Pada kesempatan kali ini aku akan membahas tentang persatuan
dan kerukunan. Aku mendapat ilmu ini dari Kang Abik disuatu seminar. Entah
kenapa aku ingin membahasnya lebih dalam secara personal melalui tulisan ini.
Persatuan dan kerukunan umat merupakan awal dan fondasi
terjalinnya Ukhuwah (Persaudaraan) dalam masyarakat.
Nabi SAW bersabda :
"Seorang muslim bagi muslim yang lain bagai suatu bangunan, yang
saling menguatkan satu sama lain."
~ HR. Bukhari Muslim
Dalam hadits tersebut jelas bahwa persatuan dan kerukunan
merupakan hal yang sangat penting dalam islam. Setiap muslim dituntut untuk
senantiasa kompak satu sama lain. Oleh karena itulah di hadits lain disebutkan
bahwa orang yang memutus silaturahmi itu tidak akan masuk surga. Hadits -
haditsnya antara lain :
"Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan (silaturahmi)." ~ HR. Bukhari dan Muslim
"Tiga orang yang tidak masuk surga pecandu khamer, pemutus silaturrahim dan pembenar sihir."
~ HR. Ahmad
Aku hanya ingin menulis dua dalil saja. Sebenarnya masih ada
dalil - dalil lainnya. Tapi kurasa dua hadits diatas cukup mewakilinya.
Kembali lagi ke bahasan mengenai persatuan dan kerukunan.
Sebuah kutipan Arab yang berbunyi Al-ittihadu asasu an-najabi yang berarti
'Persatuan adalah pangkal keberhasilan'. Jadi persatuan itu sangat penting
karena dengan persatuan maka masalah yang harus diatasi menjadi lebih sedikit. Hal
ini dikarenakan masalah atau konflik akan berkurang seiring dengan adanya
persatuan.
Baiklah ini dia kunci persatuan dan kerukunan :
1) Ta'aruf (Saling Mengenal) : Mula - mula, dalam pencapaian
persatuan dan kerukunan tentu saja kita harus mengenal terlebih dahulu. Kita
harus mengetahui karakter dan sudut pandang masing - masing.
2) Tafahum (Saling Memahami) : Setelah mengenal sifat masing
- masing maka kita harus bisa memahami orang - orang disekitar kita. Kita harus
tahu kelebihan dan kekurangan dari orang lain. Kita juga harus mengetahui apa saja
yang orang lain suka dan yang orang lain benci. Sebisa mungkin kita memahami
dan menerima itu. Kita harus profesional dan sportif. Jika kita merasa nyaman
dengan kelebihannya maka kita juga harus menerima kekurangannya. Jangan sampai
kita melupakan kelebihan yang orang lain miliki karena kecewa akan
kekurangannya.
3) Ta'awun ( Saling Menolong) :
Hal ini terjadi setelah kita memahami orang lain. Kita harus
saling membantu dalam kebaikkan. Contohnya adalah dengan mendo'akan kebaikkan
untuk orang lain sebagaimana kita mendo'akan kebaikkan pada diri kita sendiri.
Selain itu,kita juga bisa menolong dengan saling menasehati satu sama lain.
Mengingatkan pada kebaikkan dan mencegah orang lain untuk berbuat keburukkan. Contoh
lain dari Ta'awun adalah sikap dimana kita tidak membiarkan orang lain
berprasangka buruk. Ada sedikit cerita tentang akhlak yang satu ini. Disuatu
waktu Rasul pernah berduaan dengan perempuan ditempat yang tidak terlihat
jelas. Kemudian ada sahabat yang melihatnya lalu sahabat itu langsung pergi.
Rasul mengejar sahabat itu dan mengklarifikasi bahwa perempuan yang bersamanya
tadi adalah istrinya.
Dalam hal ini, Rasul menghindari prasangka buruk yang mungkin
akan terjadi pada sahabatnya itu. Prasangka buruk adalah satu dari sekian
banyaknya sifat yang dapat menimbulkan perpecahan. Prasangka buruk adalah
akhlak tercela yang dapat mengundang sifat buruk lainnya. Dengan prasangka
buruk, seseorang bisa memfitnah, menyebarkan kebohongan dan mencemarkan nama baik
seseorang. Dengan semua itu artinya orang itu telah mendzalimi orang lain.
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa orang yang dzalim itu akan merugi. Amal
baiknya akan diberikan pada orang yang ia dzalimi sesuai dengan kedzaliman yang
dilakukannya. Bila amal baiknya tak cukup maka dosa orang yang ia dzalimi akan
dipikulkan kepadanya.
4) Takaful (Saling Menanggung) : Seperti hadits yang disebutkan sebelumnya, muslim dengan muslim lainnya itu dianalogikan dengan bangunan yang
saling menguatkan satu sama lain. Dalam hadits lain disebutkan :
"Perumpamaan orang - orang mukmin dalam berkasih sayang bagaikan
satu tubuh, apabila satu anggota badan merintih
kesakitan maka sekujur badan akan
merasakan panas dan demam." ~ HR. Muslim
"Perumpamaan orang - orang beriman dalam hal saling mencintai, saling
mengasihi dan saling menyayangi diantara
mereka adalah bagaikan satu tubuh. Jika
salah satu anggota tubuhnya menderita sakit maka
seluruh tubuhnya juga merasakan (penderitaannya) dengan tidak bisa tidur dan
demamnya." ~ HR. Bukhari dan Muslim
Jadi untuk menjadi orang mukmin yang beriman, kita harus
memiliki empati. Bukan hanya tahu kesulitan orang lain. Namun, harus diikuti
dengan perbuatan yaitu dengan meringankan beban orang lain. Bahkan dihadits
lain, Rasulullah SAW bersabda :
"Tidaklah sempurna iman seseorang diantara kalian
hingga dia mencintai saudaranya
sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri."
~ HR. Bukhari dan Muslim
Hadits diatas juga menegaskan bahwa antar muslim itu satu
tubuh dan harus saling mencintai satu sama lain. Cinta adalah sikap pengertian, peduli, perhatian dan keinginan untuk membuat orang yang kita cintai
bahagia dan nyaman. Di hadits ini pula kita belajar bahwa hidup yang orang
lain miliki itu sama pentingnya dengan hidup yang kita miliki.
5) Itsar (Mendahulukan Saudaranya) : Itsar adalah tingkatan
tertinggi dalam Ukhuwah (Persaudaraan). Sikap inilah yang dimiliki oleh para
Nabi, Rasul dan sahabat - sahabatnya.
Itulah kunci persatuan dan kerukunan. Mohon maaf apabila
banyak kekurangan dalam pembahasannya dan sampai jumpa.