Jumat, 12 Januari 2018

Menjadi pengamat yang baik


Hasil gambar untuk kaca pembesar

Pada kesempatan kali ini, aku akan membahas tentang salah satu sifat yang kukagumi. Sifat pengamat yang baik, sisi manusia yang satu ini selalu punya hal menarik untuk diulas. Aku suka sifat ini karena dengan sifat tersebut, seseorang akan memiliki pemikiran dan pemahaman yang baik. Berawal dari menonton ceramah Ustadzah Oki yang bertema Isra Mi’raj, aku menemukan sisi kritis beliau yang langsung membuatku mengangguk - angguk mendengar penjelasannya. Intinya, disebutkan bahwa perintah shalat itu hadir disaat Rasulullah bersedih karena kehilangan orang - orang yang beliau cintai. Dengan perintah sholat tersebut, Allah memberikan hadiah untuk Nabi Muhammad SAW dikarenakan sholat membuat kita semakin dekat dengan Allah dan dapat menenangkan hati.

Selain cerita diatas, aku juga merasa tersentak mendengar penjelasan ustadz Fatih Karim di video ceramahnya yang berjudul  Peta Perjalanan Hidup Manusia. Disana beliau menjelaskan pemikiran yang belum tentu dipikirkan kebanyakan orang. Salah satunya adalah menjelaskan slogan suatu produk makanan ringan yang tidak asing ditelinga kita. ‘Life is never flat’. Begitu kalimatnya. Memang begitulah hidup, penuh gelombang dimana semua hal mungkin terjadi. Kalau aku sih gak begitu kepikiran makna slogan itu. Benar juga ya, hidup memang bergelombang sebagaimana bentuk keripik itu hehe.

Kemudian hal lain yang teramati oleh ustadz Fatih Karim adalah betapa berharganya setiap manusia dimata Allah SWT. Bermula dengan menampilkan gambar jam tangan elegant, ustadz Fatih Karim bertanya kira - kira berapa harga jam tangan mewah tersebut. Singkat cerita ternyata jam tangan itu seharga 1,6 milyar. Sebuah harga yang teramat fantastis untuk sebuah jam tangan. Kenapa bisa semahal itu ? Karena jam tangan tersebut hanya diproduksi 1 buah di negara Swiss. Sekarang kita bandingkan dengan manusia. Seluruh manusia dimuka bumi memiliki sidik jari masing - masing. Dimana sidik jari seseorang adalah satu - satunya didunia dan tidak dapat digantikan. Dengan kata lain, kehadiran setiap manusia begitu istimewa dan tidak akan pernah bisa tergantikan. Hal ini menyiratkan bahwa hidup setiap manusia itu mahal dan tak ternilai.

Setiap manusia juga punya keunggulan masing - masing. Ada yang pandai berhitung, menari, berolahraga, menciptakan lagu, bernyanyi, berakting, menjahit, menggambar, melukis, menulis dan sebagainya. Ini berarti setiap orang punya peran masing - masing dan dengan itu semua kita dapat saling mengisi satu sama lain. Segala sesuatu pasti diciptakan dengan fungsinya masing - masing. Seperti apa yang dikatakan Thomas Carlyle, "Genius adalah kemampuan tidak terbatas dalam mengatasi masalah." Jadi makna dari kata Genius sendiri luas sebenarnya. Kemampuan setiap orang mengatasi persoalan adalah bagian dari ke-genius-an.

Mungkin hanya ini yang ingin kubahas diartikel ini. Mohon maaf apabila ada kesalahan. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa.

Pentingnya pendidikan mental


Hasil gambar untuk mental

Beberapa waktu lalu aku dan temanku membahas tentang sisi yang penting namun seringkali luput dari setiap orang. Kami membahas tentang kalimat menyakitkan yang kadangkala kita dengar dalam kehidupan sehari - hari.

Akhir dari diskusi ini membuahkan kesimpulan bahwa bermental baja adalah hal yang harus kita miliki. Kita tidak boleh lemah dan menyerah kala dihadapkan berbagai persoalan. Jika kita lihat lebih lanjut, sebenarnya dunia dan sisi kerasnya itu berada dalam satu paket. Bisa dibilang keduanya begitu dekat sehingga kita sudah seharusnya menganggap kalimat pedas yang kita dengar sebagai suatu hal yang 'biasa'. Untuk meningkatkan kekuatan mental ini, kita bisa melakukannya dengan bersikap cuek akan komentar - komentar yang tidak sepatutnya terlontar itu. Selain itu, bagi yang masih sekolah kalian bisa menjalani pendidikan mental ini dengan mengikuti ekstrakulikuler paskibra, Latihan Kepemimpinan Mahasiswa (LKM) dan yang lainnya.

Sebenarnya ini nasihat untuk aku juga sih. Tapi aku ingin membagikannya karena kurasa penjelasan dan pemahaman mengenai ini memang penting. Hanya saja, bukan berarti kita harus punya kebiasaan berkata pedas ya. Mendengar terasa lebih baik daripada melontarkan. Walaupun kadang manusia bisa lupa dan tak sengaja mengatakan kalimat pedas.

Jadi kesimpulannya, kita tidak boleh hanya fokus pada pendidikan formal. Pendidikan mental juga tidak kalah pentingnya. Walaupun aku juga terkadang suka baper juga sih mendengar kalimat yang berada dibawah naungan kalimat pedas semisal umpatan dan celaan. Tapi apa salahnya dari menasehati sekaligus berusaha memperbaiki diri kan ? Kemudian, aku ingin berkata soal orang yang bisa berkata pedas bahkan saat ia tidak marah. Ia menganggap apa yang ia katakan sebagai sesuatu yang biasa. Dan mungkin ia tidak berniat buruk dengan mengatakannya. Maka dari itu, pemahaman sangat diperlukan disini. Kita harus memahami bahwa semua yang terkesan buruk itu belum tentu buruk.

Hanya ini yang ingin kusampaikan. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa.

Kenapa harus menulis ?


Hasil gambar untuk menulis

Di artikel kali ini aku akan membahas tentang pentingnya sebuah tulisan dan aktivitas menulis. Aku mulai memikirkan ini sejak membahas tentang mbak Asma Nadia yang kuulas di artikel sebelumnya. Intinya, aku belajar bahwa seperti yang beliau bilang, 'tidak ada alasan untuk tidak menulis'. Begitu banyak hal yang bisa diungkapkan lewat kata - kata. Kita bisa mendapat begitu banyak inspirasi tulisan dimana zaman sekarang pun sudah begitu memudahkan. Kita bisa mendapat inspirasi itu dari media sosial, tontonan maupun melalui media cetak. Menyadari akan hal ini, aku pun mulai memiliki hobi baru yakni membaca koran. Aku membacanya agar lebih peka terhadap sekitar dan mendapat inspirasi tulisan. Walaupun aku tidak membaca semua bagian korannya juga sih hehe. Karena aku tidak suka bacaan yang berat. Selain dari sumber tersebut, kita juga bisa mendapat inspirasi dari kejadian yang kita alami dikehidupan sehari - hari.

Baik. Mengenai tulisan sendiri, aku anggap itu sebagai sesuatu yang kita bagi dan semua orang tahu, ketika kita berbagi tentu saja kita tidak akan pernah merugi. Menuliskan apa yang ingin kita tulis juga memberikan kebahagiaan tersendiri. Merasa lepas dan lega, itu yang kurasakan setiap menumpahkan apa yang ada dibenakku menjadi rangkaian kalimat. Walaupun kuakui, tulisanku masih jauh dari kata bagus. Tapi aku tidak peduli itu. Aku tetap ingin menulis karena seperti yang kita bahas sebelumnya, tidak ada alasan untuk tidak menulis.

Mbak Asma Nadia juga memberikan tips seputar menulis. Beliau berkata kita harus banyak membaca guna meningkatkan skill menulis kita. Aku belajar banyak juga akan tips ini. Aku harus banyak membaca agar bisa menulis dengan lebih baik.

Cukup untuk artikel ini dan semoga bermanfaat.