Kali ini aku ingin menulis
tentang salah satu tokoh besar bangsa. Tema ini menginspirasiku sejak aku
menyimak berita yang beberapa bulan lalu hadir di layar kaca. Dalam berita yang
disajikan diceritakan bahwa seseorang yang berkebangsaan Australia menyanyikan
lagu tentang presiden pertama Indonesia. Uniknya lagi, lagu ini hadir dalam
bahasa Indonesia. Walaupun aku tidak begitu suka dengan lagunya tapi lagu ini
menjadi inspirasi bagiku untuk mempelajari hal baru. Ini dia lagu yang kumaksud
:
Lagu berdurasi 4 menit
diatas menggambarkan bahwa Ir. Soekarno
adalah seseorang yang pantang menyerah dan mementingkan pendidikan. Sejak aku
mendengar lagu ini aku menjadi tertarik untuk mengetahui sosok Ir. Soekarno
secara lebih mendalam. Karena aku adalah tipe orang yang sangat menyukai
kutipan, aku mendalami karakternya dengan membaca kutipan - kutipan yang telah
beliau buat. Dan tulisan kali ini akan menjadi bahasan mengenai kutipan -
kutipan itu. Ini dia kutipan - kutipannya :
“Ingatlah,
ingatlah, ingat pesanku lagi : ‘Jika engkau mencari pemimpin carilah yang
dibenci, ditakuti atau dicaci maki asing karena itu yang benar. Pemimpin
tersebut akan membelamu diatas kepentingan asing itu dan janganlah kamu memilih
pemimpin yang dipuji - puji asing, karena ia akan memperdayaimu!” - Ir. Soekarno.
Kutipan
diatas benar - benar tegas dan lugas. Ir. Soekarno seakan - akan memberi tahu
kita bahwa bangsa asing itu cenderung mementingkan kepentingan mereka dan memperdayai
kita. Menarik sekali, karena baru - baru ini aku menonton video yang menyebutkan
sebuah data yang cukup mengejutkan. Dalam video yang kutonton disebutkan bahwa
90% dari produksi minyak di Indonesia dikuasai oleh asing dan negara Barat itu
tahu bagaimana menguasai Indonesia tanpa harus menggunakan senjata. Jika kalian
ingin tahu video yang kumaksud, kalian bisa menontonnya dengan memutar video
dibawah ini :
Kutipan yang
dibahas ini selaras dengan kutipan beliau yang lain yang menyebutkan bahwa masa
lampau itu sangat berguna untuk memprediksi masa yang akan datang.
“Kami
menggoyangkan langit, menggempakan darat dan menggelorakan samudra agar tidak
jadi bangsa yang hidup hanya dari 2 sen sehari. Dan kami bangsa yang kerja
keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Bangsa yang rela menderita demi
pembelian cita - cita.” - Ir. Soekarno.
Kutipan yang
ini menggambarkan sosok Ir. Soekarno yang pemberani, optimis, pekerja keras dan
bermimpi besar. Aku sangat suka kalimat ‘bangsa yang rela menderita demi
pembelian cita - cita.’ Faktanya memang begitu. ‘Pembelian cita - cita’ memang
harus dibayar dengan harga mahal dan salah satu yang harus dibayarkan adalah
‘penderitaan’ melalui perjuangan dan kesabaran.
“Indikasi dari
orang merdeka adalah adanya karya dan kontribusi.” - Ir. Soekarno.
Aku sangat
suka kutipan ini. Kutipan ini seakan menjadi cambuk besar bagi kita. Kutipan
ini benar - benar bisa memotivasi kita untuk berkarya dan berkontribusi dalam
hal yang positif.
Jujur saja,
melihat bangsa asing mengapresiasi tokoh bangsa ini benar - benar membuatku
malu sebagai salah satu anak bangsa. Dia berinisiatif mengapresiasi secara
mendalam disaat hal itu tidak kulakukan. Tapi ya, pada akhirnya dialah yang
menginspirasiku untuk menulis tentang tema ini. Aku sangat berterima kasih
padanya.
Menulis
artikel ini benar - benar membakar semangatku. Semangat untuk terus berkarya
dan berkontribusi. Ya harap dimaklumi. Mengingat manusia sebagian besar
tubuhnya terdiri dari air, kalimat - kalimat tentu saja akan mempengaruhi
respon tubuh. Dan karena kutipan yang kujabarkan diatas tentang perjuangan,
karya dan kontribusi maka aku semakin bersemangat untuk tersibukan akan hal
positif semacam itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar