Kamis, 01 September 2016

Ulasan mengenai The Princess' Man


 Hasil gambar untuk THE princess man




Kali ini aku akan membahas tentang drama yang baru saja selesai kutonton. Ini adalah drama saeguk (drama sejarah Korea) pertama yang aku ikuti hingga akhir cerita. Ceritanya berpusat pada cinta antara Romeo dan Juliet versi Korea. Aku tidak akan menulis sinopsisnya disini karena sudah banyak yang menulis sinopsis dari drama Korea yang satu ini. Selain itu aku juga tidak berminat untuk menuliskannya haha. Aku hanya ingin menumpahkan pemikiranku yang bergejolak seusai menonton drama yang mengudara di tahun 2011 ini. Entah kenapa, menulis apa yang dipikirkan itu sesuatu yang melegakan dan menyenangkan.

Alasan aku tertarik mengikuti drama ini pun bukan karena kisah Romeo dan Juliet-nya sih. Aku sangat tertarik dengan drama ini karena konflik perang saudara yang terjadi di drama The Princess' Man ini.

Perang saudara ini terjadi karena adik kandung dari Raja Munjong ingin mengambil alih kekuasaan. Ia ingin menjadi raja dan menjadi sangat jahat untuk mengejar mimpinya itu. Ia mengotori tangannya sendiri dengan darah dari banyak orang demi menjadi raja.

Raja Munjong (Jeong Dong Hwan) memiliki dua orang anak. Anak pertama yaitu Putri Kyung Hye (Hong Soo Hyun) dan anak keduanya adalah Putra Mahkota Hong Wi (No Tae Yeob). Suatu ketika Raja Munjong sakit dan meninggal dunia. Kesempatan ini tidak disia - siakan oleh adiknya yang menginginkan tahta itu. Adik Raja Munjong yang bernama Pangeran Sooyang (Kim Young Chul) ini mengambil keuntungan dari situasi ini. Ia bahkan membunuh Perdana Menteri Kim Jong Seo (Lee Soon Jae), orang kepercayaan dari Raja Munjong untuk melancarkan aksinya. Tidak sampai disitu. Pangeran Sooyang juga mengasingkan dan membunuh Putra Mahkota Hong Wi agar impiannya tercapai.

Kemudian konflik pun semakin pelik karena putri pertama dari Pangeran Sooyang yang bernama Lee Se Ryung (Moon Chae Won) jatuh cinta pada Kim Seung Yoo (Park Shi Hoo) yang merupakan anak bungsu dari Perdana Menteri Kim Jong Seo (salah satu orang yang dibunuh Pangeran Sooyang). Merekalah Romeo-Juliet yang sempat kubahas sebelumnya. Ditambah lagi, Se Ryung meminta pemutusan hubungan darah dengan ayahnya dan ada di sisi Seung Yoo yang bertekad untuk membalas dendam. Seung Yoo ingin membuat Pangeran Sooyang (yang kelak akan menjadi Raja Sejo) menyesal karena telah duduk di tahta berlumuran darah itu.

Sebenarnya aku sedikit kesal dengan apa yang Se Ryung lakukan. Bersama dengan Seung Yoo itu sama saja dengan mendukung Seung Yoo secara tidak langsung. Tapi ya situasi Se Ryung memang sangat sulit. Melihat sepupu (Putri Kyung Hye dan Putra Mahkota Hong Wi) dan orang yang ia cintai menderita itu hal yang sangat sulit. Terlebih lagi penderitaan itu terjadi karena tindakan ayahnya sendiri. Tapi disisi lain ayahnya itu sangat menyayanginya. Hal itu terlihat saat ayahnya berkata "Kau (Se Ryung) terlalu baik untuk siapapun itu." dan ayahnya menangis histeris saat melihat Se Ryung pingsan karena terpanah demi menyelamatkan Seung Yoo. Maka tidak heran, pada saat Se Ryung meminta pemutusan hubungan darah diantara mereka (meminta mereka tidak menganggap satu sama lain sebagai anak dan ayah lagi) ayahnya berkata, "Dasar anak tidak tahu diri. Disaat aku begitu menyayangimu."

Jujur aku tidak begitu suka dengan kisah cinta Se Ryung dan Seung Yoo (Iyalah, cinta tragis gitu hahaha). Aku lebih menyukai kisah cinta Putri Kyung Hye dengan Pangeran Pendamping (suaminya dan ia bernama Jung Jeong). Mereka menikah karena dijodohkan. Jung Jeong (Lee Min Woo) sangat senang bisa menikah dengan Tuan Putri. Tapi Putri Kyung Hye tidak senang dengan pernikahan mereka. Sifat mereka sangat bertolak belakang. Jung Jeong itu tipe orang yang humoris dan menunjukkan perasaannya dengan jelas sedangkan Putri Kyung Hye tipe orang yang dingin dan angkuh. Putri Kyung Hye hanya bersikap manis pada keluarganya khususnya ayah dan adiknya. Ia selalu tersenyum hangat pada adiknya tapi sangat angkuh pada suaminya hahaha. Ia sering berkata, "Berhenti menggunakan kata-kata  tidak sopan." pada lawan bicaranya.

Aku sangat suka tokoh Jung Jeong ini. Kurasa dialah tokoh dengan karakter yang paling kusukai dari drama ini. Dia humoris, ramah, sabar, setia kawan dan tegas. Tidak heran jika akhirnya dia berhasil meluluhkan hati Tuan Putri yang pada akhirnya selalu memanggilnya dengan sebutan 'suamiku' wkwk.

Kisah cinta Putri Kyung Hye dan Jung Jeong ini mengajarkanku akan hal baru. Hal baru itu adalah pasangan yang berbeda karakter itu bisa langgeng asalkan keduanya bisa sabar, saling memahami, dan saling menghargai.

Oh iya, ada satu tokoh lagi yang ingin kubahas. Diceritakan Seung Yoo memiliki dua sahabat yaitu Jung Jeong dan Shin Myun (Song Jong Ho). Tapi sayang, Shin Myun merupakan antagonis cerita karena ia mengkhianati sahabatnya sendiri dan berada di pihak Pangeran Sooyang. Ia dijodohkan dengan Se Ryung dan jatuh cinta padanya. Shin Myun ini memiliki sifat yang gimana ya ? Kalau kata orang sunda mah goreng adat. Dia pemarah, egois, dan keras kepala. Tapi dia memiliki kelembutan hati juga sih. Dia memiliki kepedulian pada sahabat-sahabatnya. Hal ini terlihat jelas di episode akhir. Dia meninggal karena dikhianati pihaknya sendiri. Dia ditembaki panah oleh pihak tentara Pangeran Sooyang karena dia ada didekat Seung Yoo. Tentara Pangeran Sooyang ingin membunuh Seung Yoo diperang itu. Bagaimanapun caranya, meski harus mengorbankan Shin Myun pun tak masalah. Pada akhirnya Shin Myun mengorbankan dirinya sendiri untuk menyelamatkan Seung Yoo. Dia menjadikan tubuhnya sebagai tameng agar Seung Yoo berhasil melarikan diri.

Shin Myun ini layak untuk dibenci tapi dia pantas untuk dikasihani. Dia ditolak dan diperlakukan sangat dingin oleh wanita yang dicintainya (Se Ryung) dan meninggal karena dikhianati pihaknya sendiri. Aku sangat ingat scene saat Se Ryung berkata, "Aku tidak ingin mendengar namanya (Seung Yoo) dari mulutmu." Seakan - akan mulut Shin Myun terlalu kotor hingga ia tidak pantas mengucapkan nama Seung Yoo. Kasihan~

Sejak menonton drama ini aku jadi tahu kenapa ada orang yang menyukai drama sejarah. Asalnya aku kurang suka menonton drama sejarah karena zaman yang berbeda dengan zaman yang kujalani sekarang. Tapi ternyata drama sejarah itu memiliki keunikan yang memang hanya drama sejarah yang memiliki keunikan itu. Keunikan seperti menunggang kuda sebagai sarana transportasi, mengirim surat, bahasa yang formal dan nada yang berwibawa, melihat sesuatu dari sudut pandang masa lalu, baju - baju dan gaya tradisional.

Drama ini membuatku jadi tahu akan situasi di masa lalu. Masa dimana zaman begitu kaku karena nyawa terkesan seperti tidak dihargai. Seseorang bisa menjadi raja sekalipun ia membunuh penguasa - penguasa lainnya. Hukuman mati pun jadi solusi untuk menghilangkan orang yang dianggap memberontak dan menyalahi aturan. Semua orang juga memakai pakaian yang sama. Semakin tinggi status sosial seseorang maka semakin berkelaslah pakaiannya. Tapi tetap saja, pakaian mereka mirip dan tidak sebebas sekarang.

Hal yang membuatku semakin baper pada kisah perang saudara ini adalah karena kisah ini merupakan kisah nyata. Pangeran Sooyang benar - benar membunuh banyak orang agar ia berhasil menjadi raja. Putra Mahkota Hong Wi (yang merupakan keponakan dari Pangeran Sooyang sendiri) dibunuh di usia 16 tahun. Manusia bisa sekejam itu ya~

Dalam drama ini, Pangeran Sooyang diperankan oleh aktor senior Kim Young Chul. Aktingnya benar - benar hebat. Aku bisa melihat ambisinya menjadi penguasa hanya dengan melihat sorotan matanya. Tapi aku tidak tahu apakah kisah Se Ryung-Seung Yoo itu memang ada atau adanya mereka hanya untuk pemanis cerita saja. Pemanis agar cerita semakin menarik perhatian penonton. Aku juga tidak tahu apakah Putri Kyung Hye benar - benar menikah dengan Jung Jeong atau tidak.

Aku sangat suka adegan laga yang ditampilkan dalam drama ini. Benar - benar keren ! Khususnya adegan saat Seung Yoo dan Se Ryung hampir jatuh ke jurang di episode pertama. Mereka menaiki kudanya masing - masing dan Seung Yoo mengejar Se Ryung karena Se Ryung dalam bahaya. Se Ryung menaiki kuda padahal ia tidak bisa mengendarainya. Adegan yang benar - benar menantang nyali pemain - pemainnya.

Drama ini juga banyak menampilkan insiden bunuh-membunuh karena bercerita tentang perebutan tahta. Drama ini sempat tayang di Indonesia pada sore hari. Namun penayangannya diputus ditengah jalan. Entah apa alasannya, mungkin karena rattingnya tidak sesuai dengan harapan pihak stasiun TV atau adegannya yang terlalu menampilkan kekerasan untuk tayangan di sore hari. Menurutku drama ini cocok tayang di Indonesia tapi jam tayangnya harus dimalam hari. Di jam dimana anak - anak telah tidur jadi tidak akan terpengaruh dengan alur bunuh-membunuh ini. Contohnya di jam 22.00.

Oh iya aku jadi sedikit tahu tentang gelar - gelar kerajaan di Korea. Jadi anak Raja dan Ratu akan menjadi Tuan Putri (bagi anak perempuan), Pangeran (anak laki - laki yang tidak akan menjadi raja jika Putra Mahkota sudah menjadi raja), dan Putra Mahkota (satu anak laki - laki yang dipercayakan menjadi Raja setelah ayahnya lengser).

Ya inilah informasi yang ingin kubagikan. Sebelum berpisah aku akan membagikan photo tokoh - tokoh dari drama ini. Ini dia :






Hasil gambar untuk lee se ryung
Lee Se Ryung.



Hasil gambar untuk KIM seung yoo episode 1
Kim Seung Yoo.


Hasil gambar untuk putri kyung hye hong soo hyun
Putri Kyung Hye.
Hasil gambar untuk lee min woo the princess man
Jung Jeong.

Hasil gambar untuk shin myun the princess man
Shin Myun.







Hasil gambar untuk putri kyung hye
Putra Mahkota Hong Wi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar