Kamis, 10 Mei 2018

Sekelumit kata untuk kenangan





Ditulisan kali ini, aku akan membahas tentang hal yang begitu dekat dengan manusia. Ya, kenangan. Setiap harinya kita mengisi waktu dengan berbagai kegiatan yang pada akhirnya, menjadi sebuah kenangan. Baik kenangan manis maupun pahit. Atau mungkin sesekali terasa hambar. Tapi untuk yang hambar ini, sangat jarang dikenang dan diingat hehe.

Banyak pembelajaran besar yang ditorehkan kenangan. Atau mungkin mampu mengukir senyum saat kita mengingat kenangan yang menyenangkan. Beberapa kisah memang hanya harus tersimpan dalam memori. Hanya untuk diingat dan sesekali dirindukan. Tapi, kadang rasa rindu itu hanya akan membuatmu merasa sesak dan berat. Karena faktanya, kita akan cenderung membersamai orang yang membuat kita nyaman kini. Bukan yang dulu membuat kita nyaman.

Membicarakan tentang kenangan, baru - baru ini aku membaca beberapa penggalan dari lagu yang mendeskripsikan mengenai kenangan.

Pertama, aku kutip dari lagu milik Project Pop yang berjudul Ingatlah Hari Ini. Disana disebutkan bahwa Jika tua nanti, kita telah hidup masing - masing, ingatlah hari ini. Wahh, benar juga. Akan ada saat dimana kita tidak bisa selalu ada untuk orang lain sebagaimana orang lain tidak selalu ada untuk kita. Saat dimana semua itu menjadi sebuah kenangan.

Kedua, lagu yang kukutip ini berasal dari Jepang. Lagu ini merupakan soundtrack dari asadora yang tayang disana. Disebutkan dalam lagunya, yang intinya, hari ini akan menjadi kenangan yang indah. Wahh, aku suka kalimatnya. Benar juga, hari ini akan berakhir menjadi kenangan. Maka dari itu, mari kita buat kenangan indah sebanyak - banyaknya.

Ya mungkin hanya ini yang ingin kutulis. Sampai jumpa ditulisan berikutnya ya~

Celoteh mengenai buku : Art of Dakwah





Dibulan mei ini, aku akan mengulas buku besutan salah satu penulis kebanggaan Indonesia. Siapa itu ? Dia adalah Ustadz Felix Siauw. Beberapa tahun ini aku cukup sering membaca buku beliau dan aku berpikir, ide dan konsep buku yang ia usung sangat luar biasa. Kreatif dan cerdas. Itu yang kupikirkan saat membaca buku - bukunya. Dan buku yang akan sedikit kubahas ini mengusung keutamaan dan cara yang tepat untuk berdakwah. Wahh, super sekali temanya. Aku dibuat penasaran hanya dengan membaca judulnya hehe.

Sebelum membahas bukunya, aku akan sedikit curhat tentang bagaimana hingga akhirnya aku membaca buku ini. Awalnya aku melihat buku ini terpampang dengan begitu cantiknya di toko buku. Aku sangat suka cover dan perpaduan warna dari buku ini. Merah muda dan biru muda. Hahh, rasanya sangat lembut dan menenangkan. Namun, saat itu uang jajanku tidak cukup untuk itu. Jatah belanja bukuku hanya cukup untuk 2 buku dan itu sudah kugunakan untuk buku yang lain. Hingga akhirnya, ditahun 2018 ini aku berhasill membawa pulang buku ini. Wahh, senangnya.

Buku ini membahas tentang dakwah dan segala hal yang terkait dengannya. Melihat dengan begitu rinci dan kritis. Misalnya dari sudut pandang cara penyampaian dalam dakwah. Cara menyampaikan pesan dakwah itu harus memperhatikan pilihan bahasa, kata, waktu, kondisi serta teknik penyampaian. Selain dilihat dari segi cara, gaya dan media penyampaian pun harus diperhatikan. Disebutkan dalam buku ini, medan dakwah saat ini yang teramat berpengaruh adalah melalui media sosial.

Pengemban dakwah pun harus menunjukan keteladanan akhlak yang baik. Ia haruslah seseorang yang dapat dipercaya. Buku ini harus dibaca oleh siapapun yang merasa rindu akan kebangkitan islam.

Baik. Mungkin hanya ini yang ingin kutulis mengenai buku ini. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa.