Pada
kesempatan kali ini aku akan me-review
dorama musim panas tahun 2019 lalu. Dorama ini menduduki peringkat pertama
sebagai dorama romantis terfavorit tahun 2019 di Jepang. Dorama ini memiliki
kisah cinta unik yang sedih namun juga kocak. Baik, langsung saja ini dia
ulasannya :
SINOPSIS
Oshima Nagi (Kuroki
Haru) adalah seorang karyawati yang ramah dan senantiasa tersenyum. Dia bekerja
di perusahaan elektronik untuk keperluan rumah tangga. Ia menjalin hubungan
dengan Gamon Shinji (Takahashi Issey), rekan dikantornya. Dikantor, Nagi selalu
tampil dengan rambut panjang lurus. Padahal sebenarnya
Nagi mempunyai rambut keriting (afro). Dia memerlukan waktu satu jam untuk
meluruskannya.
Nagi dengan rambut panjang lurusnya. |
Nagi dengan rambut afro-nya. |
Gamon Shinji. |
Karyawati
lain di perusahaan Nagi berkata Nagi selalu berpenampilan seperti penyiar. Mereka
berkata Nagi berpenampilan rapih dan membuatnya berada diperingkat pertama
sebagai penyiar yang paling ingin dinikahi. Nagi hanya tersenyum dan
kebingungan harus menjawab apa. Dia selalu dan selalu membaca situasi yang ia
hadapi.
Nagi saat berkumpul dengan teman kantornya. |
Shinji
(pacar Nagi) mencicipi masakan Nagi lalu memuji rasanya enak. Ia bilang Nagi
akan menjadi istri yang sempurna untuknya.
Namun
dibalik itu semua teman kantor Nagi ternyata berbohong agar Nagi mengerjakan
tugasnya. Ini membuat Nagi harus bekerja lembur. Nagi mengetahui ini semua
setelah tidak sengaja melihat HP temannya dan membaca chatting digrup teman - teman kantornya. Mereka ternyata kumpul
bersama malam itu, bersenang - senang tanpa Nagi. Mereka memanfaatkan Nagi dan
berkata mereka hanya perlu memuji Nagi dan Nagi pun akan membantu mereka dalam
hal apapun. Nagi sedih membacanya kemudian ia melihat pesan yang dikirim
pacarnya. Shinji bilang ia sedang lembur dan akan menemui Nagi setelah pulang
nanti. Nagi senang membacanya. Nagi kemudian berpapasan dengan ruangan kerja
Shinji dan mendengar percakapan Shinji dengan karyawan pria di kantornya.
Shinji bilang ia tidak berniat menikahi pacarnya saat ini dan hubungan mereka
hanya didasari kontak fisik. Ia bilang pacarnya menanam sayuran, memakannya dan
mengulang semua itu berkali - kali. Makanan yang dibuatnya begitu sederhana dan
selalu mematikan listrik. Secara insting, Shinji tidak bisa menerima wanita
pelit sepertinya. Nagi yang mendengar itu semua sangat terluka, nafasnya sesak
dan ia pun kehilangan kesadaran. Nagi resign
dari perusahaan setelah semua kejadian itu, pindah rumah dan kemudian menikmati
liburan panjangnya di musim panas.
Di
liburannya itu Nagi tampil apa adanya. Baik rambut maupun pakaian. Nagi mencoba
menjadi dirinya sendiri. Nagi sedih saat pacar dan rekan kerjanya tidak
menjenguk ataupun sekedar menghubunginya saat dia sakit. Nagi merasa tidak ada
seorangpun yang mencemaskannya. Nagi memutuskan menghapus seluruh akun media
sosialnya, kenangannya bersama Shiinji dan memulai kehidupan yang baru.
Padahal Shinji
tidak menemani Nagi yang saat itu sakit karena dia pergi
ke Hokkaido untuk perjalanan bisnis. Shinji merasa, dibandingkan menelepon
sebaiknya ia meminta maaf secara langsung. Tapi Shinji tidak menjelaskan ini
semua pada Nagi. Shinji justru melakukan maupun mengatakan sesuatu yang
cenderung bertolak belakang dengan perasaan dan keinginannya.
Shinji
mendatangi Nagi ditempat tinggal barunya. Ia bilang Nagi terlihat jelek dengan
rambut keritingnya. Ia mengomentari kosan Nagi, menertawakan dan
merendahkan. Nagi menjelaskan bahwa ini adalah rambut alaminya. Nagi berkata ia
tidak memerlukan kebodohannya dimasa lalu. Ia ingin berhenti membaca atmosphere karena atmosphere bukan sesuatu yang harus dibaca. Itu adalah sesuatu yang
kita hirup dan hembuskan. Mereka lalu memutuskan hubungan namun Shinji berkata
ia akan menemui Nagi lagi. Dijalan pulang Shinji menangis dan menjadi pusat
perhatian banyak orang.
Dirumah
kosan barunya Nagi dikelilingi oleh tetangga - tetangga yang menyemarakkan
liburan Nagi ini. Ada Urara-chan dan ibunya yang merupakan single parent. Juga Gon dan nenek Midori yang sangat menyukai
menonton film. Nagi juga punya teman baru bernama Sakamoto Ryoko (Ichikawa
Mikako).
Shinji
menghabiskan 1 jam perjalanan untuk menemui Nagi di tempat barunya. Nenek Midori
melihat Shinji yang sedang menggedor kosan Nagi dan kemudian mengajaknya
menonton film bersama sambil menunggu Nagi pulang. Nenek Midori juga meminta 3
makanan yang Shinji bawa sebagai tiket film. Mereka menonton film bersama dan
bahkan terlihat akrab sambil mengomentari plot film tersebut. Nenek Midori juga
menceritakan ending dari film
tersebut dan menjelaskan pesan moralnya. Nenek Midori bilang yang intinya hubungan antara perempuan dan laki -
laki itu rentan kesalah-pahaman. Kurangnya berkata - kata selalu berakhir
tragedi. Mereka menonton film yang pesan moralnya sangat cocok untuk Shinji dan
Nagi hahaha.
Gon memperlakukan
Nagi dengan baik. Ia berkata Nagi orang yang menarik dan imut. Nagi merasa
waktunya cepat berlalu saat bersama dengan Gon. Nagi juga berkata senyuman Gon
itu berbahaya. Kata - kata dan tindakan Gon (yang ternyata dekat dengan sangat
banyak wanita) selalu membuat Nagi baper. Dia memperlakukan orang disekitarnya
dengan baik. Akan jadi akhir bagi para wanita jika mereka dekat dengannya. Gon
tidak tahu cara menjaga jarak dari orang - orang. Gon memberikan kunci
ruangannya pada banyak wanita. Gon hanya mengatakan apa yang paling ingin orang
lain dengar. Jadi para wanita tidak seharusnya menanggapi itu semua dengan
serius. Eri memperingatkan Nagi harus memakai dosis jika ingin dekat dengan
Gon.
Suatu ketika
Gon mengajak Shinji menunggu kepulangan Nagi dikosannya. Ditengah obrolan
mereka Gon mengajak Shinji berkompetisi. Hujan deras dan petir menggelegar.
Ternyata kompetisi yang Gon maksud itu bermain game wkwk. Mereka cukup
akrab dan bahkan membicarakan masa kecil dan kebijakan game di rumah mereka. Shinji cukup terkejut bagaimana bisa dia
bercerita banyak hal kepada Gon, dia merinding menyadari itu. Melihat itu Gon
bertanya apa Shinji kedinginan. Ia lalu menawarkan minuman yang bisa
menghangatkan tubuh. Shinji berpikir selain pendengar yang baik, Gon juga baik
dan dengan itu dia bisa dengan mudah memanfaatkan orang bodoh. Sudah pasti Nagi
jatuh cinta pada Gon terlebih mereka bertetangga.
Di
perjalanan pulang Shinji melihat Nagi sedang berbelanja di minimarket. Nagi
melihat Shinji lalu lari menjauh. Shinji lari mengejarnya lalu mereka bicara
ditengah lebatnya hujan. Shinji berkata dia datang ke kosan tetangga Nagi.
Mendengarnya Nagi nampak excited dan
menyesal tidak bisa menemui Gon. Shinji berkata jadi itu benar, Ia mendengar
Nagi menjadi aneh sejak menghabiskan waktu bersama Gon. Nagi mengelak dan
berkata ia baik - baik saja. Shinji membentak apanya yang baik - baik saja,
seseorang yang suka berhemat seperti Nagi tidak seharusnya menghabiskan uang di
minimarket.
Shinji melanjutkan ada apa dengan wajah Nagi, terlihat seperti zombie. Nagi kembali menegaskan bahwa ia baik - baik saja. Shinji bertanya apa Nagi tidak apa meskipun tahu Gon dekat dengan banyak wanita. Nagi menjawab dia tidak keberatan karena dia merasa bahagia saat bersama Gon. Nagi bilang sudah semestinya bagi dia untuk berbagi seseorang yang penuh cinta seperti Gon dengan semuanya. Sambil menangis Shinji menjawab candaan Nagi sama sekali tidak lucu.
Shinji melanjutkan ada apa dengan wajah Nagi, terlihat seperti zombie. Nagi kembali menegaskan bahwa ia baik - baik saja. Shinji bertanya apa Nagi tidak apa meskipun tahu Gon dekat dengan banyak wanita. Nagi menjawab dia tidak keberatan karena dia merasa bahagia saat bersama Gon. Nagi bilang sudah semestinya bagi dia untuk berbagi seseorang yang penuh cinta seperti Gon dengan semuanya. Sambil menangis Shinji menjawab candaan Nagi sama sekali tidak lucu.
Shinji
selalu terjebak dengan kenangannya bersama Nagi. Suatu ketika Shinji mengingat
saat mereka kencan melihat hewan laut di akuarium raksasa. Nagi menyemangati
ikan sarden yang berenang ke arah yang berlawanan dengan segerombolan ikan
sarden lainnya. Shinji berkata ia heran kenapa sarden itu tidak membaca situasi
dengan berenang ke arah sebaliknya. Nagi menjawab kalau sarden itu mati maka ia
akan memakannya. Shinji berkata hanya orang biasa yang memakan sarden. Nagi
menjawab sarden itu lezat meski dimasak dengan cara apapun. Shinji berpikir
Nagi imut saat menanggapi dengan serius. Tapi Shinji tidak mengekspresikan
perasaannya dengan baik.
Selain itu
dorama ini juga menceritakan tentang keluarga Shinji dan Nagi. Ibu Shinji
menyembunyikan perasaannya yang sesungguhnya. Ayah Shinji sebenarnya punya selingkuhan
tetapi mereka semua berpura - pura seakan semuanya baik - baik saja. Mereka
hanya menunjukan kesuksesan dihadapan kerabatnya. Mereka bilang Gamon Shinichi (kakaknya
Shinji) sedang bekerja diluar negeri. Padahal mereka bahkan tidak tahu keberadaan
Shinichi. Shinji berpikir ini adalah pertunjukan keluarga ideal. Ya, hanya
sebuah pertunjukan dan rekayasa semata. Padahal sebenarnya Shinichi menjadi
seorang YouTuber dan menganggap dirinya sebagai konsultan gaya hidup. Ia tanpa
ragu menunjukan wajah dan nama aslinya.
Ibu Nagi
selalu menegur Nagi agar menjaga penampilannya dan memastikan Nagi tidak
menunjukkan rambut afronya pada dunia. Nagi terlalu sering membaca atmospher (situasi) karena pola asuh
ibunya yang selalu membuat Nagi merasa bersalah. Nagi harus memakan sesuatu
yang tidak ia sukai dan bahkan harus menyerah mengenai mimpinya menjalankan
bisnis laundry.
Ibu Nagi
bilang selalu seperti ini, Nagi tidak pernah memenuhi ekspektasi ibunya. Tidak
sekalipun. Nagi sedih dan menjawab ia membenci ibunya yang selalu memaksanya
mendengarkan apa yang ibunya katakan dan membuat Nagi merasa bersalah. Nagi
meminta maaf karena tidak bisa memenuhi ekspektasi ibunya. Nagi melanjutkan, meskipun ia tidak
bisa memenuhi ekspektasi ibunya dan terlihat buruk (hina) namun ia merasa sangat
senang dengan hidupnya yang seperti ini.
Hingga pada
suatu ketika Shinji berkata jujur dan
menangis didepan Nagi. Ia bilang ia sangat mencintai Nagi dan ingin membuat
Nagi bahagia tapi ia tidak bisa. Nagi kebingungan dan merasa ada yang salah
karena sifat Shinji tiba - tiba berubah. Shinji tidak benar - benar bermaksud
begitu saat berkata mengencani Nagi hanya untuk kontak fisik. Dia benar - benar
menyesal.
Shinji
bercerita pada nenek bahwa ia tidak tahu lagi. Nagi sudah melihatnya menangis,
Nagi tahu dia sangat mencintainya. Bagaimana bisa ia menemui Nagi setelah ini.
Nenek menjawab Shinji yang jujur terlihat imut.
Lucunya ada
bayangan masing - masing apabila Nagi dan Shinji menikah. Dalam
bayangan Shinji kedua anaknya memakan dan memuji masakan Nagi yang lezat.
Shinji mengiyakan dan berkata makanan ekonomis mama (Nagi) merupakan yang
terbaik di dunia. Mereka lalu berpelukan.
Beda halnya
dengan bayangan Nagi. Nagi membayangkan kedua anaknya akan komplain soal
masakan sederhana yang Nagi buat dan berkata Nagi seakan memberi makan orang
miskin. Shinji berkata anak - anak berisik lalu meminta Nagi membesarkan mereka
dengan baik. Nagi meminta maaf dan meminta kedua anaknya diam.
Cerita
semakin menarik saat Gon benar - benar jatuh cinta pada Nagi. Gon mengambil
semua kunci yang selama ini ia berikan pada banyak wanita. Gon mengungkapkan
perasaannya dan berkata mulai sekarang ia hanya akan melihat Nagi. Lalu
bagaimana akhirnya ? Siapa yang akan Nagi pilih ? Dan bagaimana Nagi mengakhiri
liburannya ? Kalian bisa menyaksikannya sendiri nanti hehe.
KOMENTAR
PENULIS
Walaupun
dorama ini memiliki awal yang gelap (lingkungan toxic, red), namun instrument
dorama ini cenderung asik dan menyenangkan saat didengar. Sesuai dengan
judulnya, suasana liburannya sangat terasa. Lingkungan toxic itu tidak nyaman memang dan kadang kita merasa sedih menyadari
teman - teman kita bersenang - senang tanpa kita. Rasanya seperti ada ditempat
yang tidak mereka inginkan untuk ada. Tapi perasaan lengkapnya aku agak lupa
sih. Soalnya sudah lama sekali sejak terakhir kali aku merasakan ini hehe. Tapi mau gimana lagi kan ya ? Toh
kita tidak bisa memaksakan orang - orang memilih untuk nyaman dengan siapa.
Dari dorama ini aku belajar bahwa tidak semua orang dalam hidup kita
itu hadir dengan ketulusan. Teman - teman Nagi di kantor memuji Nagi demi
keuntungan mereka sendiri. Agar mereka dapat memperalat Nagi.
Oh iya, Shinji juga sempat mencoba move on pada Ichikawa Madoka (Karata Erika). Namun Nagi selalu membayanginya dan
pada akhirnya Shinji dan Madoka putus.
Menurutku cerita dorama ini menjadi lebih menarik karena Shinji. Lucu
aja bagaimana dia yang hatinya rapuh malah bertindak sebaliknya saat didepan
Nagi. Pada akhirnya Nagi bingung sendiri melihat sisi asli Shinji wkwk. Aku juga suka saat Shinji cemas
pada Nagi ditengah guyuran hujan. Shinji merasa sangat terluka dan cemas saat tahu
Nagi move on pada orang yang salah.
Dalam bahasa Jepang, ‘cemas’ itu ditulis dengan susunan kata ‘hati yang kamu
kirimkan.’
Jika harus memilih, aku lebih setuju Nagi bersama Shinji. Aku kurang
suka cowok player macam Gon. Memang
sih wajah, suara dan senyumannya itu bikin adem. Tapi naluriku sebagai wanita
sulit menerima itu. Menjadi satu - satunya itu perkara yang penting. Meski
Shinji juga salah. Dia tidak bisa menjaga perasaan Nagi, berkata berkencan
hanya untuk kontak fisik dan berbicara tentang keburukan Nagi. Itu tidak pantas
dikatakan walau hanya sekedar candaan. Tidak heran Nagi ingin mereset hidupnya.
Aku ingat saat temanku yang sudah menikah bilang bahwa hubungan itu tentang
bagaimana masing - masing menghargai perasaan satu sama lain. Nah Shinji gagal
dalam hal itu.
Shinji bilang Nagi pelit karena menanam dan memakan tanaman yang dia
tanam. Menurutku itu tidak pelit. Apa salahnya menanam lalu memakannya ? Kalau
dalam Bahasa Sunda-nya mah reresepan weh.
Suatu aktivitas yang menyenangkan dan tidak ada yang salah dari itu.
Dari dorama
ini aku juga belajar tentang pentingnya menjadi diri sendiri. Kalau kata Shinji
sih menjadi oksigen bagi orang lain dan kehilangan diri kita sendiri tanpa kita
sadari. Kita tidak bisa selamanya mengalah demi orang lain karena terkadang
kita punya referensi sendiri untuk bahagia.
Dari dorama
ini aku jadi paham alasan orang susah move
on. Gimana ya ? Pacaran itu hubungan yang tanpa dosis (karena sering
berinteraksi) dan ini membuat candu. Dalam hal ini kesempurnaan mantan juga
ambil bagian. Nagi yang sederhana, ramah, penurut, imut dan pandai memasak
menjadikannya menjadi begitu istimewa bagi Shinji.
Baik, sekian
untuk review kali ini dan sampai
jumpa di-review selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar