. Nenek Midori melihat Shinji yang sedang menggedor kosan Nagi dan kemudian mengajaknya menonton film bersama sambil menunggu Nagi pulang. Nenek Midori juga meminta 3 makanan yang Shinji bawa sebagai tiket film. Mereka menonton film bersama dan bahkan terlihat akrab sambil mengomentari plot film tersebut. Nenek Midori juga menceritakan ending dari film tersebut dan menjelaskan pesan moralnya. Nenek Midori bilang yang intinya hubungan antara perempuan dan laki - laki itu rentan kesalah-pahaman. Kurangnya berkata - kata selalu berakhir tragedi. Mereka menonton film yang pesan moralnya sangat cocok untuk Shinji dan Nagi hahaha.





Gon memperlakukan Nagi dengan baik. Ia berkata Nagi orang yang menarik dan imut. Nagi merasa waktunya cepat berlalu saat bersama dengan Gon. Nagi juga berkata senyuman Gon itu berbahaya. Kata - kata dan tindakan Gon (yang ternyata dekat dengan sangat banyak wanita) selalu membuat Nagi baper. Dia memperlakukan orang disekitarnya dengan baik. Akan jadi akhir bagi para wanita jika mereka dekat dengannya. Gon tidak tahu cara menjaga jarak dari orang - orang. Gon memberikan kunci ruangannya pada banyak wanita. Gon hanya mengatakan apa yang paling ingin orang lain dengar. Jadi para wanita tidak seharusnya menanggapi itu semua dengan serius. Eri memperingatkan Nagi harus memakai dosis jika ingin dekat dengan Gon.

Nagi dan Gon saat menghabiskan waktu bersama.
Gon dengan pesona senyumannya.

Suatu ketika Gon mengajak Shinji menunggu kepulangan Nagi dikosannya. Ditengah obrolan mereka Gon mengajak Shinji berkompetisi. Hujan deras dan petir menggelegar. Ternyata kompetisi yang Gon maksud itu bermain game wkwk. Mereka cukup akrab dan bahkan membicarakan masa kecil dan kebijakan game di rumah mereka. Shinji cukup terkejut bagaimana bisa dia bercerita banyak hal kepada Gon, dia merinding menyadari itu. Melihat itu Gon bertanya apa Shinji kedinginan. Ia lalu menawarkan minuman yang bisa menghangatkan tubuh. Shinji berpikir selain pendengar yang baik, Gon juga baik dan dengan itu dia bisa dengan mudah memanfaatkan orang bodoh. Sudah pasti Nagi jatuh cinta pada Gon terlebih mereka bertetangga.





Di perjalanan pulang Shinji melihat Nagi sedang berbelanja di minimarket. Nagi melihat Shinji lalu lari menjauh. Shinji lari mengejarnya lalu mereka bicara ditengah lebatnya hujan. Shinji berkata dia datang ke kosan tetangga Nagi. Mendengarnya Nagi nampak excited dan menyesal tidak bisa menemui Gon. Shinji berkata jadi itu benar, Ia mendengar Nagi menjadi aneh sejak menghabiskan waktu bersama Gon. Nagi mengelak dan berkata ia baik - baik saja. Shinji membentak apanya yang baik - baik saja, seseorang yang suka berhemat seperti Nagi tidak seharusnya menghabiskan uang di minimarket.

Shinji melanjutkan ada apa dengan wajah Nagi, terlihat seperti zombie. Nagi kembali menegaskan bahwa ia baik - baik saja. Shinji bertanya apa Nagi tidak apa meskipun tahu Gon dekat dengan banyak wanita. Nagi menjawab dia tidak keberatan karena dia merasa bahagia saat bersama Gon. Nagi bilang sudah semestinya bagi dia untuk berbagi seseorang yang penuh cinta seperti Gon dengan semuanya. Sambil menangis Shinji menjawab candaan Nagi sama sekali tidak lucu.


Shinji selalu terjebak dengan kenangannya bersama Nagi. Suatu ketika Shinji mengingat saat mereka kencan melihat hewan laut di akuarium raksasa. Nagi menyemangati ikan sarden yang berenang ke arah yang berlawanan dengan segerombolan ikan sarden lainnya. Shinji berkata ia heran kenapa sarden itu tidak membaca situasi dengan berenang ke arah sebaliknya. Nagi menjawab kalau sarden itu mati maka ia akan memakannya. Shinji berkata hanya orang biasa yang memakan sarden. Nagi menjawab sarden itu lezat meski dimasak dengan cara apapun. Shinji berpikir Nagi imut saat menanggapi dengan serius. Tapi Shinji tidak mengekspresikan perasaannya dengan baik.




Selain itu dorama ini juga menceritakan tentang keluarga Shinji dan Nagi. Ibu Shinji menyembunyikan perasaannya yang sesungguhnya. Ayah Shinji sebenarnya punya selingkuhan tetapi mereka semua berpura - pura seakan semuanya baik - baik saja. Mereka hanya menunjukan kesuksesan dihadapan kerabatnya. Mereka bilang Gamon Shinichi (kakaknya Shinji) sedang bekerja diluar negeri. Padahal mereka bahkan tidak tahu keberadaan Shinichi. Shinji berpikir ini adalah pertunjukan keluarga ideal. Ya, hanya sebuah pertunjukan dan rekayasa semata. Padahal sebenarnya Shinichi menjadi seorang YouTuber dan menganggap dirinya sebagai konsultan gaya hidup. Ia tanpa ragu menunjukan wajah dan nama aslinya.




Ibu Nagi selalu menegur Nagi agar menjaga penampilannya dan memastikan Nagi tidak menunjukkan rambut afronya pada dunia. Nagi terlalu sering membaca atmospher (situasi) karena pola asuh ibunya yang selalu membuat Nagi merasa bersalah. Nagi harus memakan sesuatu yang tidak ia sukai dan bahkan harus menyerah mengenai mimpinya menjalankan bisnis laundry.

Ibu Nagi bilang selalu seperti ini, Nagi tidak pernah memenuhi ekspektasi ibunya. Tidak sekalipun. Nagi sedih dan menjawab ia membenci ibunya yang selalu memaksanya mendengarkan apa yang ibunya katakan dan membuat Nagi merasa bersalah. Nagi meminta maaf karena tidak bisa memenuhi ekspektasi ibunya. Nagi melanjutkan, meskipun ia tidak bisa memenuhi ekspektasi ibunya dan terlihat buruk (hina) namun ia merasa sangat senang dengan hidupnya yang seperti ini.

Hingga pada suatu ketika Shinji berkata jujur dan menangis didepan Nagi. Ia bilang ia sangat mencintai Nagi dan ingin membuat Nagi bahagia tapi ia tidak bisa. Nagi kebingungan dan merasa ada yang salah karena sifat Shinji tiba - tiba berubah. Shinji tidak benar - benar bermaksud begitu saat berkata mengencani Nagi hanya untuk kontak fisik. Dia benar - benar menyesal.

Shinji bercerita pada nenek bahwa ia tidak tahu lagi. Nagi sudah melihatnya menangis, Nagi tahu dia sangat mencintainya. Bagaimana bisa ia menemui Nagi setelah ini. Nenek menjawab Shinji yang jujur terlihat imut.


Shinji yang begitu sedih dan merana.
Lucunya ada bayangan masing - masing apabila Nagi dan Shinji menikah. Dalam bayangan Shinji kedua anaknya memakan dan memuji masakan Nagi yang lezat. Shinji mengiyakan dan berkata makanan ekonomis mama (Nagi) merupakan yang terbaik di dunia. Mereka lalu berpelukan.




Beda halnya dengan bayangan Nagi. Nagi membayangkan kedua anaknya akan komplain soal masakan sederhana yang Nagi buat dan berkata Nagi seakan memberi makan orang miskin. Shinji berkata anak - anak berisik lalu meminta Nagi membesarkan mereka dengan baik. Nagi meminta maaf dan meminta kedua anaknya diam.




Cerita semakin menarik saat Gon benar - benar jatuh cinta pada Nagi. Gon mengambil semua kunci yang selama ini ia berikan pada banyak wanita. Gon mengungkapkan perasaannya dan berkata mulai sekarang ia hanya akan melihat Nagi. Lalu bagaimana akhirnya ? Siapa yang akan Nagi pilih ? Dan bagaimana Nagi mengakhiri liburannya ? Kalian bisa menyaksikannya sendiri nanti hehe.



KOMENTAR PENULIS

Walaupun dorama ini memiliki awal yang gelap (lingkungan toxic, red), namun instrument dorama ini cenderung asik dan menyenangkan saat didengar. Sesuai dengan judulnya, suasana liburannya sangat terasa. Lingkungan toxic itu tidak nyaman memang dan kadang kita merasa sedih menyadari teman - teman kita bersenang - senang tanpa kita. Rasanya seperti ada ditempat yang tidak mereka inginkan untuk ada. Tapi perasaan lengkapnya aku agak lupa sih. Soalnya sudah lama sekali sejak terakhir kali aku merasakan ini hehe. Tapi mau gimana lagi kan ya ? Toh kita tidak bisa memaksakan orang - orang memilih untuk nyaman dengan siapa.

Dari dorama ini aku belajar bahwa tidak semua orang dalam hidup kita itu hadir dengan ketulusan. Teman - teman Nagi di kantor memuji Nagi demi keuntungan mereka sendiri. Agar mereka dapat memperalat Nagi.

Oh iya, Shinji juga sempat mencoba move on pada Ichikawa Madoka (Karata Erika). Namun Nagi selalu membayanginya dan pada akhirnya Shinji dan Madoka putus.
Ichikawa Madoka.
Menurutku cerita dorama ini menjadi lebih menarik karena Shinji. Lucu aja bagaimana dia yang hatinya rapuh malah bertindak sebaliknya saat didepan Nagi. Pada akhirnya Nagi bingung sendiri melihat sisi asli Shinji wkwk. Aku juga suka saat Shinji cemas pada Nagi ditengah guyuran hujan. Shinji merasa sangat terluka dan cemas saat tahu Nagi move on pada orang yang salah. Dalam bahasa Jepang, ‘cemas’ itu ditulis dengan susunan kata ‘hati yang kamu kirimkan.’

Jika harus memilih, aku lebih setuju Nagi bersama Shinji. Aku kurang suka cowok player macam Gon. Memang sih wajah, suara dan senyumannya itu bikin adem. Tapi naluriku sebagai wanita sulit menerima itu. Menjadi satu - satunya itu perkara yang penting. Meski Shinji juga salah. Dia tidak bisa menjaga perasaan Nagi, berkata berkencan hanya untuk kontak fisik dan berbicara tentang keburukan Nagi. Itu tidak pantas dikatakan walau hanya sekedar candaan. Tidak heran Nagi ingin mereset hidupnya. Aku ingat saat temanku yang sudah menikah bilang bahwa hubungan itu tentang bagaimana masing - masing menghargai perasaan satu sama lain. Nah Shinji gagal dalam hal itu.

Shinji bilang Nagi pelit karena menanam dan memakan tanaman yang dia tanam. Menurutku itu tidak pelit. Apa salahnya menanam lalu memakannya ? Kalau dalam Bahasa Sunda-nya mah reresepan weh. Suatu aktivitas yang menyenangkan dan tidak ada yang salah dari itu.

Dari dorama ini aku juga belajar tentang pentingnya menjadi diri sendiri. Kalau kata Shinji sih menjadi oksigen bagi orang lain dan kehilangan diri kita sendiri tanpa kita sadari. Kita tidak bisa selamanya mengalah demi orang lain karena terkadang kita punya referensi sendiri untuk bahagia.

Dari dorama ini aku jadi paham alasan orang susah move on. Gimana ya ? Pacaran itu hubungan yang tanpa dosis (karena sering berinteraksi) dan ini membuat candu. Dalam hal ini kesempurnaan mantan juga ambil bagian. Nagi yang sederhana, ramah, penurut, imut dan pandai memasak menjadikannya menjadi begitu istimewa bagi Shinji.

Baik, sekian untuk review kali ini dan sampai jumpa di-review selanjutnya.