Sabtu, 24 Desember 2016

Pembelajaran dari Sepak Bola


Hasil gambar untuk sepak bola



Selagi masih hangat – hangatnya, kali ini aku ingin membahas mengenai sepak bola. Olah raga yang baru – baru ini sering diperbincangkan ini ternyata memiliki banyak pembelajaran didalamnya. Diantaranya :

1.      Kerja Sama Tim

Kekompakkan. Ya, kata ini menjadi menu wajib dalam tim dan dalam hal ini sepak bola. Setiap orang yang terlibat didalamnya harus melakukan yang terbaik dan tidak terlalu mendominasi.

2.      Kerja Keras, Pantang Menyerah dan Perjuangan

Kerja keras dan perjuangan menjadi modal utama untuk mencetak gol dan untuk itu kita harus pantang menyerah. Hal ini dapat dilihat saat kedua tim berusaha keras untuk menjaga gawang dan berjuang mencetak gol. Tidak peduli, berapa kali mereka gagal mencetak gol mereka akan terus menerus mencoba dan berjuang untuk itu.

Aku jadi teringat pada kutipan yang hingga saat ini mampu menginspirasiku. Kutipan itu berbunyi :

“Hanya karena ada seorang penjaga gawang bukan berarti kau tidak bisa mendapatkan gol.”

Ya, hanya karena ada tantangan disitu itu tidak mengartikan bahwa tujuan kita tidak akan pernah tercapai. Setidaknya itu adalah pesan yang disampaikan sepak bola secara tidak langsung.

3.      Sportivitas

Dalam KBBI Sportivitas berarti sikap adil (jujur) terhadap lawan dan sikap bersedia mengakui keunggulan lawan atau kekalahan sendiri. Dari definisinya, dapat disimpulkan bahwa sepak bola adalah salah satu ajang sportivitas. Persaingan yang terjadi adalah persaingan sehat dan menjadikan sepak bola sebagai sarana hiburan semata. Jadi tidak ada kericuhan pasca pertandingan usai.

Itu merupakan pembelajaran – pembelajaran dari sepak bola yang mampu kusimpulkan. Mungkin masih ada pembelajaran lainnya dan bisa pembaca tambahkan di kolom komentar. Kurasa cukup untuk saat ini. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa.

Minggu, 20 November 2016

Keberagaman Budaya di Indonesia



Hasil gambar untuk keberagaman budaya


Membahas mengenai kekayaan budaya tanah air seakan - akan menjadi sesuatu yang tiada habis - habisnya. Sekalipun berada dalam satu daratan, budaya Indonesia tetap memiliki perbedaan. Perbedaan itu dapat dilihat dari segi bahasa, pakaian tradisional, rumah adat dan lain - lain.

Membahas mengenai ini mengingatkanku akan sesuatu dimasa lalu. Saat itu aku mendengar teman sekelasku yang menghina seseorang yang berbicara dengan Bahasa Indonesia. Ia memganggap orang itu tidak pantas berbahasa Indonesia karena logat Sunda yang orang itu miliki. Kupikir penghinaan itu sangatlah tidak wajar untuk dilakukan. Aku berpikir, "Wajarlah masih punya logat Sunda. Toh dia orang Sunda'kan ? Selain itu, kita termasuk orang yang menghina itu tinggal disuatu negara yang kaya akan budaya. Jika dia tidak ingin mendengar seseorang yang berlogat Sunda ya sudah. Jangan tinggal di negara ini." Sebuah pemikiran yang mungkin cukup ekstrim untuk sebagian orang hahaha.

Membicarakan mengenai suku bangsa, kali ini aku akan bercerita tentang aku pribadi. Aku lahir dari keluarga yang asli dari Jawa Barat. Dengan kata lain aku adalah seseorang dari tanah Pasundan dan merupakan orang Sunda asli. Karena aku lahir dari keluarga dan besar di tanah Sunda alhasil aku menjadi seseorang yang cukup mahir berbahasa Sunda. Tapi anehnya aku tidak memiliki logat kala berbicara bahasa Indonesia. Bahkan salah satu guruku menyangka aku adalah anak dari orang Jawa yang merantau ke Bandung hahaha. Aku berpikir, "Jawa dari mana ? Ngomong Sunda lancar gini juga."  Mungkin ia menyimpulkan dari kemampuanku berbicara Bahasa Indonesia tanpa logat. Karena rata - rata anak orang Jawa yang merantau dan tumbuh di Bandung itu berbicara tanpa logat Sunda.

Dengan kemampuanku dalam berbahasa Sunda, sebenarnya bukan hal sulit untukku menulis postingan di blog ini dalam bahasa daerahku itu. Namun aku hanya menulis dalam Bahasa Indonesia karena aku ingin tulisanku ini bisa dipahami dan bermanfaat untuk siapapun. Aku ingin semua orang (dari suku apapun di Indonesia) bisa mempelajari hal baru dari blog ini. Sebagai penutup aku ingin menulis dalam Bahasa Sunda :


Sakitu waƩ ti abdi. Mugi - mugi naon anu ku abdi serat aya mangpaatna. Teras abdi oge nyuhunkeun dihapunten bilih seratan abdi ieu nyinggung atanapi seueur kalepatan. Hatur nuhun.

Lagu pembuka The Princess' Man dan alurnya



Hasil gambar untuk the princess man


Saat aku menyaksikan drama yang dibintangi Park Shi Hoo ini aku merasa jatuh cinta dengan beberapa OST-nya. Seperti halnya Drama Korea pada umumnya Drama The Princess' Man juga memiliki OST yang mampu menempati posisi tersendiri di hati para penggemarnya. Kali ini aku akan membahas salah satu lagu favoritku dari drama ini.

Lagu yang akan kubahas ini berjudul Vola (Fly). Menariknya, lagu ini hadir dengan bahasa yang berbeda dengan negara asal drama ini. Aku tidak tahu lagu ini berbahasa apa. Mungkin bahasa Italia atau bahasa yang lain. Lagu yang nadanya pas dengan alur ceritanya. Aku pun tertarik untuk mencari tahu arti dan makna yang tersirat dari lagu yang berdurasi 01:17 ini. Ini dia translate yang aku temukan :


Vola (Fly)

Fly up there
Fly far to you
Only your voice
Makes me feel free
Only your caresses
Make me feel free
It makes me feel
It makes me talk truly
I don't feel anymore
I don't see anymore
I don't speak anymore ... ever
I don't think anymore
I don't live anymore ... ever
Let me die
Let me fall
Let me see
I can't stand to live
Without your love
Fly, fly far to you



Lirik diatas benar - benar mewakili kisah cinta nan tragis milik Se Ryung dan Seung Yoo. Ngomong - ngomong kalimat yang kubuat terlalu berlebihan ya ? hahaha. Tapi ya begitulah. Makna lagunya memang mereka banget. Kalau kalian ingin mendengar bagaimana lagu yang kubahas ini, aku akan melampirkan video yang memutar lagunya. Ini dia :



Kamis, 01 September 2016

Ulasan mengenai The Princess' Man


 Hasil gambar untuk THE princess man




Kali ini aku akan membahas tentang drama yang baru saja selesai kutonton. Ini adalah drama saeguk (drama sejarah Korea) pertama yang aku ikuti hingga akhir cerita. Ceritanya berpusat pada cinta antara Romeo dan Juliet versi Korea. Aku tidak akan menulis sinopsisnya disini karena sudah banyak yang menulis sinopsis dari drama Korea yang satu ini. Selain itu aku juga tidak berminat untuk menuliskannya haha. Aku hanya ingin menumpahkan pemikiranku yang bergejolak seusai menonton drama yang mengudara di tahun 2011 ini. Entah kenapa, menulis apa yang dipikirkan itu sesuatu yang melegakan dan menyenangkan.

Alasan aku tertarik mengikuti drama ini pun bukan karena kisah Romeo dan Juliet-nya sih. Aku sangat tertarik dengan drama ini karena konflik perang saudara yang terjadi di drama The Princess' Man ini.

Perang saudara ini terjadi karena adik kandung dari Raja Munjong ingin mengambil alih kekuasaan. Ia ingin menjadi raja dan menjadi sangat jahat untuk mengejar mimpinya itu. Ia mengotori tangannya sendiri dengan darah dari banyak orang demi menjadi raja.

Raja Munjong (Jeong Dong Hwan) memiliki dua orang anak. Anak pertama yaitu Putri Kyung Hye (Hong Soo Hyun) dan anak keduanya adalah Putra Mahkota Hong Wi (No Tae Yeob). Suatu ketika Raja Munjong sakit dan meninggal dunia. Kesempatan ini tidak disia - siakan oleh adiknya yang menginginkan tahta itu. Adik Raja Munjong yang bernama Pangeran Sooyang (Kim Young Chul) ini mengambil keuntungan dari situasi ini. Ia bahkan membunuh Perdana Menteri Kim Jong Seo (Lee Soon Jae), orang kepercayaan dari Raja Munjong untuk melancarkan aksinya. Tidak sampai disitu. Pangeran Sooyang juga mengasingkan dan membunuh Putra Mahkota Hong Wi agar impiannya tercapai.

Kemudian konflik pun semakin pelik karena putri pertama dari Pangeran Sooyang yang bernama Lee Se Ryung (Moon Chae Won) jatuh cinta pada Kim Seung Yoo (Park Shi Hoo) yang merupakan anak bungsu dari Perdana Menteri Kim Jong Seo (salah satu orang yang dibunuh Pangeran Sooyang). Merekalah Romeo-Juliet yang sempat kubahas sebelumnya. Ditambah lagi, Se Ryung meminta pemutusan hubungan darah dengan ayahnya dan ada di sisi Seung Yoo yang bertekad untuk membalas dendam. Seung Yoo ingin membuat Pangeran Sooyang (yang kelak akan menjadi Raja Sejo) menyesal karena telah duduk di tahta berlumuran darah itu.

Sebenarnya aku sedikit kesal dengan apa yang Se Ryung lakukan. Bersama dengan Seung Yoo itu sama saja dengan mendukung Seung Yoo secara tidak langsung. Tapi ya situasi Se Ryung memang sangat sulit. Melihat sepupu (Putri Kyung Hye dan Putra Mahkota Hong Wi) dan orang yang ia cintai menderita itu hal yang sangat sulit. Terlebih lagi penderitaan itu terjadi karena tindakan ayahnya sendiri. Tapi disisi lain ayahnya itu sangat menyayanginya. Hal itu terlihat saat ayahnya berkata "Kau (Se Ryung) terlalu baik untuk siapapun itu." dan ayahnya menangis histeris saat melihat Se Ryung pingsan karena terpanah demi menyelamatkan Seung Yoo. Maka tidak heran, pada saat Se Ryung meminta pemutusan hubungan darah diantara mereka (meminta mereka tidak menganggap satu sama lain sebagai anak dan ayah lagi) ayahnya berkata, "Dasar anak tidak tahu diri. Disaat aku begitu menyayangimu."

Jujur aku tidak begitu suka dengan kisah cinta Se Ryung dan Seung Yoo (Iyalah, cinta tragis gitu hahaha). Aku lebih menyukai kisah cinta Putri Kyung Hye dengan Pangeran Pendamping (suaminya dan ia bernama Jung Jeong). Mereka menikah karena dijodohkan. Jung Jeong (Lee Min Woo) sangat senang bisa menikah dengan Tuan Putri. Tapi Putri Kyung Hye tidak senang dengan pernikahan mereka. Sifat mereka sangat bertolak belakang. Jung Jeong itu tipe orang yang humoris dan menunjukkan perasaannya dengan jelas sedangkan Putri Kyung Hye tipe orang yang dingin dan angkuh. Putri Kyung Hye hanya bersikap manis pada keluarganya khususnya ayah dan adiknya. Ia selalu tersenyum hangat pada adiknya tapi sangat angkuh pada suaminya hahaha. Ia sering berkata, "Berhenti menggunakan kata-kata  tidak sopan." pada lawan bicaranya.

Aku sangat suka tokoh Jung Jeong ini. Kurasa dialah tokoh dengan karakter yang paling kusukai dari drama ini. Dia humoris, ramah, sabar, setia kawan dan tegas. Tidak heran jika akhirnya dia berhasil meluluhkan hati Tuan Putri yang pada akhirnya selalu memanggilnya dengan sebutan 'suamiku' wkwk.

Kisah cinta Putri Kyung Hye dan Jung Jeong ini mengajarkanku akan hal baru. Hal baru itu adalah pasangan yang berbeda karakter itu bisa langgeng asalkan keduanya bisa sabar, saling memahami, dan saling menghargai.

Oh iya, ada satu tokoh lagi yang ingin kubahas. Diceritakan Seung Yoo memiliki dua sahabat yaitu Jung Jeong dan Shin Myun (Song Jong Ho). Tapi sayang, Shin Myun merupakan antagonis cerita karena ia mengkhianati sahabatnya sendiri dan berada di pihak Pangeran Sooyang. Ia dijodohkan dengan Se Ryung dan jatuh cinta padanya. Shin Myun ini memiliki sifat yang gimana ya ? Kalau kata orang sunda mah goreng adat. Dia pemarah, egois, dan keras kepala. Tapi dia memiliki kelembutan hati juga sih. Dia memiliki kepedulian pada sahabat-sahabatnya. Hal ini terlihat jelas di episode akhir. Dia meninggal karena dikhianati pihaknya sendiri. Dia ditembaki panah oleh pihak tentara Pangeran Sooyang karena dia ada didekat Seung Yoo. Tentara Pangeran Sooyang ingin membunuh Seung Yoo diperang itu. Bagaimanapun caranya, meski harus mengorbankan Shin Myun pun tak masalah. Pada akhirnya Shin Myun mengorbankan dirinya sendiri untuk menyelamatkan Seung Yoo. Dia menjadikan tubuhnya sebagai tameng agar Seung Yoo berhasil melarikan diri.

Shin Myun ini layak untuk dibenci tapi dia pantas untuk dikasihani. Dia ditolak dan diperlakukan sangat dingin oleh wanita yang dicintainya (Se Ryung) dan meninggal karena dikhianati pihaknya sendiri. Aku sangat ingat scene saat Se Ryung berkata, "Aku tidak ingin mendengar namanya (Seung Yoo) dari mulutmu." Seakan - akan mulut Shin Myun terlalu kotor hingga ia tidak pantas mengucapkan nama Seung Yoo. Kasihan~

Sejak menonton drama ini aku jadi tahu kenapa ada orang yang menyukai drama sejarah. Asalnya aku kurang suka menonton drama sejarah karena zaman yang berbeda dengan zaman yang kujalani sekarang. Tapi ternyata drama sejarah itu memiliki keunikan yang memang hanya drama sejarah yang memiliki keunikan itu. Keunikan seperti menunggang kuda sebagai sarana transportasi, mengirim surat, bahasa yang formal dan nada yang berwibawa, melihat sesuatu dari sudut pandang masa lalu, baju - baju dan gaya tradisional.

Drama ini membuatku jadi tahu akan situasi di masa lalu. Masa dimana zaman begitu kaku karena nyawa terkesan seperti tidak dihargai. Seseorang bisa menjadi raja sekalipun ia membunuh penguasa - penguasa lainnya. Hukuman mati pun jadi solusi untuk menghilangkan orang yang dianggap memberontak dan menyalahi aturan. Semua orang juga memakai pakaian yang sama. Semakin tinggi status sosial seseorang maka semakin berkelaslah pakaiannya. Tapi tetap saja, pakaian mereka mirip dan tidak sebebas sekarang.

Hal yang membuatku semakin baper pada kisah perang saudara ini adalah karena kisah ini merupakan kisah nyata. Pangeran Sooyang benar - benar membunuh banyak orang agar ia berhasil menjadi raja. Putra Mahkota Hong Wi (yang merupakan keponakan dari Pangeran Sooyang sendiri) dibunuh di usia 16 tahun. Manusia bisa sekejam itu ya~

Dalam drama ini, Pangeran Sooyang diperankan oleh aktor senior Kim Young Chul. Aktingnya benar - benar hebat. Aku bisa melihat ambisinya menjadi penguasa hanya dengan melihat sorotan matanya. Tapi aku tidak tahu apakah kisah Se Ryung-Seung Yoo itu memang ada atau adanya mereka hanya untuk pemanis cerita saja. Pemanis agar cerita semakin menarik perhatian penonton. Aku juga tidak tahu apakah Putri Kyung Hye benar - benar menikah dengan Jung Jeong atau tidak.

Aku sangat suka adegan laga yang ditampilkan dalam drama ini. Benar - benar keren ! Khususnya adegan saat Seung Yoo dan Se Ryung hampir jatuh ke jurang di episode pertama. Mereka menaiki kudanya masing - masing dan Seung Yoo mengejar Se Ryung karena Se Ryung dalam bahaya. Se Ryung menaiki kuda padahal ia tidak bisa mengendarainya. Adegan yang benar - benar menantang nyali pemain - pemainnya.

Drama ini juga banyak menampilkan insiden bunuh-membunuh karena bercerita tentang perebutan tahta. Drama ini sempat tayang di Indonesia pada sore hari. Namun penayangannya diputus ditengah jalan. Entah apa alasannya, mungkin karena rattingnya tidak sesuai dengan harapan pihak stasiun TV atau adegannya yang terlalu menampilkan kekerasan untuk tayangan di sore hari. Menurutku drama ini cocok tayang di Indonesia tapi jam tayangnya harus dimalam hari. Di jam dimana anak - anak telah tidur jadi tidak akan terpengaruh dengan alur bunuh-membunuh ini. Contohnya di jam 22.00.

Oh iya aku jadi sedikit tahu tentang gelar - gelar kerajaan di Korea. Jadi anak Raja dan Ratu akan menjadi Tuan Putri (bagi anak perempuan), Pangeran (anak laki - laki yang tidak akan menjadi raja jika Putra Mahkota sudah menjadi raja), dan Putra Mahkota (satu anak laki - laki yang dipercayakan menjadi Raja setelah ayahnya lengser).

Ya inilah informasi yang ingin kubagikan. Sebelum berpisah aku akan membagikan photo tokoh - tokoh dari drama ini. Ini dia :






Hasil gambar untuk lee se ryung
Lee Se Ryung.



Hasil gambar untuk KIM seung yoo episode 1
Kim Seung Yoo.


Hasil gambar untuk putri kyung hye hong soo hyun
Putri Kyung Hye.
Hasil gambar untuk lee min woo the princess man
Jung Jeong.

Hasil gambar untuk shin myun the princess man
Shin Myun.







Hasil gambar untuk putri kyung hye
Putra Mahkota Hong Wi.

Minuman Keras dan Akibatnya



Hasil gambar untuk minuman keras







Ide tulisanku ini muncul saat aku mererun drama PSH. Saat melihat PSH, aku mulai mengingat kasus yang dialami olehnya. Kasus pelecehan seksual yang menimpanya ini terjadi di tahun 2013 silam.

Kasus ini terjadi karena PSH dan korban minum minuman keras bersama - sama. Keduanya mabuk dan terjadilah pelecehan seksual itu. Korban mengaku dirinya mabuk dan tidak sadar. Namun pernyataan ini bertolak belakang dengan pengakuan PSH. PSH mengaku melakukannya atas dasar suka sama suka.

Kasus ini sempat dibawa ke ranah hukum namun pada akhirnya pengadilan membebaskan PSH dari tuntutan karena korban mencabut tuntutan tersebut. Ya lagian pusing juga kan kalau orang - orang mabuk dimintai kesaksian, orang mereka gak sadar.

Aku sebagai fans dari PSH jujur kecewa dengan tindakan kriminal yang dilakukan oleh PSH. Tapi ya, gimana lagi. Minuman keras di negeri ginseng merupakan hal biasa. Bahkan bukan hal yang aneh jika drama dan film mereka mempertontonkan adegan dimana aktor dan aktrisnya menikmati minuman keras.

Memang benar, kasus PSH berakhir dengan damai. Tapi bukan berarti PSH tidak mendapat konsekuensi buruk atas kasus ini. Ia sempat dilarang tampil diserial drama TV dan ia menjernihkan pikirannya ke luar negeri karena merasa sangat tertekan. Tidak hanya itu, ia juga memiliki banyak haters yang selalu menghujatnya pasca kasus itu terjadi. Wah sangat disayangkanlah pokoknya. Hingga saat ini, ia hanya menambah satu serial drama TV yang ia bintangi pasca kasus ini berakhir. Padahal jika kasus ini tidak terjadi, karyanya pasti akan lebih banyak.

Selain kasus diatas, aku juga akan membahas mengenai dampak minuman keras dalam kasus lain. Tentu belum lepas dari ingatan kita mengenai kasus yang dialami Yuyun. Yuyun mengalami hal yang bahkan tidak pantas kita bayangkan. Ia dianiaya, diperkosa, dibunuh, dan tubuhnya dibuang oleh pelaku - pelaku kejahatan itu. Hal itu terjadi saat serombongan pelaku itu dalam keadaan mabuk. Dari kasus ini kita bisa melihat dampak buruk yang disebabkan oleh minuman keras. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan orang tua korban. Kehilangan kerabat saja sudah sangat menyedihkan, apalagi kehilangan dengan cara seperti itu.

Mengenai khamr atau minuman keras, Rasulullah SAW bersabda :

"Khamr (minuman keras) adalah induk berbagai macam kerusakkan." ~ HR. Thabrani

"Semua yang memabukkan adalah khamr dan semua khamr adalah haram." ~ HR. Muslim

Dari Anas ia berkata, "Rasulullah SAW melaknat tentang khamr 10 golongan : 1. Yang memerasnya, 2. Pemiliknya (produsennya), 3. Yang meminumnya, 4. Yang membawanya, 5. Yang minta diantarinya, 6. Yang menuangkannya, 7. Yang menjualnya, 8. Yang makan harganya, 9. Yang membelinya, 10. Yang minta dibelikannya." ~ HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah

Dari dalil dan kasus diatas sudah jelas minuman keras itu merugikan banyak pihak. Tidak hanya orang yang mengonsumsinya, orang yang berada diantara pemabuk juga akan merasakan kerugian. Bahkan laknat dan keharaman minuman keras juga berlaku untuk siapapun yang terlibat dan mendukung dalam aktivitas pengonsumsian minuman keras. Tidak tanggung - tanggung, ada 10 golongan yang begitu jelas dan lengkap. Aku jadi ingat kicauan Ustadz Felix Siauw di akun twitternya. Dia berkata :

'Negara yang mengizinkan peredaran miras, umpama bangunan yang ditegakkan dengan tiang yang rapuh.'

Rasanya aku ingin menambahkan kalimatnya dengan :
'Seakan - akan kokoh, tapi nyatanya rapuh.'

Postingan Ustadz Felix itu banyak menuai pro dan kontra. Salah satunya adalah orang yang menyebut Ustadz Felix berpikiran sempit karena ia berpendapat minuman keras bukanlah satu - satunya tolak ukur yang menyebabkan suatu negara bisa dikatakan sukses. Aku berpendapat memang benar sih minuman keras bukanlah satu - satunya alasan yang bisa merapuhkan negara. Buktinya Korea Selatan dan Jepang bisa sukses menjadi negara maju meskipun minuman keras dilegalkan disana. Tapi jika dilihat lebih lanjut mengenai dampaknya bagi seseorang dan itu sangat merugikan bagi orang itu dan keluarganya, orang yang berkomentar pedas itu seharusnya berpikir ulang. Harusnya dia membayangkan jika dia adalah korban seperti Yuyun. Atau Yuyun itu adalah putri, saudara atau ibunya. Atau jika ia adalah PSH yang tercoreng namanya karena efek minuman keras. Atau dia atau siapapun yang ia cintai meninggal karena minuman keras oplosan. Dalam hal ini seharusnya dia tidak egois.

Ya itulah yang bisa kusampaikan (saat ini). Semoga bermanfaat~