Kali ini aku mau menuangkan pikiranku dalam tulisan ini. Tulisan
yang ngalor ngidul sih memang hahaha. Saat aku mendengar ustadzah Oki
mengatakan islam adalah agama yang benar, agama yang hak, agama yang penuh keadilan, agama
yang tidak ada kedzaliman didalamnya dan agama yang penuh dengan kasih sayang, aku
merasa pikiran yang memenuhi pikiranku akhir - akhir ini terjawab. Pemikiran
tentang fakta bahwa Allah begitu memuliakan manusia. Saat manusia itu berbuat
keburukkan, Allah memerintahkan seluruh hamba-Nya untuk menutupi aib saudaranya
itu. Orang yang membicarakan keburukkan orang lain itu masuk kedalam kategori
akhlak madzmumah (akhlak tercela). Perbuatan itu dinamakan ghibah atau mungkin
istilah kekiniannya itu bergosip.
Aku berpikir "Allah itu sangat baik. Bahkan ketika kita
salah dan hina pun, Allah tetap menutupi aib kita". Hal ini memperkuat kalimat
diatas tadi, islam adalah agama yang tidak ada kedzaliman didalamnya. Bahkan
saat kita disakiti oleh seseorang, Allah memerintahkan kita untuk senantiasa
sabar dan ikhlas bahkan melarang kita untuk mendzalimi atau membalas kejahatan
orang tersebut. Allah melarang kita dendam pada orang tersebut karena dendam
itu dapat menghabiskan kebaikan sebagaimana api membakar kayu bakar. Jelas
sudah, Allah begitu membuat kita untuk nyaman. Bahkan saat kita dijahati oleh
orang lain, kita akan mendapat pahala dari orang tersebut. Bila pahalanya tak
cukup maka dosa kita akan dipindahkan untuknya. Agama yang begitu adil dan
penuh kasih sayang. Dimana dalam situasi dijahati itu kita mendapat keuntungan
seperti pahala sabar dan ikhlas jika kita sabar dan ikhlas serta pahala dari
orang yang menjahati kita. Larangan dendam pun itu sebenarnya merupakan sikap
yang membuat kita menjadi lebih baik karena dengan tidak dendamnya kita, kita
bisa menghindari stress di kepala kita yang dengan sifat stress itu dapat membuat
beban untuk kita. Kita bisa berpenyakit karena dendam.
Didalam hadits disebutkan. Hendaknya seseorang itu berkata -
kata baik atau diam. Maksudnya, hendaknya seseorang itu berkata - kata baik
terlebih dahulu lalu jika dia tidak bisa berkata - kata baik maka hendaklah
orang itu diam. Disebutkan bahwa bila seseorang tidak disibukkan dalam kebaikkan
maka orang tersebut akan disibukkan dalam keburukkan. Agar kita senantiasa
berkata baik, maka kita harus disibukkan dalam kebaikkan. Contohnya dengan senantiasa
berdzikir mengingat Allah. Maka kita akan terhindar dari perbuatan buruk
seperti bergosip misalnya.
Terus aku mau bahas soal perasaan yang sering terjadi pada
manusia yaitu sedih. Sedih itu boleh - boleh saja asal jangan :
1. Meratap
2. Menyakiti diri
Begitu banyak orang yang sedih berlarut - larut hingga tanpa
sadar ia menyakiti dirinya sendiri. Hal ini membuatku berpikir bahwa tubuh kita
ini memiliki hak untuk tidak tersakiti dengan kesedihan kita. Jangan sampai
karena kesedihan kita, tubuh dan pikiran kita terganggu dan sakit karena itu.
3. Menghentikan kebaikkan
Begitu banyak orang yang menghentikan kebaikkan setelah sakit
hati oleh seseorang. Dia memusuhinya, membatasi komunikasi dan memutus
silaturahmi. Seolah - olah orang yang menyakitinya itu tidak pernah berbuat baik
kepadanya. Padahal seharusnya kita sportif dalam menyikapi sifat seseorang.
Saat kita menerima kebaikkan seseorang maka kita juga harus menerima sifat
buruknya. Intinya kita tidak boleh mau enaknya saja dalam hal ini. Jangan hanya
mau menerima kebaikkan saja.
4. Bawa kesedihan itu untuk bermaksiat
Jangan sampai karena kesedihan yang kita rasakan, kita jadi
bersikeras untuk membuat orang yang menyakiti kita merasakan hal yang sama
dengan apa yang kita rasakan yaitu kesedihan. Hal ini merupakan perilaku
tercela karena itu merupakan dendam.
5. Berputus asa dari rahmat Allah
Banyak orang yang berputus asa karena kesedihan. Seperti
kehilangan semangat hidup karena ditinggalkan oleh seseorang atau tidak
mendapatkan apa yang diharapkan olehnya. Sedih boleh - boleh saja asal jangan berputus
asa dari rahmat Allah.
Aku juga mau bahas soal kisah teladan yang membekas untukku.
Diceritakan pada suatu waktu Rasulullah SAW berkata pada para sahabat hingga 3x
berturut - turut dalam waktu yang berbeda menyebutkan bahwa seorang pemuda itu
ahli surga. Pemuda yang berpakaian sederhana dan berpenampilan sederhana itu memiliki
sifat yang luar biasa.
Dia bukan sosok orang yang sering bertahajud dan sholat
dhuha. Dia juga tidak pandai dalam bertilawah atau mengaji. Bacaan mengajinya
pun masih terbata - bata. Dia pun tidak berpuasa sunnah. Namun, dia itu
senantiasa tidak menyinggung orang lain. Sekecil apapun dia menghindari untuk dapat
menyakiti orang lain. Ia tidak ingin orang lain tersinggung dengan apa yang ia
katakan dan apa yang ia perbuat. Ia juga senantiasa menjaga hatinya senantiasa
bersih. Dia tidak menyakiti diri sendiri. Dia tidak iri, tidak marah dan tidak
tersinggung atau tersakiti oleh perkataan dan perlakuan orang lain. Dia berusaha
untuk menjaga tali shilaturrahim. Menjalin hubungan baik dengan siapapun dan
menyambungkan kembali tali shilaturrahim yang terputus. Amalan - amalan yang
luar biasa. Sesuatu yang bisa dibilang sulit untuk dilakukan oleh kita. Aku pun
belajar untuk dapat melakukan hal - hal yang pemuda itu lakukan yaitu menjaga
hatiku sendiri maupun orang lain untuk senantiasa bersih.
Selanjutnya aku mau bahas tentang jawaban dari pemikiranku
yang lain. Beberapa bulan yang lalu aku memikirkan sesuatu yang cukup aneh.
Pemikiran itu adalah "Coba kalau kita bisa tahu pahala dan dosa kita
semudah cek pulsa". Tapi sekarang aku tidak berpikir seperti itu lagi
karena aku tahu sisi positif jika kita tidak tahu berapa banyak pahala dan dosa
kita. Bila kita tahu banyaknya pahala dan dosa kita, kita bisa tergelincir kepada
kesombongan dan menyepelekan orang lain. Padahal Allah dan Al - Qur'an sudah
begitu memuliakan manusia. Dengan tidak tahunya kita akan banyaknya pahala dan
dosa yang kita miliki, kita bisa lebih memuliakan orang lain. Hal itu disebabkan
karena kita sendiri tidak tahu kedudukkan
kita dihadapan Allah. Bisa jadi orang yang kita sepelekan itu lebih tinggi
kedudukkannya dimata Allah.
Ya setidaknya itulah hal - hal yang ingin kutuangkan. Baiklah
selamat tinggal dan sampai jumpa pada postingan berikutnya~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar