Kamis, 26 November 2015

About Polban Islamic Fair 2015


POLBAN ISLAMIC FAIR (PIF) 2015


SEMINAR & TALKSHOW NASIONAL


   Pada hari Minggu, 22 November 2015 lalu aku mengikuti sebuah Seminar Nasional yang diadakan di Pendopo Agung Politeknik Negeri Bandung (Polban). Seminar Nasional ini bertema "Muslim Unity For Madani Society". Alasanku mengikuti seminar ini adalah untuk membuatku sibuk akan sesuatu yang bermanfaat. Pemikiran untuk disibukkan dalam kebaikkan itu muncul sejak aku membaca kalimat yang menginspirasi, yakni “Barangsiapa yang tidak menyibukkan diri dalam kebaikan niscaya ia akan disibukkan dalam keburukan”. Sejak aku membaca kalimat itu aku mulai berpikir bahwa aku harus disibukkan dalam hal yang bermanfaat. Aku lebih memikirkan tentang manfaat apa yang bisa ku dapat jika aku melakukan sesuatu.

   Baiklah, kembali ke seminar ini. Banyak sekali hal positif yang ku dapat dari acara ini. Khususnya dalam hal ilmu dan pengalaman. Ilmu yang ku dapat dari seminar ini diantaranya adalah tentang peran generasi muda untuk membangun negara ini seperti apa. Kita mulai dengan pengertian nasionalisme. Nasionalisme adalah gerakan cinta agama, bangsa dan negara. Kita harus menanamkan sifat ini agar negara ini bisa lebih baik. Tidak ada kata terlalu muda untuk mengubah sesuatu menjadi lebih baik. Seperti Muhammad Al-Fatih yang berhasil menaklukan kota Konstantinopel diusia yang masih sangat muda yaitu diusia 23 tahun. Kemudian usia yang tepat untuk pembangunan karakter adalah dalam rentang 0 sampai 25 tahun.

   Selanjutnya ada sedikit cerita motivasi dari kesuksesan negeri ginseng. Korea Selatan merdeka pada 15 Agustus 1945. Tepat 2 hari sebelum Indonesia merdeka. Namun Korea Selatan kini telah menjelma menjadi negara maju dan merupakan salah satu macan Asia. Padahal ditahun - tahun awal kemerdekaannya Korea Selatan memiliki sungai - sungai kotor dan kurang terurus. Namun kini hal itu tidak terlihat lagi. Kesuksesan Korea Selatan itu tidak lepas dari semangat Korea Selatan untuk menyaingi negara tetangganya (Jepang). Misalnya dalam hal bangun tidur. Korea Selatan berprinsip "Bila Jepang bangun jam 5 pagi maka Korea Selatan bangun jam 4 pagi". Lalu ada kalimat yang berkesan untukku dan disampaikan oleh salah satu pemateri dalam seminar ini. Beliau mengatakan "Sampai kapan Indonesia menjadi negara konsumtif ?". Kalimat yang begitu membuka mata dan pikiranku. Benar juga. Selama ini Indonesia adalah negara konsumtif. Sepertinya indonesia harus lebih semangat lagi agar tidak selamanya menjadi negara konsumtif.

   Kemudian ada penjelasan mengenai salah satu sebab terjadinya perpecahan. Perpecahan itu terjadi karena kurangnya persatuan. Persatuan merupakan kunci kemenangan dan kejayaan. Hal ini terdapat dalam QS. Al - Anfal : 45 dan 46, yang berbunyi :

"Hai orang - orang yang beriman. Apabila kamu memerangi pasukan (musuh) maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak - banyaknya agar kamu beruntung " ~ QS. Al - Anfal : 45

"Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah - bantahan,yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang - orang yang sabar." ~ QS. Al - Anfal : 46

   Persatuan itu dapat dicapai dengan cara saling mengenal, saling menghargai, saling memahami, tidak saling menyalah - nyalahkan, mencegah orang lain berprasangka buruk dan saling menanggung nasib saudaranya.

   Ya itulah ilmu yang ku dapat dari Seminar Nasional ini. Selain ilmu - ilmu tadi aku juga mendapat pengalaman dari acara ini. Aku bertemu dan bahkan mendapat ilmu secara langsung dari salah satu novelis idolaku yaitu pak Habiburrahman El - Shirazy atau yang akrab disapa kang Abik. Kang Abik berada beberapa meter didepanku dan aku melihatnya secara langsung. Aku benar - benar berterimakasih kepada penyelenggara acara ini yang bisa terbuka untuk anak sekolah. Selain itu panitia - panitia yang ramah dan sabar. Aku begitu banyak bertanya tentang rute menuju polban, waktu pelaksanaan dan keberadaan stand tiket. Mereka dengan sabar menjawab berbagai pertanyaanku.

   Aku datang ke acara ini bersama salah satu temanku. Ada sedikit hal lucu yang dia alami. Saat kami sedang membeli makanan, ada seorang laki - laki yang melihat kearahnya. Padahal laki - laki itu sedang diajak bicara oleh temannya. Tapi dia malah melihat temanku seolah - olah dia tidak mendengarkan omongan temannya yang mengajak berbicara itu. Melihat hal itu, temanku langsung tersenyum kearahnya dan dia pun balik memberikan senyum pada temanku hahaha. Temanku itu memang tipe orang yang seperti itu. Jika ada yang melihatnya maka dia akan tersenyum. Siapapun itu, baik kenal maupun tidak. Kemudian aku mau bahas tentang letak seminar ini yang diselenggarakan di Kab. Bandung Barat. Aku yang tinggal di Bandung Timur merasa telah menempuh perjalanan yang sangat jauh. Letaknya itu dua kali lipat dari jarak rumahku ke tempat PKL. Jadi kira - kira letaknya itu seperti aku pergi ke tempat PKL dua kali. Maklum lah,letak tempat PKL-ku itu ada di Bandung Utara.

   Ya paling segitu aja yang mau aku bahas sekarang. Mohon maaf apabila ada banyak kesalahan dalam tulisanku diatas. Terima kasih atas perhatiannya dan sampai jumpa pada postingan berikutnya.

Sabtu, 14 November 2015

Review J-Dorama : W No Higeki



   Untuk pertama kalinya aku akan menulis sinopsis singkat mengenai sebuah dorama. Terlebih dorama ini bertema misteri, suatu tema yang baru untukku. Alasanku menonton dorama ini yaitu karena pemeran utama dari dorama ini adalah Takei Emi. Salah satu aktris favoritku. Disini ia berperan ganda. Ia memainkan 2 orang dengan karakter yang berbeda. Dia memerankan Kurasawa Satsuki dan Watsuji Mako. Dia keren banget disini. Aku bisa membedakan saat ia menjadi Satsuki dan menjadi Mako karena keduanya memiliki kepribadian yang berbeda. Terlebih, hal sekecil mimik muka pun berbeda. Aku baru menyadari bahwa mimik muka adalah hal yang sangat penting dalam berakting. Wajah Satsuki itu dingin, datar dan dalam berbicara pun dia tipe orang yang bicara langsung pada intinya. Berbeda dengan Mako, dia sosok yang hangat, manis dan lebih banyak berbicara. Hal itu terjadi karena keduanya memiliki latar belakang yang berbeda. Satsuki yang hidup sebatang kara di negara sekelas Jepang membuat dia memiliki karakter yang suram itu. Dia rela melakukan apapun demi uang. Berbeda dengan Mako. Ia merupakan cucu dari konglomerat dan mendapat begitu banyak kasih sayang dari seluruh anggota keluarganya. Namun, dibalik itu semua ia memiliki masalah di keluarga itu.

Hasil gambar untuk w no higeki

Sinopsis :

   Pada suatu waktu Kurasawa Satsuki terjebak dalam sebuah kasus. Dia diduga telah membunuh seseorang. Lalu Watsuji Mako meneleponnya dan berkata ia memiliki alibi agar Satsuki terbebas dari tuduhan. Kemudian mereka pun saling bertukar kehidupan masing - masing. Oh iya, mereka memiliki fisik yang benar - benar mirip. Mako memberikan alibi pada detektif yang menangani kasusnya. Ia mengatakan bahwa ia ada di suatu tempat pada saat kejadian. Bukti diperkuat dengan adanya photo saat Mako ada disana. Satsuki dan Mako yang memang mirip pun mulai terbebas dari tuduhan. Tapi itu tidak berlangsung lama karena detektif itu sangat kritis. Dia mengetahui kejanggalan dari alibi tersebut. Hal ini terjadi karena uang yang dibayarkan Satsuki pada ibu apartemen memiliki sidik jari dari orang yang terbunuh itu. Selain itu fakta diperkuat dengan kebenaran bahwa Satsuki dan orang yang terbunuh itu bersama - sama saat malam dimana orang itu terbunuh dan orang - orang melihat hal itu benar terjadi.

   Banyak tragedi terjadi ketika pertukaran hidup mereka terjadi. Diakibatkan pertukaran inilah mereka mengetahui fakta bahwa mereka adalah saudari kembar. Satsuki ditelantarkan oleh keluarga Watsuji karena mereka berusaha mempertahankan aset dari perusahaan. Ada mitos apabila mereka memahat lambang w dikaki dua orang kembar maka akan terjadi malapetaka. Itulah sebabnya mereka membuang Satsuki dan hanya mengurus Mako. Mengetahui hal itu, Satsuki marah dan kecewa. Ia bertekad balas dendam dengan menjadi Mako dan mengambil harta yang keluarga Watsuji jaga. Satsuki memiliki kehidupan masa kecil yang sangat menyakitkan. Ketika Mako tumbuh dengan begitu banyak kasih sayang dan mendapatkan banyak makanan Satsuki mendapat siksaan dan merasakan kelaparan karena tidak memiliki sesuatu untuk dimakan. Hal itulah yang menyebabkan Satsuki rela melakukan apapun demi uang.

   Lalu tragedi apa saja yang terjadi ? Apakah Satsuki berhasil membalas dendamnya ? Untuk mengetahui hal itu alangkah lebih baik jika kalian menontonnya sendiri. Oh iya OST dorama ini sangat enak di dengar menurutku. Bahkan Takei Emi mengatakan ia merinding setiap mendengar lagunya diputar saat ending. Takei Emi menuturkan bahwa ia mendengarkan lagu itu sebelum syuting dimulai. Hal itu ia lakukan agar ia lebih mendalami peran yang ia mainkan. Lagunya pas banget sama jalan cerita dan kejadian pas ending. Lagu ini berjudul kokuhaku dan dinyanyikan oleh Ken Hirai. Ken Hirai menuturkan bahwa ia berhasil menciptakan lagu ini setelah membaca skenario dari dorama ini. Keren banget, baru baca 2 episode tapi bisa buat lagunya. Bakat yang luar biasa. Aku punya masalah yang durasinya lama aja gak bisa buat lagu hahaha.

   Di dorama ini aku belajar bahwa terkadang kita menganggap kehidupan orang lain itu lebih indah dari kehidupan kita. Padahal hal itu tidak sepenuhnya benar. Kita semua memiliki masalah atau dengan kata lain kita semua diuji dengan cara masing - masing. Kemudian di dorama ini aku jadi lebih memikirkan tentang profesi detektif. Mereka itu dituntut untuk cerdas dan kritis. Bukti itu harus jelas. Bila putih maka putih dan bila hitam maka hitam. Tidak boleh abu - abu atau tidak jelas.

   Sudah cukup untuk reviewnya. Sampai jumpa pada postinganku selanjutnya.

Minggu, 08 November 2015

Sifat - Sifat Manusia Dalam Al - Qur'an

Hasil gambar untuk al quran


   Baru - baru ini aku menemukan bacaan yang menarik untuk dibahas. Bacaan itu tentang "Sifat - sifat manusia di dalam Al - Qur'an". Memang sih poin - poin yang dibahasnya banyak. Tapi aku mau bahas beberapa aja. Beberapa sifat yang memang mau aku bahas.

   Saat aku membaca itu aku berpikir bahwa Allah itu tahu kita banget ya (manusia). Ya iyalah kan Allah yang menciptakan kita ya pasti tahu haha. Oke langsung aja kita bahas satu - persatu :

1. Manusia itu lalai

Bermegah - megahan telah melalaikan kamu. (Q.S At - Takaatsur : 1)

   Aku kurang tahu makna lalai disini. Tapi sepemahamanku mungkin manusia itu lalai dari melaksanakan perintah Allah karena sifat manusia yang memang suka bermegah - megahan. Contohnya ada manusia yang suka makan banyak hingga kekenyangan sehingga mereka malas melaksanakan sholat. Dengan contoh itu jelas manusia itu telah lalai.

2. Manusia itu tergesa gesa

"Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa." (Q.S Al - Isra : 11)

   Nah ini sifat yang kita banget deh. Sifat mau cepat dalam sesuatu. Bahkan dalil tentang sabar itu ada banyak banget di Al - Qur'an. Itu artinya Allah sangat tahu kita ini makhluk yang sulit untuk bersabar. Sabar itu kemampuan kita untuk menahan keinginan. Contohnya kita bisa marah tapi gak marah, bisa balas kejahatan tapi gak balas kejahatan dan kita mau cepat tapi keinginan akan cepat atau tergesa - gesa itu kita tahan. Disebabkan kesulitan dalam bersabar itulah, pahala sabar itu tak berbatas. Ada ayat yang bisa memotivasi kita untuk senantiasa bersabar yaitu :

"Sesungguhnya hanya orang - orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (Q.S. Az - Zumar : 10)

3. Manusia itu pembantah yang nyata

Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata. (Q.S. An - Nahl : 4)

   Pembantah yang nyata dalam ayat ini mungkin bermaksud sifat manusia yang merasa benar dan tidak suka jika disalah - salahkan. Itulah kenapa manusia itu sering beralasan jika berbuat salah dan cenderung melemparkan kesalahannya pada orang lain.

4. Manusia itu suka berlebih - lebihan

Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan. (Q.S Yunus : 12)

Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas. (Q.S Al - Alaq : 6)

   Dari Q.S Yunus : 12 itu aku menyimpulkan bahwa manusia itu makhluk yang tidak tahu diri. Cukup masuk akal dengan kalimat yang pernah ku dengar dari seseorang "Kita baik sama orang aja belum tentu dia baik lagi ke kita. Apalagi kalau kita jahat ?". Ya di ayat itu disebutkan sifat manusia pun begitu pada Allah. Datang pada saat butuhnya saja karena sedang mengalami masalah atau musibah. Kemudian pada kalimat 'memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan' itu menunjukkan bahwa manusia itu memiliki sifat dimana ia merasa benar dengan apa yang ia pikirkan dan apa yang ia lakukan.

   Mengenai sifat berlebih - lebihan, kita mungkin sering seperti ini. Terlalu membawa perasaan terhadap perkataan orang lain atau terlalu akrab dengan seseorang yang pada akhirnya orang yang akrab dengan kita itu bisa jadi musuh yang nyata bagi kita. Bisa juga orang yang menjadi musuh kita menjadi sahabat kita. Khususnya seorang perempuan yang fitrahnya memakai perasaan terhadap segala sesuatu. Itulah kenapa apabila perempuan membenci seseorang, besok - besoknya dia malah bersahabat dengan orang yang ia benci itu. Ya karena sifat perasaan yang memang begitu. Sifat perasaan itu naik turun. Sekarang kita benci tapi bisa jadi perasaan benci itu hilang menjadi perasaan nyaman. Itulah alasan kenapa kita jangan terlalu akrab dengan seseorang. Tapi nyatanya banyak manusia yang terlalu akrab dengan seseorang sehingga kejadian seperti contoh diatas itu sering terjadi. Oh iya, apabila kita terlalu akrab dengan seseorang maka akan timbul perasaan memiliki orang tersebut dan kita akan merasa tidak nyaman saat orang tersebut dekat dengan orang lain. Perasaan kecemburuan sosial itu akan mengganggu kita dan mengganggu teman akrab kita itu.

5. Manusia itu suka berkeluh - kesah

Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah. (Q.S Al - Maarij : 20)

Manusia tidak jemu memohon kebaikan, dan jika mereka ditimpa malapetaka dia menjadi putus asa lagi putus harapan. (Q.S Al-Fushshilat : 20)

Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa. (Q.S Al - Isra : 83)

   Sifat berkeluh kesah ini memang ada pada diri manusia. Contohnya aku sendiri yang sering khilaf jika ditimpa musibah. Terkadang aku beerpikir tidak jernih saat menghadapi masalah. Bahkan aku pernah merasa bosan akan hidup ini. Seperti materi yang pernah kudapat dari sebuah forum agama. Dalam hidup ini, manusia lebih sering merasa bosan karena aktifitas yang sama dilakukan secara terus menerus. Tapi karena aku menonton acara yang sangat inspiratif, pikiranku pun mulai berubah. Aku jadi lebih melihat sisi positif dari masih menjalani hidup di dunia ini. Sisi positifnya ialah : Kita masih diberi kesempatan oleh Allah untuk menambah pahala dan memperbaiki diri. Sejak itu aku menghindari diri dari keluh kesah karena kebosanan itu dan lebih bersemangat untuk menambah pahala.

6. Manusia itu kufur nikmat

"Dan mereka menjadikan sebahagian dari hamba-hamba-Nya sebagai bahagian daripada-Nya. Sesungguhnya manusia itu benar-benar pengingkar yang nyata (terhadap rahmat Allah)." (Q.S. Az-Zukhruf : 15)

"Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya" (Q.S. al-Aadiyaat : 6)

   Ini sifat manusia yang ada karena standar bahagia manusia tersebut rumit. Selain itu sifat manusia itu senantiasa tidak puas dengan sesuatu. Keinginan manusia itu ada terus menerus. Mungkin hal - hal ini yang menyebabkan manusia menjadi kufur nikmat.

   Aku pernah mendengar kisah teladan tentang sosok yang luar biasa. Beliau bernama Abu Qilabah. Kisah yang luar biasa. Beliau begitu sangat bersyukur dalam kondisi kedua tangannya buntung, matanya buta dan sebatang kara tanpa sanak saudara. Mungkin sekilas kita berpikir "Apa yang bisa disyukuri dalam kondisi seperti itu ?". Namun, ketika ada yang bertanya "Demi Allah, apa kelebihan yang diberikan-Nya kepadamu, sedangkan engkau buta, faqir, buntung kedua tangannya dan sebatang kara?!?. Lalu beliau pun menjawab tentang nikmat - nikmat yang telah Allah berikan padanya dan pada kita semua yang sering kali kita lalai untuk menyadari nikmat tersebut. Beliau menjawab "Allah memberiku akal sehat, yang dengannya aku bisa memahami dan berfikir. Allah memberiku pendengaran, yang dengannya aku bisa mendengar adzan, memahami ucapan dan mengetahui apa yang terjadi disekelilingku.". Setelah mendengar kisah itu aku jadi lebih memahami fakta bahwa Allah telah memberi banyak sekali nikmat yang mungkin tidak kita sadari. Sejak itu aku belajar untuk jauh lebih bersyukur.

Klik link ini untuk membaca kisah lengkapnya Kisah Teladan Abu Qilabah.

7. Manusia itu dzalim dan bodoh

 Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat dzalim dan amat bodoh, (Q.S al-Ahzab : 72)

   Ayat ini juga menekankan tentang amanat yang telah Allah berikan pada kita. Amanat adalah menunaikan apa - apa yang dititipkan atau dipercayakan. Mengemban amanat itu hal yang sangat sulit itulah kenapa langit, bumi dan gunung - gunung enggan untuk memikul amanat tersebut. Tapi manusia mengemban amanat itu. Hal yang sangat dzalim dan bodoh karena kebanyakan manusia itu mengkhianati apa yang telah Allah amanatkan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kerusakan yang telah manusia perbuat. Namun balasan dari mengemban amanat itu sangat besar. Sesuai dengan kesulitan manusia dalam mengembannya. Balasannya itu berupa surga dan kenikmatan.

8. Manusia itu suka menuruti prasangkanya

Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. (Q.S Yunus : 36)

   Di ayat ini disebutkan bahwa manusia memiliki fitrah atau pembawaan untuk berprasangka. Namun Allah melarang kita untuk berprasangka buruk karena prasangka buruk itu jauh dari kebenaran. Kita harus kritis mengumpulkan bukti - bukti yang nyata terlebih dahulu agar kita terhindar dari fitnah. Seperti peribahasa klasik yang mungkin sudah bosan kita dengar "fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan". Dengan fitnah kita bisa membuat nama baik seseorang menjadi buruk. Dengan fitnah dan berprasangka buruk artinya kita telah mencemarkan nama baik dari orang tersebut. Jadi sebisa mungkin kita harus menghindari prasangka buruk itu.

   Dalam hal ini kita harus mengikuti suri tauladan kita, Rasulullah SAW. Beliau senantiasa berprasangka baik pada siapapun. Misalnya saat beliau dijahati oleh suatu kaum. Beliau bersabda "Nanti keturunan dari kaum itu akan menjadi umatku". Prasangka yang luar biasa. Aku belajar banyak dari Rasulullah SAW. Bukannya menyumpahi kaum jahat itu, beliau malah berprasangka baik dan mendo'akan kebaikan. Pada akhirnya keturunan dari kaum itu memang menjadi umat Rasulullah SAW. Dari cerita Rasulullah SAW ini kita harus belajar bahwa sebisa mungkin kita menggunakan fitrah kita sebagai makhluk yang berprasangka menjadikan fitrah itu sebagai hal positif yaitu dengan senantiasa berprasangka baik.

   Ya itu dia sifat - sifat manusia yang mau aku bahas. Tulisan ini juga aku maksudkan supaya kita lebih memahami diri sendiri dan orang lain. Memahami manusia dan sesama manusia. Semoga tulisanku ini bermanfaat dan varokah untuk kita semua. Dengan mengetahui sifat - sifat ini semoga kita bisa memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik. Terima kasih dan sampai jumpa pada postingan selanjutnya.