Beberapa
minggu lalu aku menonton dorama yang ceritanya sangat menyentuh. Asalnya aku
malas menontonnya karena bagiku poster dorama ini kurang menarik. Ditambah lagi
dorama ini menceritakan seorang seniman yang sedang merintis karir. Mungkin
karena aku tidak punya bakat seni, aku jadi agak malas menontonnya. Tapi semua
ini berubah karena aku berniat menonton serial yang berlatar pasca lulus
universitas. Jika sebelumnya aku menonton film tema anak SMA, kali ini aku
ingin mencoba setingkat lebih tinggi dari itu. Yakni ketika lulus universitas.
Poster Kahogo no Kahoko. |
Ternyata
dorama ini jauh lebih bagus dari apa yang aku duga. Ceritanya begitu dekat
dengan kehidupan sehari - hari. Aku memuji penulis skenario dorama ini yang
menurutku sangat peka dengan kehidupan. Menonton dorama ini membuatku berpikir
apa yang sekiranya bisa aku lakukan untuk membuat dunia menjadi tempat yang
lebih baik.
SINOPSIS
Nemoto
Kahoko (Takahata Mitsuki) adalah anak satu - satunya dari keluarga Nemoto. Dia
sangat disayangi oleh orang tua dan sanak saudaranya. Kahoko hidup dan besar
dengan limpahan kasih sayang. Mamanya membangunkannya setiap hari, memilihkan
baju, membuatkan bekal makan siang dan selalu mengantar jemput. Sebenarnya papa
Kahoko tahu ada yang salah dari pola asuh ia dan istrinya. Tapi ia tidak enak
dan tidak berani untuk mengatakannya.
Kahoko dan kedua orangtuanya. |
Suatu hari
Kahoko pergi ke kantor kemahasiswaan untuk berkonsultasi rencana karirnya.
Disana ia bertemu dengan Mugino Hajime (Takeuchi Ryoma), seorang mahasiswa
lulusan jurusan seni. Kantor kemahasiswaan menelepon Hajime karena Hajime tidak
mengisi pilihan karir dan mempertanyakan apa yang akan Hajime lakukan
kedepannya. Hajime menjawab ia tidak akan mencari pekerjaan. Pihak kantor kemahasiswaan
menjawab kalau hidup tidak semudah itu. Hajime menanggapi dengan berkata itu
tidak berlaku untuk seseorang yang bertalenta seperti dirinya. Ia berkata suatu
hari nanti ia akan sukses dibidang seni dan mengalahkan Picasso. Hajime
meninggalkan ruangan itu dan tanpa sengaja menjatuhkan sesuatu. Kahoko
mengambilnya dan mengembalikannya saat mereka kembali bertemu di kantin kampus.
Mereka mengobrol dan makan siang di meja yang sama. Dari obrolan itu Hajime
menyadari bahwa Kahoko terlalu dijaga oleh orang tuanya. Hajime kemudian
berkata bahwa keberadaan anak yang terlalu dimanja seperti Kahoko akan
menghancurkan negara.
Kahoko dan Hajime saat makan bersama. |
Di rumah
Kahoko merenungi apa yang Hajime katakan. Ia menceritakan ini pada mamanya.
Mama Kahoko bilang Hajime mengatakan hal aneh dan ini sulit dipercaya. Papa
Kahoko cukup terkejut menyadari ada orang yang berani mengatakan sesuatu yang tidak bisa ia katakan. Mama Kahoko bilang
Kahoko itu normal. Dia hanya lebih dicintai daripada anak - anak dikeluarga
lain. Papa Kahoko heran kenapa istrinya tidak sadar kalau dia terlalu menjaga
Kahoko. Tapi seperti biasa, dia tidak berani mengungkapkan pendapatnya.
Kahoko
merayakan ulang tahun yang ke-22 di rumah kakek dan neneknya. Ia mendapat
hadiah dan semua kerabatnya datang untuk memeriahkan ulang tahun Kahoko. Hajime
kemudian datang sebagai pengantar pizza. Disinilah orang tua Kahoko bertemu
langsung dengan orang yang mengkritik pola asuh mereka. Di kampus Kahoko
kembali bertemu Hajime. Kahoko bercerita tantang pesta ulang tahunnya yang akan
kembali diselenggarakan. Hajime terkejut saat mendengar Kahoko merayakan ulang
tahun sebanyak 3 kali. Hajime berkata didunia ini ada anak - anak yang tidak
punya sesuatu untuk dimakan dan ada juga yang dibunuh dengan senjata kimia.
Hajime bertanya apa Kahoko sudah mendapat tawaran pekerjaan. Ia juga
bertanya untuk apa Kahoko bekerja. Kahoko kebingungan.
Hajime saat mengantarkan pizza. |
Kahoko yang kebingungan. |
Mama Kahoko
bilang Kahoko tidak perlu tergesa - gesa. Dia pasti mendapatkan pekerjaan yang
bagus. Tapi nyatanya Kahoko tidak kunjung mendapatkan pekerjaan dan karena itu
mama Kahoko meminta Kahoko untuk ikut pelatihan mengurus rumah. Sebagai bekal
Kahoko untuk menjadi ibu rumah tangga nantinya.
Disisi lain
Hajime baru saja mendengar kata - kata jahat dari staff pengajar. Ia diminta
untuk menyerah mengenai mimpinya menjadi seniman handal dan disarankan untuk
bekerja ditempat yang lebih stabil. Hajime juga harus membayar pinjaman dana
pendidikan pasca lulus universitas. Hajime sedih dan tertekan mendengarnya.
Dengan mood yang seperti itu ia pergi
ke taman kampus dan melihat kahoko yang tengah menikmati bekal makan siangnya. Kahoko
terlihat terus memperhatikan Hajime. Hajime kesal dan bertanya apa yang Kahoko
lihat. Kahoko menjawab ia berpikir mungkin sesuatu terjadi pada Hajime sehingga
Hajime terlihat mengalami sesuatu yang sulit. Hajime kemudian meminta Kahoko
mengabaikan itu dan ia memilih menyinggung soal makanan yang Kahoko makan.
Kahoko malah menjawab bahwa hari ini ia akan merayakan pesta ulang tahun lagi
hahaha. Hajime berkata apa ini saat yang tepat bagi Kahoko untuk bersantai,
mengingat Kahoko belum menerima tawaran pekerjaan dari manapun. Kahoko menjawab
ia akan berhenti mencari pekerjaan dan akan mengikuti pelatihan mengurus rumah.
Hajime ketakutan mendengarnya. Ia bilang ini tidak masuk akal dan mempertanyakan
mengapa Kahoko melakukan itu. Kahoko bilang mamanya bilang itu jalan yang lebih
baik dan papanya pun mengiyakan. Hajime tidak habis pikir apa yang orangtua
Kahoko pikirkan. Ia merasa gemas sendiri hahaha.
Hajime
kemudian berkata bahwa tanpa itupun generasi penerima dana pensiun sudah semakin dan
semakin berkurang. Hajime terus menceritakan tentang realita yang baru bagi
Kahoko. Mengenai Kahoko yang terus bergantung pada orang tuanya dan kehidupan
Kahoko yang bak negeri dongeng disaat realita yang ada justru seringkali tidak
seindah itu. Kahoko nampak kehabisan kata - kata. Ia kemudian bertanya apa
alasan orang - orang bekerja. Lalu Hajime menawarkan pekerjaan part time.
Hajime meminta Kahoko jangan pulang sebelum membagikan semua tisu yang ada ke orang
- orang yang berlalu lalang dijalan. Hajime menjelaskan caranya dan kemudian
izin pergi untuk menjadi pengantar pizza. Dia bilang akan mengecek pekerjaan
Kahoko nanti.
Hajime
kembali datang dan mempertanyakan kenapa tisu yang belum dibagikan masih begitu
banyak. Hajime bilang ia tidak punya pilihan lain dan harus bertukar posisi
dengan Kahoko. Ia meminta Kahoko mengantarkan pizza ke lantai 13 disebuah
gedung yang lift-nya sedang rusak dan sebagai gantinya dia yang akan membagikan
tisu. Padahal nyatanya tidak, Hajime justru beristirahat dan makan roti disaat
Kahoko berlari mengantarkan pizza dengan menaiki tangga. Jahat eh, tapi
selebihnya Hajime ini baik kok. Aku
rasa sisi menyebalkan Hajime hanya terlihat dikejadian ini dan saat mengatakan
kata - kata yang setajam silet.
Setelah
bekerja Kahoko dan Hajime makan bersama. Kahoko menyadari makanan yang dimakan
setelah bekerja keras terasa lebih enak. Hajime menjelaskan itu salah satu
alasan kenapa orang - orang bersemangat untuk bekerja. Kahoko ketiduran di
restoran itu kemudian Hajime menggambar Kahoko. Ketika terbangun Kahoko melihat
hasil yang digambar Hajime. Kahoko sangat senang dan tersentuh. Ia meminta
Hajime untuk menjadi seniman dan Kahoko yakin Hajime pasti bisa mengalahkan
Picasso. Kahoko juga bilang Hajime mengerjakan pekerjaan yang menakjubkan dan
ia akan mendukungnya. Hajime senang mendengarnya dan ia semakin bersemangat
untuk mengejar mimpinya menjadi seorang seniman.
Setelah
pulang, Kahoko kemudian berkata pada mamanya bahwa sekarang ia mengerti untuk
apa orang - orang bekerja. Kahoko bilang ia ingin bekerja untuk membuat orang -
orang bahagia. Ia ingin seseorang berterima kasih padanya dan menjadi orang
yang bermanfaat.
Kahoko
memiliki seorang sepupu yang bernama Tomita Ito (Kubota Sayu). Ito pandai
memainkan alat musik cello. Sayangnya
Ito tidak bisa mewujudkan mimpinya menjadi pemain cello karena ia memiliki penyakit yang membuatnya kesulitan
menggerakkan tangan sesuai kehendak. Kahoko ingin melakukan sesuatu mengenai
ini. Ia mencoba menyemangati dan menghibur Ito. Ito merespon dengan amarah dan
menganggap Kahoko bodoh. Ia bilang ia membenci semua anggota keluarganya
terutama Kahoko. Ia juga bilang semua anggota keluarga menyanjung Kahoko yang
tidak punya bakat. Seseorang yang berenang di akuarium seperti Kahoko tidak
akan mengerti rasa sakit yang ia rasakan, yang berjuang seakan berenang
dilautan lepas. Ia mengusir Kahoko yang masih terdiam karena umpatan dan
bentakan yang ia dengar.
Kahoko
kemudian pulang dan bertemu dengan Hajime.
Dengan wajah terkejut dan sedih Kahoko bilang ini pertama kali baginya.
Hajime mengerti lalu menebak apa Ito mengatakan hal jahat padanya. Kahoko
mengiyakan kemudian Hajime menjelaskan ketika seseorang kehilangan mimpi yang
mereka kejar, bentuk penghiburan justru akan berefek sebaliknya. Kahoko
menjawab ia heran kenapa gadis baik seperti Ito melakukan sesuatu seperti itu.
Hajime kembali menjelaskan bahwa ini bukan hal yang mengejutkan karena setiap
orang bisa saja memiliki lebih dari satu sisi. Hajime berpikir yang lebih aneh
adalah Kahoko tidak pernah mendapatkan perlakuan buruk dari orang lain. Kahoko
bilang ia bingung mengenai apa yang harus ia lakukan. Kahoko tidak ingin
menceritakan ini pada mamanya karena jika ia menceritakannya, mama dan ibu Ito
akan bertengkar. Hajime menenangkan dan menyuruh Kahoko untuk menangis. Hajime
memahami bahwa saat ini Kahoko terkejut dan terluka, jadi Kahoko hanya perlu
menangis dan melupakan apa yang terjadi. Kahoko menangis keras lalu Hajime
berkata mulai sekarang Kahoko bisa menceritakan apapun padanya. Saat itulah
Kahoko mengerti bahwa dibalik lidah tajamnya, Hajime adalah orang yang baik.
Orang tua
Kahoko kemudian terlibat kesalahpahaman pada Hajime. Mama Kahoko meminta Hajime
tidak menemui Kahoko lagi. Ia cemas dan takut Hajime memberikan pengaruh buruk
pada Kahoko. Tapi Kahoko tetap menemui Hajime diruang seni. Hajime bilang
sebaiknya Kahoko pergi karena mama Kahoko melarang mereka bertemu. Kahoko pergi
tapi ia masih ingin bicara. Hajime kesal dan menyuruh Kahoko meneleponnya saja
jika ingin bicara. Karena secara teknis mereka tidak bertemu. Kahoko pun mulai
menyukai Hajime dan ia memutuskan mengungkapkan perasaannya.
Diruang seni
Hajime sedang berlatih menolak perasaan Kahoko. Dia memilih sekiranya mana
kalimat yang tepat agar Kahoko tidak terlalu terluka. Ternyata Kahoko melihat
itu semua tanpa Hajime sadari hahaha. Hajime begitu terkejut dan meminta Kahoko
untuk tidak tiba - tiba muncul seperti itu. Kahoko meminta maaf dan bilang
sebenarnya ia ingin bicara tapi tidak enak karena Hajime sedang berlatih acting. Hajime menjawab dia tidak sedang
berlatih acting dan kemudian dia
bertanya Kahoko mau bicara apa. Kahoko membahas soal cuaca hari itu dan menanyakan
kabar Hajime. Hajime menjawab lalu Kahoko bilang ia hanya ingin bicara itu dan
kemudian pamit. Mereka lalu membahas jawaban tentang pernyataan cinta Kahoko
sebelumnya. Hajime menolak Kahoko dengan alasan mereka tidak akan cocok. Mereka
punya latar belakang yang sangat berbeda dan karenanya Hajime takut mereka akan
kesulitan untuk menyesuaikan diri.
Penolakan
itu membuat Kahoko sangat sedih. Papa Kahoko menemui Hajime dan memintanya tetap
bertemu dengan Kahoko. Tidak apa meski hanya sekedar teman. Hajime tertegun
melihat kasih sayang yang papa Kahoko tunjukan untuk putrinya. Papa Kahoko
berkata ia tidak tega melihat Kahoko bersedih setelah Hajime menolaknya. Ini
membuat papa Kahoko ingin melakukan sesuatu untuknya. Hajime menjawab ia
mengerti lalu papa Kahoko pun berterima kasih.
Hajime lalu
mengajak Kahoko bertemu. Ia ingin menunjukan karya seni baru yang baru ia
kerjakan. Kahoko kembali memuji hasil yang Hajime gambar. Berkata bahwa itu
menakjubkan dan sebagainya. Hajime lalu meminta mereka tetap bertemu. Hajime
ingin Kahoko sesekali menemuinya dan memberikan penilaian atas karya seni yang
ia buat.
Singkat
cerita hubungan Kahoko dan Hajime semakin dekat. Suatu keadaan membuat Hajime
mejelaskan sekelumit kisah hidupnya. Hajime bilang dulu ibu Hajime membelikan cat
air meskipun mereka tidak punya uang. Saat itu ibunya berkata Hajime pandai
menggambar dan ia menyarankan Hajime untuk menjadi seorang seniman. Hajime
kemudian bercerita disuatu pagi ketika Hajime berusia 7 tahun ibunya pergi
meninggalkan rumah. Ibunya meninggalkan onigiri dan catatan bertuliskan ‘maaf’
diatas meja. Kahoko menanyakan alasannya tetapi Hajime juga tidak tahu. Hajime
kemudian tumbuh di panti asuhan sampai lulus SMA, bekerja part time, berusaha mendapat dana pinjaman untuk biaya pendidikan
di universitas dan begitulah pada akhirnya mereka bertemu. Hajime belum bertemu
lagi dengan ibunya sejak hari itu. Hajime lalu melempar kemasan cat air kosong
yang dulu dibelikan ibunya ke sungai. Ia juga menjelaskan alasan dia menyimpan
kemasan cat air kosong itu untuk mengalahkan Picasso dan membuat ibunya muncul
menemuinya.
Kahoko
kehabisan kata - kata sambil menatap Hajime. Hajime menyuruh Kahoko pulang saja
karena mamanya akan khawatir. Kahoko justru berjalan kesungai untuk mencari
kemasan cat air kosong yang Hajime buang tadi. Sambil menangis Kahoko berkata
ia frustasi karena tidak bisa melakukan apapun untuk membahagiakan orang
disekelilingnya. Hajime berkata ini tidak berarti Kahoko harus melakukan apa
yang saat ini ia lakukan. Kahoko bilang hanya itu yang bisa ia lakukan. Hajime
memaksanya untuk berhenti lalu mengantar Kahoko pulang. Sejak saat itu Hajime
menyukai Kahoko karena Kahoko selalu bertindak diluar ekspektasinya dan ini
membuatnya tidak bisa berhenti memperhatikannya. Kahoko membuat Hajime berpikir
ia juga harus melakukan yang terbaik. Mereka lalu menjalin hubungan.
Kahoko
mengajak Hajime ke panti asuhan tempat dia dibesarkan dulu dan menyarankan
Hajime membaca surat yang ibunya kirimkan. Disurat itu ibu Hajime bercerita
bahwa ketika Hajime masih kecil ibunya terbebani hutang judi yang ayah Hajime
tinggalkan. Meskipun ayah Hajime telah meninggal, ibu Hajime tersudutkan
disetiap harinya oleh beban pembayaran. Ibu Hajime ingin lari dari realita yang
sulit dan menyakitkan itu. Kemudian ia memutuskan untuk bunuh diri bersama
Hajime. Namun saat itu ia melihat kemasan cat air kosong yang Hajime genggam.
Ia kemudian tersadar bahwa ia tidak seharusnya begitu. Ia tidak boleh mencuri
masa depan anaknya dan memilih pergi dari rumah. Ia kemudian menitipkan Hajime
ke panti asuhan.
Ibu Hajime
tidak punya keberanian untuk bertemu Hajime dan ia juga bercerita tentang
keluarga barunya karena kini ia telah menikah lagi dan hidup bersama suami dan
kedua anak tirinya. Ibu Hajime juga mendoakan Hajime sukses dibidang seni yang
ia cintai dan bisa membangun keluarga bahagia dengan seorang wanita yang baik.
Hajime dan Kahoko menemui ibu Hajime yang tinggal lumayan jauh dari tempat
tinggal mereka. Mereka naik bus untuk pergi kesana dan berhasil bertemu dengan
sosok yang mereka cari. Dengan suara bergetar dan menahan kesedihan, ibu Hajime
hanya bisa meminta maaf. Hajime menjawab ibunya tidak usah meminta maaf. Ia
bilang bahwa ia baik - baik saja dan cukup bahagia. Hajime kemudian bilang
bahwa suatu hari nanti ia akan membangun keluarga bahagia. Hajime juga bilang
ia tidak akan memaafkan ibunya bila ibunya tidak bahagia. Mereka lalu pamit dan
ibu Hajime hanya bisa menunduk dan menangis.
Hajime dan
Kahoko menunggu kedatangan bis yang akan mengantar mereka pulang. Hajime lalu
memakan onigiri pemberian Kahoko sambil menangis. Hajime sendiri tidak percaya
ia menangis. Ia bilang ia memutuskan untuk tidak menangis lagi setelah
kepergian ibunya. Kahoko yang iba memeluk kepala Hajime. Kahoko lalu bilang
Hajime boleh menangis dan Hajime pun menangis keras.
Mereka
kemudian memutuskan untuk menikah dan meminta restu dari orang tua Kahoko.
Namun mama Kahoko menentang rencana mereka. Ia tidak memberi izin mereka untuk
menikah. Ia bersikeras menolak rencana pernikahan Kahoko dan Hajime. Ia bahkan
mengancam Kahoko agar memutuskan hubungan darah mereka jika tetap akan menikah
dengan Hajime. Hajime menilai mama Kahoko memang yang paling kuat. Hajime
menyarankan mereka untuk tetap berusaha keras dan jangan menyerah.
Hajime dan
Kahoko menjenguk Baaba (nenek Kahoko) yang sedang sakit. Hajime menunjukkan
gambar wajah keluarga besar Kahoko pada Baaba. Hajime kemudian bercerita
tentang mimpinya untuk bisa menggambar orang - orang yang bekerja keras untuk
hidup dan cinta yang orang - orang tunjukkan. Baaba bilang gambarnya tidak
cukup baik karena disana tidak ada gambar wajah Hajime. Baaba kemudian mengajak
Hajime bergabung dengan keluarga mereka dan memintanya menjaga Kahoko. Hajime
mengiyakan. Kahoko menjawab mamanya tidak merestui hubungan mereka namun Baaba
menyarankan Kahoko tidak melepaskan lengan orang yang ia cintai. Baaba juga
meminta Kahoko menjaga rumah dan keluarga mereka sepeninggal Baaba nanti. Baaba
kemudian meninggal malam itu.
Jiiji (kakek
Kahoko) menjauh dari jenazah istrinya. Dia mencoba mengasingkan diri karena
kesedihan yang ia rasakan. Kahoko mendekati Jiiji dan memintanya untuk ada
disamping Baaba. Jiiji menatap wajah Baaba sambil menangis. Memanggil namanya
lalu berkata ‘terima kasih’ dan ‘aku mencintaimu’. Terus mengulang kalimat yang
sama, kalimat yang tidak sempat ia katakan saat Baaba masih hidup. Ini adalah
salah satu momen tersedih di dorama ini.
Dalam
perjalanannya, akhirnya Kahoko mendapat ide mengenai apa yang ingin ia lakukan.
Ia ingin membuat tempat dimana anak - anak bisa bermain dan belajar
disana. Kahoko ingin menjaga mereka dan
mencegah mereka terlibat dalam pergaulan yang salah.
Orang tua
Kahoko beserta Kahoko dan Hajime kemudian berdiskusi. Mama dan Kahoko sama -
sama tidak ingin memutuskan hubungan darah dan memang tidak seharusnya bagi
mereka memutuskan hubungan darah dalam sepanjang hidup mereka. Mama Kahoko
kemudian bertanya apa Hajime mampu membuat Kahoko lebih bahagia dari apa yang
mama Kahoko bisa. Mama Kahoko menjelaskan bila Kahoko dan Hajime bercerai
mereka menjadi orang asing dan ini berbeda dengannya yang bertanggung jawab
atas Kahoko disepanjang hidupnya. Mama Kahoko juga bertanya memangnya apa yang
Hajime bisa lakukan selain mencintainya. Hajime bersikukuh untuk tetap bersama
Kahoko dan dapat bergabung dengan keluarganya. Ia meyakinkan bahwa suatu hari
nanti mama Kahoko bisa menerimanya. Ia akan bersabar tanpa mengeluh dan
melakukan yang terbaik. Pada akhirnya mama Kahoko mengalah dan merestui
hubungan mereka. Lucunya, setelah menikah sikap Kahoko mulai mirip dengan
ibunya. Seperti mempertanyakan apa besok Hajime makan malam atau tidak dan
melarang Hajime mengotori tempat yang telah Kahoko bersihkan. Kahoko juga mulai
aktif mengurus daycare yang ia bangun
bersama keluarga dari pihak ayahnya.
KOMENTAR
PENULIS
Ini adalah
salah satu dorama terbaik yang pernah ku tonton. Dorama ini memiliki banyak
pesan moral mengenai hidup dan ceritanya sangat relevan dengan kehidupan kita
sehari - hari. Maksudku, pada akhirnya kita semua hanya tersekat takdir. Ada
seseorang yang beruntung seperti Kahoko yang dicintai oleh kedua orang tuanya
dan ada juga yang mengalami kisah keluarga yang menyedihkan seperti Hajime.
Melalui dorama ini juga kita belajar tentang pola asuh anak yang efektif yakni
tugas orang tua itu tidak hanya menjaga dan menyayangi anaknya, orang tua juga
bertugas untuk mempercayai dan memastikan anak -anak bisa hidup dengan baik
meskipun dalam kesulitan.
Aku suka
melihat bagaimana Hajime selalu mendengarkan cerita Kahoko mengenai
keluarganya. Ia selalu berusaha memberi solusi dan saran mengenai apa yang
sekiranya bisa Kahoko lakukan. Dorama ini juga menceritakan soal perubahan
sikap mama Kahoko saat jauh dari rumah dan dekat keluarga suaminya. Ia menjadi
lebih kalem dan lembut. Padahal dirumah ia banyak bicara dan so ngatur hehe.
Mama Kahoko
juga sering berselisih paham dengan Hajime. Ia menganggap perlakuannya terhadap
Kahoko itu normal. Saat Kahoko bilang tentang Hajime yang melarangnya mengikuti
pelatihan mengurus rumah, mama Kahoko menjawab Hajime salah. Mama Kahoko malah
bilang Hajime berkaitan dengan bisnis palsu dan penyebaran agama baru hahaha.
Terkadang
papa Kahoko melihat Kahoko dengan tatapan bangga dan memuji bahwa Kahoko yang
paling imut didunia ini. Dia sangat menyayangi Kahoko hehe. Begitupun dengan mama Kahoko, dia sosok ibu rumah tangga yang
tegas dan melakukan pekerjaan rumah dengan sangat baik. Mereka selalu
menginginkan yang terbaik untuk Kahoko.
Oh iya,
dorama ini juga ada lanjutan SP-nya yang tayang tahun 2018 lalu. Jika ada
kesempatan akan aku tulis review-nya
nanti. Kisah di SP itu akan membahas kehidupan rumah tangga Kahoko - Hajime
serta orang - orang disekeliling mereka.
Baik,
mungkin hanya ini yang ingin aku bahas. Maaf jika tulisannya memuat spoiler. Semoga bermanfaat dan sampai
jumpa ditulisan berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar