Sabtu, 16 November 2019

Fenomena Bullying


Hasil gambar untuk sulli to the beautiful you


Beberapa minggu lalu kita dikejutkan dengan kabar meninggalnya Choi Jin Ri atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Sulli f(x). Sulli yang merupakan idola K-Pop dan aktris ini ditemukan meninggal dunia di rumahnya. Polisi mengkonfirmasi bahwa penyebab kematiannya dikarenakan bunuh diri.

Di Korea Selatan sendiri, Sulli dikenal sebagai sosok yang cukup kontroversi. Kritikan membayanginya seperti bayangan. Hal ini disebabkan pola pikirnya yang dianggap menyimpang bagi kebanyakan orang.

Aku kemudian menonton video yang diposting channel YouTube Asian Boss. Video itu menampilkan komentar orang Korea Selatan tentang kasus ini dan kesehatan mental. Disana ada yang berpendapat bahwa Sulli menanggapi komentar kebencian ini secara serius. Dia memasukkan komentar kebencian ini kedalam hatinya dan ia sangat terluka karenanya.

Ada juga yang berpikir masyarakat harus lebih diedukasi mengenai persoalan ini. Banyak orang yang berpikir merupakan hal wajar bagi selebriti untuk mendapat komentar kebencian/buruk. Tentu ini paham yang keliru namun nyatanya banyak yang berpikir demikian. Hal semacam ini tidak hanya terjadi di Korea Selatan. Di Indonesia pun cukup sering aku membaca kasus tentang komentar buruk yang didengar atau dibaca oleh publik figur dari masyarakat.

Di Korea Selatan sendiri, aku baru tahu bahwa terbuka mengenai penyakit mental adalah sesuatu yang tidak umum. Maksudku, Korea Selatan adalah salah satu negara dengan angka kematian bunuh diri yang tinggi. Maka dari itu aku cukup heran jika mereka menilai penyakit mental sebagai sesuatu yang tabu. Orang - orang disana tidak ingin terbuka mengenai masalah mentalnya karena apabila ini dilakukan, orang lain akan merendahkannya.

Jika kalian ingin menonton video dari Asian Boss yang aku maksud, kalian bisa menontonnya dengan memutar video dibawah ini :


Baik, kembali lagi mengenai mendiang Sulli. Aku lebih tahu tentang dia sejak dia membintangi Drama Korea To the beautiful you. Drama yang juga dibintangi Choi Min Ho SHINee ini tayang tahun 2012 lalu. Saat itu yang aku pikirkan adalah dia gadis yang cantik dan imut. Aku suka melihat senyum dan deretan giginya. Aku cukup terkejut dan menyayangkan saat tahu ia memutuskan untuk bunuh diri di tahun 2019 ini.

Hasil gambar untuk sulli to the beautiful you
Sulli (kiri) dan aktor lawan mainnya di To the beautiful you, Minho SHINee.
Ada seorang YouTuber yang menerjemahkan komentar yang Sulli dapat di media sosialnya. Aku terkejut dan sedih membaca itu semua. Aku berpikir seharusnya mereka tidak sampai sejauh itu. Komentar yang tertulis itu diantaranya :

“Dia jelek. Tubuhnya datar, tidak ada lekukan sama sekali.”

“Kamu terlahir kotor. Itu satu - satunya alasan kenapa kamu lahir.”

Itu adalah dua dari banyak komentar jahat lainnya. Sebenarnya Sulli sempat berniat menuntut para pemberi komentar jahat itu. Namun ia berubah pikiran dan memaafkan mereka.

Menindaklanjuti kasus ini, netizen Korea Selatan kemudian meminta petisi pada pemerintah untuk komentator jahat. Aku sulit membayangkan bagaimana rasa sakit yang keluarga Sulli hadapi mendapati Sulli meninggal karena perlakuan buruk dari orang - orang terhadapnya. Aku turut berduka cita dan berbelasungawa atas kejadian ini dan aku harap orang - orang lebih berempati saat memberikan komentar.

[Review] Kahogo no Kahoko SP


Hasil gambar untuk kahogo no kahoko love and dream eng sub


Kahogo no Kahoko SP adalah kisah lanjutan dari Kahogo no Kahoko yang tayang ditahun sebelumnya. Tayangan ini mengudara tahun 2018 lalu. Menceritakan tentang Kahoko dan Hajime setahun setelah mereka menikah. Menurutku ini konsep yang unik. Bila sebuah dorama tamat, kadang dorama tersebut kembali digarap dalam bentuk SP ini. Sekedar menanggapi kerinduan penggemar dan menjawab rasa penasaran mengenai bagaimana kisah kelanjutan dari suatu dorama yang telah tamat.

Sama seperti versi sebelumnya, Kahogo no Kahoko SP ini juga menyampaikan banyak nasihat (secara tidak langsung, melalui kisahnya). Aku semakin dibuat gemas aja sama kebersamaan Kahoko dan Hajime hehe. Mereka cocok banget, sangat serasi.

Hajime dan Kahoko :)

SINOPSIS

Kahoko bangun kesiangan dan masih belum mahir mengurus rumah. Seperti selalu memasak makanan yang sama, lupa membeli tisu toilet dan sering melupakan hal - hal penting. Hajime tetap membimbingnya dengan kesabaran.


Kahoko yang bangun kesiangan.
Day care yang didirikan Kahoko dan keluarganya mengalami banyak masalah seperti ibu - ibu yang terlambat membayar jasa atau mereka menitipkan anaknya terlalu awal dan terlambat menjemput anaknya. Ini membuat Kahoko tidak mendapat bayaran atas pekerjaannya. Kahoko juga kesulitan tidur karena kesibukannya ini. Sama seperti tahun lalu, Hajime masih bergelut sebagai seniman dan bekerja serabutan secara part time.
 


Sesekali Mama Kahoko datang ke rumah Kahoko dan Hajime. Suatu ketika ia bertanya kapan mereka berencana punya anak. Kahoko dan Hajime menolak dalam waktu dekat karena cukup sibuk saat ini. Mama Kahoko memberikan tekanan lebih pada Hajime sebagai kepala keluarga. Ia bertanya kapan Hajime sukses di bidang seni yang selama ini ia perjuangkan. Ia bilang ia tidak mau hidup putrinya berakhir sia - sia.

Mama Kahoko juga menyinggung soal pendapatan Hajime yang tidak seberapa. Ia keberatan jika Hajime terus mengandalkan pekerjaan part time untuk memenuhi kebutuhan hidup dan tentang kesibukannya selama ini yang mengejar mimpi yang belum tentu terwujud. Belum lagi Hajime juga harus membayar hutang biaya pendidikannya. Kahoko menenangkan dengan berkata ia mendukung selama karya seni Hajime bisa menyenangkan banyak orang. Mama Kahoko menjawab ia mencemaskan kesehatan Kahoko bila gaya hidupnya terus seperti ini. Ia juga bilang merupakan kesalahan jika Kahoko mengorbankan diri untuk mimpi yang tidak akan pernah terwujud dan berakhir dengan tidak bisa memiliki bayi.



Ito berniat untuk mengambil beasiswa sekolah musik di Vienna. Namun orang tuanya menentang keputusan ini. Ito tidak fasih berbahasa asing, mengenai biaya hidup, tidak mengenal siapapun disana dan tidak ada jaminan Ito benar - benar bisa mewujudkan mimpinya setelah lulus.

Mama Kahoko berpendapat bahwa perjuangan Ito tidak akan mudah. Ia bilang ini cerita yang umum, belajar ke luar negeri namun tidak berhasil. Pada akhirnya terjerumus pada narkoba, ditipu oleh calon seniman kemudian hamil dan pulang ke Jepang. Dalam perdebatan inipun dia masih menyindir menantunya hahaha. Hajime menjawab kalau apa yang mama Kahoko katakan itu berlebihan. Hajime merasa tertekan mendengarnya. Mama Kahoko kemudian berkata ia sudah diam selama setahun. Ia menilai niat Hajime membahagiakan Kahoko hanya sebuah kata. Kahoko menjawab ia bahagia. Mama Kahoko kembali menegur, ia bilang jika Kahoko punya waktu untuk merawat anak orang lain di daycare yang gagal, alangkah lebih baik jika Kahoko membesarkan anaknya sendiri.


Hajime yang merasa tertekan. Kasihan melihat Hajime begini :(
Saat berdebat dengan adiknya pun, mama Kahoko berkata ia mengalami masa yang sulit saat mendapati anaknya menikahi laki - laki yang tidak ia dan suaminya restui. Hajime yang lelah menanggapinya dengan santuy dengan menjawab, “Apakah aku yang dimaksud ?” HAHAHA. Lucu banget melihat Hajime disini. Saking capek-nya disindir mama Kahoko.




Saat berdua dengan Kahoko, Hajime berkata ia akan bekerja penuh waktu secara permanen. Ia berpikir dengan begini mama Kahoko tidak akan komplain dan ia meminta Kahoko menjaga rumah dan anak - anak di daycare. Kahoko keberatan dan ingin Hajime tetap mengejar mimpinya untuk menjadi seorang seniman. Hajime menjawab ia tidak punya pilihan, ia tidak bisa bertahan hidup hanya dengan mengejar mimpi. Kahoko menilai Hajime lari dari kenyataan dan tidak cukup percaya diri untuk membuat karya seni yang bagus. Hajime mengelak, ia bilang ini semua ia lakukan demi kebahagiaan Kahoko. Kahoko tidak ingin disalahkan dan ia bilang Hajime melakukan itu pun toh Kahoko tidak senang. Lalu Hajime bertanya lantas bagaimana lagi, jika terus begini Kahoko akan sulit tidur dan mereka sulit dapat uang. Hajime bilang jika begini caranya mereka tidak akan bisa punya anak. Mereka bertengkar hebat. Kahoko menanggapi Hajime tidak percaya diri untuk menjadi seorang ayah. Hajime terluka mendengarnya. Hajime balik menyudutkan Kahoko. Hajime bilang Kahoko ingin kembali dijaga ibunya dan ia bilang pada akhirnya mustahil bagi Kahoko untuk meniru peran Baaba dalam hal menjaga rumah. Kahoko sedih mendengarnya. Ia menjawab alangkah lebih baik seandainya bila mereka tidak menikah. Hajime menimpali dengan berkata haruskah mereka bercerai. Jika sesulit ini bagi mereka untuk bersama, bukankah itu pilihan yang lebih baik. Kahoko bertanya apa Hajime serius dengan perkataannya. Hajime menjawab dengan begitu Kahoko bisa kembali bersama mamanya dan Hajime bisa membuat karya seni apapun tanpa mengkhawatirkan siapapun. Hajime meninggalkan Kahoko dari ruangan itu dan membuat Kahoko terpaku dalam kesedihan.







Selain menceritakan kisah diatas, dorama ini juga menceritakan salah satu anak di daycare Kahoko. Ia bernama Tamotsu. Tamotsu lahir dari seorang wanita yang belum siap menjadi seorang ibu. Dia melahirkan Tamotsu saat masih muda. Setiap kali dia memiliki pacar, dia akan meninggalkan Tamotsu sendirian dan kembali datang setelah putus

Tamotsu.
Ibu Tamotsu.
Kahoko meminta ibu Tamotsu mengizinkannya mengadopsi Tamotsu. Kahoko tidak suka melihat perlakuan ibu Tamotsu pada putranya dan ini membuatnya tidak ingin tinggal diam. Ibu Tamotsu membawa Tamotsu secara paksa dan tidak mengizinkan Kahoko mengadopsi Tamotsu. Hajime menahan mereka dan menasehati ibu Tamotsu.Tamotsu berbalik dan mendekati Kahoko. Mereka berpelukan kemudian Tamotsu berkata ia tidak ingin berpisah dengan ibunya. Walaupun mungkin nanti ia kembali dicampakkan, namun ia tetap ingin tinggal dengan ibunya. Kahoko menjawab ia mengerti. Mereka lalu kembali berpelukan dan Tamotsu menangis dipelukkan Kahoko. Tamotsu lalu pergi dengan ibunya.

Dorama ini diakhiri dengan Hajime yang tetap seperti sebelumnya, mengejar mimpinya menjadi seniman dan Kahoko yang melahirkan bayi kembar. Perhatian orang tua Kahoko pun teralihkan pada si kembar, tidak terlalu menjaga Kahoko lagi.






KOMENTAR PENULIS

Pesan moral yang aku dapat dari dorama ini adalah tentang orang tua yang menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Idealnya memang begitu. Namun tidak semua orang tua melakukan itu. Kadang ada juga yang membuat anaknya mengalami banyak hal sulit karena terpaksa oleh keadaan. Ada juga yang lebih mengikuti ego tanpa peduli dengan kewajibannya sebagai orang tua, ini disampaikan lewat kisah Tamotsu.

Begitulah, anak - anak adalah perhiasan dunia. Tetapi tidak semua orang memperlakukan anaknya seperti perhiasan. Mama dan papa Kahoko melihat Kahoko sebagai pemberi kebahagiaan. Mereka selalu melihat Kahoko sebagai seorang juara atas apapun yang Kahoko lakukan. Walaupun Kahoko menjadi yang paling lambat di lomba lari saat SD, tidak peduli ada diperingkat manapun. Cukup tahu Kahoko sudah melakukan yang terbaik. Kahoko selalu jadi juara menurut mereka.

Hajime adalah seorang suami yang baik. Dia melakukan yang terbaik untuk Kahoko dan bahkan rela melepaskan mimpinya agar Kahoko dapat hidup dengan nyaman. Dia tipe suami yang menghargai nasihat istrinya.

Lucu juga melihat Hajime yang begitu segan (cenderung takut) pada mama Kahoko wkwk. Jika di tahun sebelumnya Hajime sering mengatakan kata - kata silet maka di versi SP ini justru Hajime yang mendengar kata - kata silet dari mama Kahoko. Mencari rejeki itu mengharuskan kita keluar dari zona nyaman kan ya. Takeuchi Ryoma (aktor pemeran Hajime) adalah aktor yang menjadi pemeran utama dalam serial Kamen Rider Drive. Jika disana dia menjadi pahlawan yang digandrungi anak - anak, di Kahogo no Kahoko SP justru dia menjadi menantu yang disindir - sindir mertua.

Aku juga melihat akun instagram pemain Kahogo no Kahoko ini. Aku melihat Takahata Mitsuki (pemeran Kahoko) mengomentari postingan Bapak Tokito Saburo (pemeran Papa Kahoko) mengenai dorama barunya. Mitsuki berkomentar, “Papa aku menontonnya setiap minggu.” Kemudian Papa Kahoko pun membalas, “Kahoko~~!”

Sekian untuk review kali ini. Semoga bermanfaatt dan sampai jumpa.

Senin, 11 November 2019

[J - Dorama] Kahogo no Kahoko : Keluarga, bagian terkecil pembangun bangsa


Hasil gambar untuk mama papa kahoko


Beberapa minggu lalu aku menonton dorama yang ceritanya sangat menyentuh. Asalnya aku malas menontonnya karena bagiku poster dorama ini kurang menarik. Ditambah lagi dorama ini menceritakan seorang seniman yang sedang merintis karir. Mungkin karena aku tidak punya bakat seni, aku jadi agak malas menontonnya. Tapi semua ini berubah karena aku berniat menonton serial yang berlatar pasca lulus universitas. Jika sebelumnya aku menonton film tema anak SMA, kali ini aku ingin mencoba setingkat lebih tinggi dari itu. Yakni ketika lulus universitas.

Hasil gambar untuk kahogo no kahoko poster
Poster Kahogo no Kahoko.
Ternyata dorama ini jauh lebih bagus dari apa yang aku duga. Ceritanya begitu dekat dengan kehidupan sehari - hari. Aku memuji penulis skenario dorama ini yang menurutku sangat peka dengan kehidupan. Menonton dorama ini membuatku berpikir apa yang sekiranya bisa aku lakukan untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.

SINOPSIS

Nemoto Kahoko (Takahata Mitsuki) adalah anak satu - satunya dari keluarga Nemoto. Dia sangat disayangi oleh orang tua dan sanak saudaranya. Kahoko hidup dan besar dengan limpahan kasih sayang. Mamanya membangunkannya setiap hari, memilihkan baju, membuatkan bekal makan siang dan selalu mengantar jemput. Sebenarnya papa Kahoko tahu ada yang salah dari pola asuh ia dan istrinya. Tapi ia tidak enak dan tidak berani untuk mengatakannya.

Hasil gambar untuk mama papa kahoko
Kahoko dan kedua orangtuanya.
Suatu hari Kahoko pergi ke kantor kemahasiswaan untuk berkonsultasi rencana karirnya. Disana ia bertemu dengan Mugino Hajime (Takeuchi Ryoma), seorang mahasiswa lulusan jurusan seni. Kantor kemahasiswaan menelepon Hajime karena Hajime tidak mengisi pilihan karir dan mempertanyakan apa yang akan Hajime lakukan kedepannya. Hajime menjawab ia tidak akan mencari pekerjaan. Pihak kantor kemahasiswaan menjawab kalau hidup tidak semudah itu. Hajime menanggapi dengan berkata itu tidak berlaku untuk seseorang yang bertalenta seperti dirinya. Ia berkata suatu hari nanti ia akan sukses dibidang seni dan mengalahkan Picasso. Hajime meninggalkan ruangan itu dan tanpa sengaja menjatuhkan sesuatu. Kahoko mengambilnya dan mengembalikannya saat mereka kembali bertemu di kantin kampus. Mereka mengobrol dan makan siang di meja yang sama. Dari obrolan itu Hajime menyadari bahwa Kahoko terlalu dijaga oleh orang tuanya. Hajime kemudian berkata bahwa keberadaan anak yang terlalu dimanja seperti Kahoko akan menghancurkan negara.

Kahoko dan Hajime saat makan bersama.

Di rumah Kahoko merenungi apa yang Hajime katakan. Ia menceritakan ini pada mamanya. Mama Kahoko bilang Hajime mengatakan hal aneh dan ini sulit dipercaya. Papa Kahoko cukup terkejut menyadari ada orang yang berani mengatakan sesuatu yang tidak bisa ia katakan. Mama Kahoko bilang Kahoko itu normal. Dia hanya lebih dicintai daripada anak - anak dikeluarga lain. Papa Kahoko heran kenapa istrinya tidak sadar kalau dia terlalu menjaga Kahoko. Tapi seperti biasa, dia tidak berani mengungkapkan pendapatnya.


Kahoko merayakan ulang tahun yang ke-22 di rumah kakek dan neneknya. Ia mendapat hadiah dan semua kerabatnya datang untuk memeriahkan ulang tahun Kahoko. Hajime kemudian datang sebagai pengantar pizza. Disinilah orang tua Kahoko bertemu langsung dengan orang yang mengkritik pola asuh mereka. Di kampus Kahoko kembali bertemu Hajime. Kahoko bercerita tantang pesta ulang tahunnya yang akan kembali diselenggarakan. Hajime terkejut saat mendengar Kahoko merayakan ulang tahun sebanyak 3 kali. Hajime berkata didunia ini ada anak - anak yang tidak punya sesuatu untuk dimakan dan ada juga yang dibunuh dengan senjata kimia. Hajime bertanya apa Kahoko sudah mendapat tawaran pekerjaan. Ia juga bertanya untuk apa Kahoko bekerja. Kahoko kebingungan.



Hajime saat mengantarkan pizza.



Kahoko yang kebingungan.
Mama Kahoko bilang Kahoko tidak perlu tergesa - gesa. Dia pasti mendapatkan pekerjaan yang bagus. Tapi nyatanya Kahoko tidak kunjung mendapatkan pekerjaan dan karena itu mama Kahoko meminta Kahoko untuk ikut pelatihan mengurus rumah. Sebagai bekal Kahoko untuk menjadi ibu rumah tangga nantinya.


Disisi lain Hajime baru saja mendengar kata - kata jahat dari staff pengajar. Ia diminta untuk menyerah mengenai mimpinya menjadi seniman handal dan disarankan untuk bekerja ditempat yang lebih stabil. Hajime juga harus membayar pinjaman dana pendidikan pasca lulus universitas. Hajime sedih dan tertekan mendengarnya. Dengan mood yang seperti itu ia pergi ke taman kampus dan melihat kahoko yang tengah menikmati bekal makan siangnya. Kahoko terlihat terus memperhatikan Hajime. Hajime kesal dan bertanya apa yang Kahoko lihat. Kahoko menjawab ia berpikir mungkin sesuatu terjadi pada Hajime sehingga Hajime terlihat mengalami sesuatu yang sulit. Hajime kemudian meminta Kahoko mengabaikan itu dan ia memilih menyinggung soal makanan yang Kahoko makan. Kahoko malah menjawab bahwa hari ini ia akan merayakan pesta ulang tahun lagi hahaha. Hajime berkata apa ini saat yang tepat bagi Kahoko untuk bersantai, mengingat Kahoko belum menerima tawaran pekerjaan dari manapun. Kahoko menjawab ia akan berhenti mencari pekerjaan dan akan mengikuti pelatihan mengurus rumah. Hajime ketakutan mendengarnya. Ia bilang ini tidak masuk akal dan mempertanyakan mengapa Kahoko melakukan itu. Kahoko bilang mamanya bilang itu jalan yang lebih baik dan papanya pun mengiyakan. Hajime tidak habis pikir apa yang orangtua Kahoko pikirkan. Ia merasa gemas sendiri hahaha.

Hajime yang sedang bad mood.



Hajime kemudian berkata bahwa tanpa itupun generasi penerima dana pensiun sudah semakin dan semakin berkurang. Hajime terus menceritakan tentang realita yang baru bagi Kahoko. Mengenai Kahoko yang terus bergantung pada orang tuanya dan kehidupan Kahoko yang bak negeri dongeng disaat realita yang ada justru seringkali tidak seindah itu. Kahoko nampak kehabisan kata - kata. Ia kemudian bertanya apa alasan orang - orang bekerja. Lalu Hajime menawarkan pekerjaan part time. Hajime meminta Kahoko jangan pulang sebelum membagikan semua tisu yang ada ke orang - orang yang berlalu lalang dijalan. Hajime menjelaskan caranya dan kemudian izin pergi untuk menjadi pengantar pizza. Dia bilang akan mengecek pekerjaan Kahoko nanti.


Hajime kembali datang dan mempertanyakan kenapa tisu yang belum dibagikan masih begitu banyak. Hajime bilang ia tidak punya pilihan lain dan harus bertukar posisi dengan Kahoko. Ia meminta Kahoko mengantarkan pizza ke lantai 13 disebuah gedung yang lift-nya sedang rusak dan sebagai gantinya dia yang akan membagikan tisu. Padahal nyatanya tidak, Hajime justru beristirahat dan makan roti disaat Kahoko berlari mengantarkan pizza dengan menaiki tangga. Jahat eh, tapi selebihnya Hajime ini baik kok. Aku rasa sisi menyebalkan Hajime hanya terlihat dikejadian ini dan saat mengatakan kata - kata yang setajam silet.


Setelah bekerja Kahoko dan Hajime makan bersama. Kahoko menyadari makanan yang dimakan setelah bekerja keras terasa lebih enak. Hajime menjelaskan itu salah satu alasan kenapa orang - orang bersemangat untuk bekerja. Kahoko ketiduran di restoran itu kemudian Hajime menggambar Kahoko. Ketika terbangun Kahoko melihat hasil yang digambar Hajime. Kahoko sangat senang dan tersentuh. Ia meminta Hajime untuk menjadi seniman dan Kahoko yakin Hajime pasti bisa mengalahkan Picasso. Kahoko juga bilang Hajime mengerjakan pekerjaan yang menakjubkan dan ia akan mendukungnya. Hajime senang mendengarnya dan ia semakin bersemangat untuk mengejar mimpinya menjadi seorang seniman.



Setelah pulang, Kahoko kemudian berkata pada mamanya bahwa sekarang ia mengerti untuk apa orang - orang bekerja. Kahoko bilang ia ingin bekerja untuk membuat orang - orang bahagia. Ia ingin seseorang berterima kasih padanya dan menjadi orang yang bermanfaat.


Kahoko memiliki seorang sepupu yang bernama Tomita Ito (Kubota Sayu). Ito pandai memainkan alat musik cello. Sayangnya Ito tidak bisa mewujudkan mimpinya menjadi pemain cello karena ia memiliki penyakit yang membuatnya kesulitan menggerakkan tangan sesuai kehendak. Kahoko ingin melakukan sesuatu mengenai ini. Ia mencoba menyemangati dan menghibur Ito. Ito merespon dengan amarah dan menganggap Kahoko bodoh. Ia bilang ia membenci semua anggota keluarganya terutama Kahoko. Ia juga bilang semua anggota keluarga menyanjung Kahoko yang tidak punya bakat. Seseorang yang berenang di akuarium seperti Kahoko tidak akan mengerti rasa sakit yang ia rasakan, yang berjuang seakan berenang dilautan lepas. Ia mengusir Kahoko yang masih terdiam karena umpatan dan bentakan yang ia dengar.

Ito yang sedang membentak Kahoko.


Kahoko kemudian pulang dan bertemu dengan Hajime.  Dengan wajah terkejut dan sedih Kahoko bilang ini pertama kali baginya. Hajime mengerti lalu menebak apa Ito mengatakan hal jahat padanya. Kahoko mengiyakan kemudian Hajime menjelaskan ketika seseorang kehilangan mimpi yang mereka kejar, bentuk penghiburan justru akan berefek sebaliknya. Kahoko menjawab ia heran kenapa gadis baik seperti Ito melakukan sesuatu seperti itu. Hajime kembali menjelaskan bahwa ini bukan hal yang mengejutkan karena setiap orang bisa saja memiliki lebih dari satu sisi. Hajime berpikir yang lebih aneh adalah Kahoko tidak pernah mendapatkan perlakuan buruk dari orang lain. Kahoko bilang ia bingung mengenai apa yang harus ia lakukan. Kahoko tidak ingin menceritakan ini pada mamanya karena jika ia menceritakannya, mama dan ibu Ito akan bertengkar. Hajime menenangkan dan menyuruh Kahoko untuk menangis. Hajime memahami bahwa saat ini Kahoko terkejut dan terluka, jadi Kahoko hanya perlu menangis dan melupakan apa yang terjadi. Kahoko menangis keras lalu Hajime berkata mulai sekarang Kahoko bisa menceritakan apapun padanya. Saat itulah Kahoko mengerti bahwa dibalik lidah tajamnya, Hajime adalah orang yang baik.



Orang tua Kahoko kemudian terlibat kesalahpahaman pada Hajime. Mama Kahoko meminta Hajime tidak menemui Kahoko lagi. Ia cemas dan takut Hajime memberikan pengaruh buruk pada Kahoko. Tapi Kahoko tetap menemui Hajime diruang seni. Hajime bilang sebaiknya Kahoko pergi karena mama Kahoko melarang mereka bertemu. Kahoko pergi tapi ia masih ingin bicara. Hajime kesal dan menyuruh Kahoko meneleponnya saja jika ingin bicara. Karena secara teknis mereka tidak bertemu. Kahoko pun mulai menyukai Hajime dan ia memutuskan mengungkapkan perasaannya.


Diruang seni Hajime sedang berlatih menolak perasaan Kahoko. Dia memilih sekiranya mana kalimat yang tepat agar Kahoko tidak terlalu terluka. Ternyata Kahoko melihat itu semua tanpa Hajime sadari hahaha. Hajime begitu terkejut dan meminta Kahoko untuk tidak tiba - tiba muncul seperti itu. Kahoko meminta maaf dan bilang sebenarnya ia ingin bicara tapi tidak enak karena Hajime sedang berlatih acting. Hajime menjawab dia tidak sedang berlatih acting dan kemudian dia bertanya Kahoko mau bicara apa. Kahoko membahas soal cuaca hari itu dan menanyakan kabar Hajime. Hajime menjawab lalu Kahoko bilang ia hanya ingin bicara itu dan kemudian pamit. Mereka lalu membahas jawaban tentang pernyataan cinta Kahoko sebelumnya. Hajime menolak Kahoko dengan alasan mereka tidak akan cocok. Mereka punya latar belakang yang sangat berbeda dan karenanya Hajime takut mereka akan kesulitan untuk menyesuaikan diri.




Penolakan itu membuat Kahoko sangat sedih. Papa Kahoko menemui Hajime dan memintanya tetap bertemu dengan Kahoko. Tidak apa meski hanya sekedar teman. Hajime tertegun melihat kasih sayang yang papa Kahoko tunjukan untuk putrinya. Papa Kahoko berkata ia tidak tega melihat Kahoko bersedih setelah Hajime menolaknya. Ini membuat papa Kahoko ingin melakukan sesuatu untuknya. Hajime menjawab ia mengerti lalu papa Kahoko pun berterima kasih.



Hajime lalu mengajak Kahoko bertemu. Ia ingin menunjukan karya seni baru yang baru ia kerjakan. Kahoko kembali memuji hasil yang Hajime gambar. Berkata bahwa itu menakjubkan dan sebagainya. Hajime lalu meminta mereka tetap bertemu. Hajime ingin Kahoko sesekali menemuinya dan memberikan penilaian atas karya seni yang ia buat.




Singkat cerita hubungan Kahoko dan Hajime semakin dekat. Suatu keadaan membuat Hajime mejelaskan sekelumit kisah hidupnya. Hajime bilang dulu ibu Hajime membelikan cat air meskipun mereka tidak punya uang. Saat itu ibunya berkata Hajime pandai menggambar dan ia menyarankan Hajime untuk menjadi seorang seniman. Hajime kemudian bercerita disuatu pagi ketika Hajime berusia 7 tahun ibunya pergi meninggalkan rumah. Ibunya meninggalkan onigiri dan catatan bertuliskan ‘maaf’ diatas meja. Kahoko menanyakan alasannya tetapi Hajime juga tidak tahu. Hajime kemudian tumbuh di panti asuhan sampai lulus SMA, bekerja part time, berusaha mendapat dana pinjaman untuk biaya pendidikan di universitas dan begitulah pada akhirnya mereka bertemu. Hajime belum bertemu lagi dengan ibunya sejak hari itu. Hajime lalu melempar kemasan cat air kosong yang dulu dibelikan ibunya ke sungai. Ia juga menjelaskan alasan dia menyimpan kemasan cat air kosong itu untuk mengalahkan Picasso dan membuat ibunya muncul menemuinya.



Kahoko kehabisan kata - kata sambil menatap Hajime. Hajime menyuruh Kahoko pulang saja karena mamanya akan khawatir. Kahoko justru berjalan kesungai untuk mencari kemasan cat air kosong yang Hajime buang tadi. Sambil menangis Kahoko berkata ia frustasi karena tidak bisa melakukan apapun untuk membahagiakan orang disekelilingnya. Hajime berkata ini tidak berarti Kahoko harus melakukan apa yang saat ini ia lakukan. Kahoko bilang hanya itu yang bisa ia lakukan. Hajime memaksanya untuk berhenti lalu mengantar Kahoko pulang. Sejak saat itu Hajime menyukai Kahoko karena Kahoko selalu bertindak diluar ekspektasinya dan ini membuatnya tidak bisa berhenti memperhatikannya. Kahoko membuat Hajime berpikir ia juga harus melakukan yang terbaik. Mereka lalu menjalin hubungan.




Kahoko mengajak Hajime ke panti asuhan tempat dia dibesarkan dulu dan menyarankan Hajime membaca surat yang ibunya kirimkan. Disurat itu ibu Hajime bercerita bahwa ketika Hajime masih kecil ibunya terbebani hutang judi yang ayah Hajime tinggalkan. Meskipun ayah Hajime telah meninggal, ibu Hajime tersudutkan disetiap harinya oleh beban pembayaran. Ibu Hajime ingin lari dari realita yang sulit dan menyakitkan itu. Kemudian ia memutuskan untuk bunuh diri bersama Hajime. Namun saat itu ia melihat kemasan cat air kosong yang Hajime genggam. Ia kemudian tersadar bahwa ia tidak seharusnya begitu. Ia tidak boleh mencuri masa depan anaknya dan memilih pergi dari rumah. Ia kemudian menitipkan Hajime ke panti asuhan.


Ibu Hajime tidak punya keberanian untuk bertemu Hajime dan ia juga bercerita tentang keluarga barunya karena kini ia telah menikah lagi dan hidup bersama suami dan kedua anak tirinya. Ibu Hajime juga mendoakan Hajime sukses dibidang seni yang ia cintai dan bisa membangun keluarga bahagia dengan seorang wanita yang baik. Hajime dan Kahoko menemui ibu Hajime yang tinggal lumayan jauh dari tempat tinggal mereka. Mereka naik bus untuk pergi kesana dan berhasil bertemu dengan sosok yang mereka cari. Dengan suara bergetar dan menahan kesedihan, ibu Hajime hanya bisa meminta maaf. Hajime menjawab ibunya tidak usah meminta maaf. Ia bilang bahwa ia baik - baik saja dan cukup bahagia. Hajime kemudian bilang bahwa suatu hari nanti ia akan membangun keluarga bahagia. Hajime juga bilang ia tidak akan memaafkan ibunya bila ibunya tidak bahagia. Mereka lalu pamit dan ibu Hajime hanya bisa menunduk dan menangis.




Hajime dan Kahoko menunggu kedatangan bis yang akan mengantar mereka pulang. Hajime lalu memakan onigiri pemberian Kahoko sambil menangis. Hajime sendiri tidak percaya ia menangis. Ia bilang ia memutuskan untuk tidak menangis lagi setelah kepergian ibunya. Kahoko yang iba memeluk kepala Hajime. Kahoko lalu bilang Hajime boleh menangis dan Hajime pun menangis keras.


Mereka kemudian memutuskan untuk menikah dan meminta restu dari orang tua Kahoko. Namun mama Kahoko menentang rencana mereka. Ia tidak memberi izin mereka untuk menikah. Ia bersikeras menolak rencana pernikahan Kahoko dan Hajime. Ia bahkan mengancam Kahoko agar memutuskan hubungan darah mereka jika tetap akan menikah dengan Hajime. Hajime menilai mama Kahoko memang yang paling kuat. Hajime menyarankan mereka untuk tetap berusaha keras dan jangan menyerah.


Hajime dan Kahoko menjenguk Baaba (nenek Kahoko) yang sedang sakit. Hajime menunjukkan gambar wajah keluarga besar Kahoko pada Baaba. Hajime kemudian bercerita tentang mimpinya untuk bisa menggambar orang - orang yang bekerja keras untuk hidup dan cinta yang orang - orang tunjukkan. Baaba bilang gambarnya tidak cukup baik karena disana tidak ada gambar wajah Hajime. Baaba kemudian mengajak Hajime bergabung dengan keluarga mereka dan memintanya menjaga Kahoko. Hajime mengiyakan. Kahoko menjawab mamanya tidak merestui hubungan mereka namun Baaba menyarankan Kahoko tidak melepaskan lengan orang yang ia cintai. Baaba juga meminta Kahoko menjaga rumah dan keluarga mereka sepeninggal Baaba nanti. Baaba kemudian meninggal malam itu.


Jiiji (kakek Kahoko) menjauh dari jenazah istrinya. Dia mencoba mengasingkan diri karena kesedihan yang ia rasakan. Kahoko mendekati Jiiji dan memintanya untuk ada disamping Baaba. Jiiji menatap wajah Baaba sambil menangis. Memanggil namanya lalu berkata ‘terima kasih’ dan ‘aku mencintaimu’. Terus mengulang kalimat yang sama, kalimat yang tidak sempat ia katakan saat Baaba masih hidup. Ini adalah salah satu momen tersedih di dorama ini.



Dalam perjalanannya, akhirnya Kahoko mendapat ide mengenai apa yang ingin ia lakukan. Ia ingin membuat tempat dimana anak - anak bisa bermain dan belajar disana.  Kahoko ingin menjaga mereka dan mencegah mereka terlibat dalam pergaulan yang salah.


Orang tua Kahoko beserta Kahoko dan Hajime kemudian berdiskusi. Mama dan Kahoko sama - sama tidak ingin memutuskan hubungan darah dan memang tidak seharusnya bagi mereka memutuskan hubungan darah dalam sepanjang hidup mereka. Mama Kahoko kemudian bertanya apa Hajime mampu membuat Kahoko lebih bahagia dari apa yang mama Kahoko bisa. Mama Kahoko menjelaskan bila Kahoko dan Hajime bercerai mereka menjadi orang asing dan ini berbeda dengannya yang bertanggung jawab atas Kahoko disepanjang hidupnya. Mama Kahoko juga bertanya memangnya apa yang Hajime bisa lakukan selain mencintainya. Hajime bersikukuh untuk tetap bersama Kahoko dan dapat bergabung dengan keluarganya. Ia meyakinkan bahwa suatu hari nanti mama Kahoko bisa menerimanya. Ia akan bersabar tanpa mengeluh dan melakukan yang terbaik. Pada akhirnya mama Kahoko mengalah dan merestui hubungan mereka. Lucunya, setelah menikah sikap Kahoko mulai mirip dengan ibunya. Seperti mempertanyakan apa besok Hajime makan malam atau tidak dan melarang Hajime mengotori tempat yang telah Kahoko bersihkan. Kahoko juga mulai aktif mengurus daycare yang ia bangun bersama keluarga dari pihak ayahnya.

KOMENTAR PENULIS

Ini adalah salah satu dorama terbaik yang pernah ku tonton. Dorama ini memiliki banyak pesan moral mengenai hidup dan ceritanya sangat relevan dengan kehidupan kita sehari - hari. Maksudku, pada akhirnya kita semua hanya tersekat takdir. Ada seseorang yang beruntung seperti Kahoko yang dicintai oleh kedua orang tuanya dan ada juga yang mengalami kisah keluarga yang menyedihkan seperti Hajime. Melalui dorama ini juga kita belajar tentang pola asuh anak yang efektif yakni tugas orang tua itu tidak hanya menjaga dan menyayangi anaknya, orang tua juga bertugas untuk mempercayai dan memastikan anak -anak bisa hidup dengan baik meskipun dalam kesulitan.


Aku suka melihat bagaimana Hajime selalu mendengarkan cerita Kahoko mengenai keluarganya. Ia selalu berusaha memberi solusi dan saran mengenai apa yang sekiranya bisa Kahoko lakukan. Dorama ini juga menceritakan soal perubahan sikap mama Kahoko saat jauh dari rumah dan dekat keluarga suaminya. Ia menjadi lebih kalem dan lembut. Padahal dirumah ia banyak bicara dan so ngatur hehe.


Mama Kahoko juga sering berselisih paham dengan Hajime. Ia menganggap perlakuannya terhadap Kahoko itu normal. Saat Kahoko bilang tentang Hajime yang melarangnya mengikuti pelatihan mengurus rumah, mama Kahoko menjawab Hajime salah. Mama Kahoko malah bilang Hajime berkaitan dengan bisnis palsu dan penyebaran agama baru hahaha.



Terkadang papa Kahoko melihat Kahoko dengan tatapan bangga dan memuji bahwa Kahoko yang paling imut didunia ini. Dia sangat menyayangi Kahoko hehe. Begitupun dengan mama Kahoko, dia sosok ibu rumah tangga yang tegas dan melakukan pekerjaan rumah dengan sangat baik. Mereka selalu menginginkan yang terbaik untuk Kahoko.


Oh iya, dorama ini juga ada lanjutan SP-nya yang tayang tahun 2018 lalu. Jika ada kesempatan akan aku tulis review-nya nanti. Kisah di SP itu akan membahas kehidupan rumah tangga Kahoko - Hajime serta orang - orang disekeliling mereka.

Baik, mungkin hanya ini yang ingin aku bahas. Maaf jika tulisannya memuat spoiler. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa ditulisan berikutnya.