Kali ini aku akan membahas
tentang drama yang baru saja selesai kutonton. Ini adalah drama saeguk (drama
sejarah Korea) pertama yang aku ikuti hingga akhir cerita. Ceritanya berpusat
pada cinta antara Romeo dan Juliet versi Korea. Aku tidak akan menulis sinopsisnya
disini karena sudah banyak yang menulis sinopsis dari drama Korea yang satu
ini. Selain itu aku juga tidak berminat untuk menuliskannya haha. Aku hanya
ingin menumpahkan pemikiranku yang bergejolak seusai menonton drama yang
mengudara di tahun 2011 ini. Entah kenapa, menulis apa yang dipikirkan itu
sesuatu yang melegakan dan menyenangkan.
Alasan aku tertarik mengikuti
drama ini pun bukan karena kisah Romeo dan Juliet-nya sih. Aku sangat tertarik
dengan drama ini karena konflik perang saudara yang terjadi di drama The
Princess' Man ini.
Perang saudara ini terjadi karena
adik kandung dari Raja Munjong ingin mengambil alih kekuasaan. Ia ingin menjadi
raja dan menjadi sangat jahat untuk mengejar mimpinya itu. Ia mengotori
tangannya sendiri dengan darah dari banyak orang demi menjadi raja.
Raja Munjong (Jeong Dong Hwan)
memiliki dua orang anak. Anak pertama yaitu Putri Kyung Hye (Hong Soo Hyun) dan
anak keduanya adalah Putra Mahkota Hong Wi (No Tae Yeob). Suatu ketika Raja
Munjong sakit dan meninggal dunia. Kesempatan ini tidak disia - siakan oleh
adiknya yang menginginkan tahta itu. Adik Raja Munjong yang bernama Pangeran
Sooyang (Kim Young Chul) ini mengambil keuntungan dari situasi ini. Ia bahkan
membunuh Perdana Menteri Kim Jong Seo (Lee Soon Jae), orang kepercayaan dari
Raja Munjong untuk melancarkan aksinya. Tidak sampai disitu. Pangeran Sooyang
juga mengasingkan dan membunuh Putra Mahkota Hong Wi agar impiannya tercapai.
Kemudian konflik pun semakin
pelik karena putri pertama dari Pangeran Sooyang yang bernama Lee Se Ryung
(Moon Chae Won) jatuh cinta pada Kim Seung Yoo (Park Shi Hoo) yang merupakan
anak bungsu dari Perdana Menteri Kim Jong Seo (salah satu orang yang dibunuh
Pangeran Sooyang). Merekalah Romeo-Juliet yang sempat kubahas sebelumnya.
Ditambah lagi, Se Ryung meminta pemutusan hubungan darah dengan ayahnya dan ada
di sisi Seung Yoo yang bertekad untuk membalas dendam. Seung Yoo ingin membuat
Pangeran Sooyang (yang kelak akan menjadi Raja Sejo) menyesal karena telah
duduk di tahta berlumuran darah itu.
Sebenarnya aku sedikit kesal
dengan apa yang Se Ryung lakukan. Bersama dengan Seung Yoo itu sama saja dengan
mendukung Seung Yoo secara tidak langsung. Tapi ya situasi Se Ryung memang
sangat sulit. Melihat sepupu (Putri Kyung Hye dan Putra Mahkota Hong Wi) dan
orang yang ia cintai menderita itu hal yang sangat sulit. Terlebih lagi
penderitaan itu terjadi karena tindakan ayahnya sendiri. Tapi disisi lain
ayahnya itu sangat menyayanginya. Hal itu terlihat saat ayahnya berkata
"Kau (Se Ryung) terlalu baik untuk siapapun itu." dan ayahnya
menangis histeris saat melihat Se Ryung pingsan karena terpanah demi
menyelamatkan Seung Yoo. Maka tidak heran, pada saat Se Ryung meminta pemutusan
hubungan darah diantara mereka (meminta mereka tidak menganggap satu sama lain
sebagai anak dan ayah lagi) ayahnya berkata, "Dasar anak tidak tahu diri.
Disaat aku begitu menyayangimu."
Jujur aku tidak begitu suka
dengan kisah cinta Se Ryung dan Seung Yoo (Iyalah, cinta tragis gitu hahaha).
Aku lebih menyukai kisah cinta Putri Kyung Hye dengan Pangeran Pendamping
(suaminya dan ia bernama Jung Jeong). Mereka menikah karena dijodohkan. Jung
Jeong (Lee Min Woo) sangat senang bisa menikah dengan Tuan Putri. Tapi Putri
Kyung Hye tidak senang dengan pernikahan mereka. Sifat mereka sangat bertolak
belakang. Jung Jeong itu tipe orang yang humoris dan menunjukkan perasaannya
dengan jelas sedangkan Putri Kyung Hye tipe orang yang dingin dan angkuh. Putri
Kyung Hye hanya bersikap manis pada keluarganya khususnya ayah dan adiknya. Ia
selalu tersenyum hangat pada adiknya tapi sangat angkuh pada suaminya hahaha.
Ia sering berkata, "Berhenti menggunakan kata-kata tidak sopan." pada lawan bicaranya.
Aku sangat suka tokoh Jung Jeong
ini. Kurasa dialah tokoh dengan karakter yang paling kusukai dari drama ini.
Dia humoris, ramah, sabar, setia kawan dan tegas. Tidak heran jika akhirnya dia
berhasil meluluhkan hati Tuan Putri yang pada akhirnya selalu memanggilnya
dengan sebutan 'suamiku' wkwk.
Kisah cinta Putri Kyung Hye dan Jung
Jeong ini mengajarkanku akan hal baru. Hal baru itu adalah pasangan yang
berbeda karakter itu bisa langgeng asalkan keduanya bisa sabar, saling memahami,
dan saling menghargai.
Oh iya, ada satu tokoh lagi yang
ingin kubahas. Diceritakan Seung Yoo memiliki dua sahabat yaitu Jung Jeong dan
Shin Myun (Song Jong Ho). Tapi sayang, Shin Myun merupakan antagonis cerita
karena ia mengkhianati sahabatnya sendiri dan berada di pihak Pangeran Sooyang.
Ia dijodohkan dengan Se Ryung dan jatuh cinta padanya. Shin Myun ini memiliki
sifat yang gimana ya ? Kalau kata orang sunda mah goreng adat. Dia pemarah,
egois, dan keras kepala. Tapi dia memiliki kelembutan hati juga sih. Dia
memiliki kepedulian pada sahabat-sahabatnya. Hal ini terlihat jelas di episode
akhir. Dia meninggal karena dikhianati pihaknya sendiri. Dia ditembaki panah
oleh pihak tentara Pangeran Sooyang karena dia ada didekat Seung Yoo. Tentara
Pangeran Sooyang ingin membunuh Seung Yoo diperang itu. Bagaimanapun caranya,
meski harus mengorbankan Shin Myun pun tak masalah. Pada akhirnya Shin Myun
mengorbankan dirinya sendiri untuk menyelamatkan Seung Yoo. Dia menjadikan
tubuhnya sebagai tameng agar Seung Yoo berhasil melarikan diri.
Shin Myun ini layak untuk dibenci
tapi dia pantas untuk dikasihani. Dia ditolak dan diperlakukan sangat dingin
oleh wanita yang dicintainya (Se Ryung) dan meninggal karena dikhianati
pihaknya sendiri. Aku sangat ingat scene saat Se Ryung berkata, "Aku tidak
ingin mendengar namanya (Seung Yoo) dari mulutmu." Seakan - akan mulut Shin
Myun terlalu kotor hingga ia tidak pantas mengucapkan nama Seung Yoo. Kasihan~
Sejak menonton drama ini aku jadi
tahu kenapa ada orang yang menyukai drama sejarah. Asalnya aku kurang suka
menonton drama sejarah karena zaman yang berbeda dengan zaman yang kujalani
sekarang. Tapi ternyata drama sejarah itu memiliki keunikan yang memang hanya
drama sejarah yang memiliki keunikan itu. Keunikan seperti menunggang kuda
sebagai sarana transportasi, mengirim surat, bahasa yang formal dan nada yang
berwibawa, melihat sesuatu dari sudut pandang masa lalu, baju - baju dan gaya
tradisional.
Drama ini membuatku jadi tahu
akan situasi di masa lalu. Masa dimana zaman begitu kaku karena nyawa terkesan
seperti tidak dihargai. Seseorang bisa menjadi raja sekalipun ia membunuh
penguasa - penguasa lainnya. Hukuman mati pun jadi solusi untuk menghilangkan
orang yang dianggap memberontak dan menyalahi aturan. Semua orang juga memakai
pakaian yang sama. Semakin tinggi status sosial seseorang maka semakin
berkelaslah pakaiannya. Tapi tetap saja, pakaian mereka mirip dan tidak sebebas
sekarang.
Hal yang membuatku semakin baper
pada kisah perang saudara ini adalah karena kisah ini merupakan kisah nyata.
Pangeran Sooyang benar - benar membunuh banyak orang agar ia berhasil menjadi
raja. Putra Mahkota Hong Wi (yang merupakan keponakan dari Pangeran Sooyang
sendiri) dibunuh di usia 16 tahun. Manusia bisa sekejam itu ya~
Dalam drama ini, Pangeran Sooyang
diperankan oleh aktor senior Kim Young Chul. Aktingnya benar - benar hebat. Aku
bisa melihat ambisinya menjadi penguasa hanya dengan melihat sorotan matanya.
Tapi aku tidak tahu apakah kisah Se Ryung-Seung Yoo itu memang ada atau adanya
mereka hanya untuk pemanis cerita saja. Pemanis agar cerita semakin menarik
perhatian penonton. Aku juga tidak tahu apakah Putri Kyung Hye benar - benar
menikah dengan Jung Jeong atau tidak.
Aku sangat suka adegan laga yang
ditampilkan dalam drama ini. Benar - benar keren ! Khususnya adegan saat Seung
Yoo dan Se Ryung hampir jatuh ke jurang di episode pertama. Mereka menaiki
kudanya masing - masing dan Seung Yoo mengejar Se Ryung karena Se Ryung dalam
bahaya. Se Ryung menaiki kuda padahal ia tidak bisa mengendarainya. Adegan yang
benar - benar menantang nyali pemain - pemainnya.
Drama ini juga banyak menampilkan
insiden bunuh-membunuh karena bercerita tentang perebutan tahta. Drama ini
sempat tayang di Indonesia pada sore hari. Namun penayangannya diputus ditengah
jalan. Entah apa alasannya, mungkin karena rattingnya tidak sesuai dengan
harapan pihak stasiun TV atau adegannya yang terlalu menampilkan kekerasan
untuk tayangan di sore hari. Menurutku drama ini cocok tayang di Indonesia tapi
jam tayangnya harus dimalam hari. Di jam dimana anak - anak telah tidur jadi
tidak akan terpengaruh dengan alur bunuh-membunuh ini. Contohnya di jam 22.00.
Oh iya aku jadi sedikit tahu
tentang gelar - gelar kerajaan di Korea. Jadi anak Raja dan Ratu akan menjadi
Tuan Putri (bagi anak perempuan), Pangeran (anak laki - laki yang tidak akan
menjadi raja jika Putra Mahkota sudah menjadi raja), dan Putra Mahkota (satu
anak laki - laki yang dipercayakan menjadi Raja setelah ayahnya lengser).
Ya inilah informasi yang ingin
kubagikan. Sebelum berpisah aku akan membagikan photo tokoh - tokoh dari drama
ini. Ini dia :
|
Lee Se Ryung. |
|
|
|
Kim Seung Yoo. |
|
Putri Kyung Hye. |
|
|
Jung Jeong. |
|
Shin Myun. |
|
|
|
Putra Mahkota Hong Wi. |