Minggu, 15 Oktober 2017

Belajar dari Musa : Hafidz cilik asal Indonesia yang mendunia


Gambar terkait


Sebenarnya aku sudah sangat sering mendengar nama hafidz cilik yang mulai dikenal sejak mengikuti program Hafidz Indonesia di salah satu TV nasional ini. Di acara tersebut, Musa menduduki juara pertama. Aku tidak pernah menonton acara tersebut secara mendalam sih, hanya saja aku mulai penasaran akan sosok Musa sejak Ustadz Fatih Karim sering mengulas anak yang lahir pada tahun 2008 itu. Di beberapa kajiannya Ustadz Fatih Karim bercerita tentang Raja Arab Saudi yang meminta Musa tetap tinggal di Arab Saudi dan ia diberikan status sebagai warga negara Arab Saudi.

Kemudian rasa penasaranku dijawab dengan cara menonton video tentang Musa di YouTube dan luar biasa, aku belajar banyak dari video itu. Aku belajar bahwa, sangat penting bagi seluruh lapisan masyarakat yang beragama Islam untuk mencetak generasi cinta Al - Qur’an sejak dini. Musa sudah hafal 30 Juz Al - Qur’an dengan sempurna diusia dini yakni diumur 6 tahun. Musa juga telah mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional dengan menjadi juara ketiga pada lomba Hafidz Anak Tingkat Dunia yang diselenggarakan di Mesir. Musa juga pernah mengikuti perlombaan hafalan Al - Qur’an tingkat internasional di Jeddah, Arab Saudi dan Musa merupakan peserta termuda diajang itu.

Baik, setelah membahas prestasi Musa sekarang aku akan mengulas orang - orang dibalik layar. Musa tumbuh menjadi anak yang begitu mencintai Al - Qur’an tidak lain karena didikan orangtuanya sendiri.

Ayah Musa ingin masuk pesantren sejak kecil. Namun beliau harus mengubur mimpinya karena ia mengiap penyakit kuning. Oleh karena itu ia memiliki latar pendidikan sekolah umum dari jenjang SD hingga SMA. Cerita berlanjut, beliau ingin belajar agama sehingga ia masuk jurusan Bahasa Arab di Perguruan Tinggi. Ternyata jurusan tersebut tidak sesuai dengan bayangannya. Jurusan Bahasa Arab membahas tentang sosial budaya dan seterusnya. Kemudian beliau meminta izin kepada orangtuanya untuk keluar dari jurusan itu dan masuk pesantren di Jawa Timur dengan biaya sendiri karena orangtuanya tidak memiliki biaya lagi. Ayah Musa menjalani kehidupan di pesantren selama ± 4 tahun.

Pendidikan Musa murni dilaksanakan dirumah dan diajarkan langsung oleh kedua orangtuanya. Ayah Musa bekerja dikebun karet milik orang lain dan memiliki toko kecil - kecilan yang sepi pengunjung. Ia berprasangka baik akan hal ini. Dengan sepinya toko tersebut, ia bisa lebih fokus mengajari anak - anaknya. orang tua Musa berusaha menjadikan keluarga mereka akrab dengan ilmu sehingga anak - anak mereka terbiasa dalam suasana ilmu. Tidak hanya tentang agama, Musa dan adik - adiknya juga belajar mata pelajaran lain melalui buku. Orang tua Musa tidak punya latar belakang didunia pendidikan, mereka hanya bermodalkan semangat, tawakkal dan berprasangka baik yang kuat pada Allah SWT. Dengan itu semua, bukan hal yang tidak mungkin bagi mereka untuk memiliki anak - anak yang cerdas dan sholeh/sholehah.

Menarik sekali, selain belajar tentang pentingnya mencetak generasi cinta Al - Qur’an sejak dini, aku juga belajar tentang bagaimana orang hebat mendidik anak - anaknya. Pola pikir ayah Musa begitu luar biasa, mengingat beberapa orang tua justru tidak percaya diri dalam hal mendidik anak. Padahal, sudah semestinya bagi suatu keluarga untuk menumbuhkan kecintaan anak akan ilmu sejak dini. Seperti apa yang dikatakan ayah Musa, “Saya berprasangka baik, Allah pasti akan memberikan ilmu dan kemudahan.” Niat yang baik saja sudah cukup kuat bagi seseorang untuk terus berjuang dalam hal kebaikan. Keterbatasan bukanlah alasan untuk berhenti berjuang.

Ayah Musa memancing kecintaan Musa akan agama dengan hal yang sederhana tapi akurat. Lucu sih triknya hehe. Ayah Musa berkata dengan intonasi yang berapi - api, ia mengatakan, “Nah itu bang orang yang hebat, orang sholeh bang. Mereka pintar mengaji dan akhlak mereka baik.” Hal sederhana ini memberikan efek yang kuat ternyata. Seperti apa yang disampaikan oleh pakar metode pendidikan, fungsi otak anak mirip dengan spons (busa). Ia akan menyerap segala informasi yang mereka lihat dan dengar dengan cepat. Maka dari itu memberikan masukan dan contoh yang baik pada mereka merupakan suatu keharusan.

Mungkin hanya ini yang bisa kusampaikan diartikel ini. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa.

Shalawat Nariyyah


Hasil gambar untuk shalawat nariyyah

Sebenarnya aku ingin menulis artikel ini sejak tahun 2016 lalu. Tapi, mimpi itu baru terealisasikan sekarang karena beberapa alasan. Baik, sekarang aku akan menampilkan video Shalawat Nariyyah yang dibawakan oleh Ustadz Syamsuddin Nur El - Marusy dalam acara Islam Itu Indah :




“Wah~ Aku suka shalawatnya!” Itu adalah kalimat yang kupikirkan saat pertama kali mendengar Shalawat tersebut pada Desember 2015 silam. Dan entah kebetulan macam apa, saat itu aku menemukan suatu buku yang mencantumkan materi tentang Shalawat ini di beberapa halamannya. Pada halaman - halaman tersebut tertulis aksara Arab Shalawat beserta latin dan artinya. Selain itu ada juga beberapa keutamaan bila kita menetapinya sebagai wirid yang akan sedikit kubahas di artikel ini.

Pertama, aku akan mencantumkan arti dari Shalawat Nariyyah ini :

“Ya Allah limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad yang melaluinya semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi dan semua yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih dan berkat dirinya yang mulia awan menurunkan hujannya dan semoga pula terlimpahkan kepada keluarganya serta pada sahabatnya disetiap detik dan embusan nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh Engkau.”

Wah, masyaAllah. Membaca arti dari Shalawat Nariyyah ini membuatku merasa hangat ^^).  Penggambaran indahnya islam tertaut disetiap kalimatnya. Kalimat - kalimat tersebut menggambarkan cukuplah islam dan iman yang mencukupi disetiap langkah kita.

Kedua, aku akan membahas tentang keutamaan apabila kita menetapinya sebagai wirid. Diantaranya :

1) Allah akan melenyapkan kesedihan dan kedukaannya serta menghapuskan kesulitan dan bahaya yang menimpa dirinya.
2) Allah akan memudahkan segala urusannya, memberikan cahaya kepada hatinya sehingga menjadi terang hati dan meninggikan martabatnya.
3) Allah akan membuat baik keadaannya, meluaskan rezekinya dan membukakan baginya semua pintu kebaikan dan kebajikan secara berlimpah.
4) Diampuni dosa - dosanya dan dipermudah urusannya.

Mengenai shalawat sendiri, Rasulullah SAW bersabda orang yang paling pantas untuk mendekatinya pada Hari Kiamat ialah yang paling banyak ber-shalawat kepeda beliau. Sebenarnya ini nasihat untukku juga sih, nasihat untuk memperbanyak shalawat.

Mungkin hanya ini yang ingin kubahas mengenai Shalawat Nariyyah ini. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa.

Semakin mengenal dunia


Hasil gambar untuk dunia

Pada kesempatan kali ini aku akan membahas mengenai pembelajaran yang baru kusadari. Pembelajaran yang membuatku lebih bijak dalam menghadapi dunia. Pembelajaran yang kudapat dari seseorang yang sedikit bercerita tentang apa yang ia alami dan keputusan apa yang ia buat. Hmmm, aku berpikir sejenak ketika mendengar kumpulan kalimat yang terlontar dari lisan temanku itu. Aku tahu dia tidak mau mengambil keputusan itu. Hati kecilnya begitu berat dan seakan memaksanya untuk berontak menolak dengan tegas keputusan yang mungkin akan ia ambil. Apa yang ia alami di-kesehariannya-lah  yang senantiasa menuntunnya ke langkah kedewasaan. Keputusan yang ia ambil bukanlah jalan yang bertentangan dengan hukum dan agama, namun dia, sebagaimana manusia pada umumnya, dia mengharapkan hal yang menurutnya lebih baik.

Sampai disitu, bukankah semuanya jelas ? Bukan hanya dia, siapapun di muka bumi ini dihadapkan pada berbagai macam situasi yang memaksanya untuk berpikir dewasa. Bukan hanya dia, semua orang juga tengah berjuang menghadapi berbagai warna dunia yang tentu tidak hanya memiliki warna cerah. Ada kalanya kita menghadapi warna gelap nan pekat yang datang bahkan tanpa kita minta.

Setelah aku melihat alur kehidupan yang kujalani, yang orang lain jalani termasuk yang dijalani oleh orang hebat sekalipun, aku menyadari bahwa hidup itu tentang perjuangan, berjuang pada sesuatu yang kita sukai maupun yang tidak kita sukai.

Pembelajaran besar seperti ini bisa didapat bahkan hanya dari hal sederhana. Ya, sederhana. Aku hanya mendengar apa yang disampaikan temanku. Seseorang yang seumuran denganku, seseorang yang didepan mereka, kita selalu menunjukkan jati diri kita yang sesungguhnya. Kupikir persahabatan itu salah satu bentuk keajaiban. Tumbuh besar bersama, mengetahui seluk-beluk satu sama lain, saling bertukar pendapat dan menjadi dewasa bersama, itu benar - benar menakjubkan.

Mungkin hanya ini yang ingin kubahas di artikel ini. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa~