Kali ini aku
akan membahas tentang dorama Jepang yang mengudara di tahun 2008 silam. Dorama
ini memang dorama lama tapi jalan ceritanya sangat kreatif dan sangat
menghibur. Cerita komedinya mampu mencairkan kepenatan yang mungkin sedang kita
alami karena rutinitas sehari - hari.
Banyak
kekonyolan yang terjadi dalam dorama 10 episode ini. Genre dari dorama ini adalah genre
favoritku yakni keluarga dan komedi. Dorama ini menampilkan Yamada Yu, Mukai
Osamu, Shida Mirai dan Kanata Hongo sebagai bintang utamanya. Baiklah, tanpa
bertele - tele. Ini dia sinopsisnya :
Keluarga
Nakata adalah sebuah keluarga yang memiliki dua orang anak perempuan. Anak
pertama adalah gadis yang cantik, cerdas dan berprestasi. Ia bahkan bekerja di kementerian
negara Jepang. Sedangkan adiknya adalah siswi SMA yang memiliki kemampuan
akademik yang tidak begitu mencolok. Dia bahkan pernah menduduki peringkat
paling akhir di kelasnya dan memiliki masalah dalam pemahaman materi pelajaran
di sekolah.
Tapi dibalik
kesempurnaan anak sulung yang bernama Nakata Makiko (Yamada Yu), ternyata dia
memiliki sifat jahat yang tak pernah kita bayangkan jika kita hanya melihat
penampilannya saja. Ia sering menyusahkan adiknya dengan memerintahkan sesuatu
sesuai keinginannya. Ia menyuruh adiknya Nakata Youko (Shida Mirai) untuk
melakukan hal - hal yang bahkan sebenarnya Youko tidak mau melakukannya. Selain
itu, Makiko juga menjuluki adiknya dengan sebutan Kumako (beruang, red) dan
menghancurkan kisah cintanya dengan cara menjelek - jelekkan adiknya di depan
orang yang menyukai adiknya.
Nakata Makiko. |
Nakata Youko. |
Cerita semakin
menarik sejak Makiko menyukai Yoshikawa Naoki (Mukai Osamu), rekan kerjanya di
kantor. Naoki adalah seorang pemuda tampan lulusan Universitas Tokyo dan
bekerja di divisi internasional. Kemudian Makiko meminta adiknya untuk
menyelidiki Naoki hingga dibuatlah skenario dimana Makiko secara ’kebetulan’
bertemu dengan Naoki. Konyolnya, pertemuan mereka selalu berakhir dengan
insiden - insiden memalukan bagi Makiko. Contohnya saat Makiko menonton
bersebelahan dengan Naoki di pertunjukkan musik klasik. Saat itu Makiko
ketiduran karena mengantuk mendengar alunan musik klasik yang lembut. Lalu
Naoki membangunkannya karena acara telah berakhir hahaha.
Yoshikawa Naoki. |
Sebenarnya
Makiko dan Naoki memiliki karakter yang bertolak belakang. Naoki menyukai apa
yang dibenci oleh Makiko. Naoki adalah tipe orang yang memikirkan tentang anak
- anak korban perang, masa depan bumi dan membuat dunia menjadi tempat yang
lebih baik sedangkan Makiko adalah orang yang hanya memikirkan tentang dirinya
sendiri. Saat Youko memberitahu kakaknya tentang Naoki yang akan pergi ke
pantai, Makiko sempat menyerah sebelum akhirnya berubah pikiran untuk
mengikutinya ke pantai. Ia tidak ingin ke pantai karena akan merepotkan bila ia
ke pantai dan tersengat matahari disana. Suhu pantai yang panas menjadi salah
satu alasan mengapa ia menolak untuk mengikuti Naoki. Berbeda dengan Makiko,
Naoki sangat antusias ke pantai dan rela meluangkan waktunya untuk pergi
kesana. Aku kaget saat tahu bahwa Naoki ke pantai untuk melakukan aksi GPS
(Gerakan Pungut Sampah) disana. Luar biasa, dia sangat berbeda dengan Makiko
wkwkwk.
Kesialan
Makiko saat masa PDKT justru memiliki akhir yang varokah untuk Makiko. Proses
itu terbilang berhasil karena Naoki mengajaknya makan malam. Mereka bahkan
berencana untuk menikah seiring dengan kepindahan Naoki ke Paris karena tugas kerjanya.
Tak berapa lama kemudian, Naoki membatalkan pernikahan mereka. Hal ini membuat
Makiko kecewa dan marah pada Naoki. Naoki yang memang berhati lembut
membatalkannya karena ia ditugaskan ke Dombo, sebuah tempat di Afrika Timur.
Dombo adalah tempat yang keadaan politiknya tidak stabil dan merupakan tempat
yang berbahaya. Naoki khawatir akan keselamatan Makiko jadi ia membatalkan
rencana pernikahan mereka yang tadinya akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
Orang - orang di Afrika Timur. |
Mengetahui
alasan ini, Youko kemudian membujuk kakaknya untuk memilih Naoki sebagai
pendamping hidup. Mengingat betapa baiknya ia karena memikirkan kebahagiaan dan
keselamatan kakaknya. Saat itu Makiko menjawab dengan kalimat - kalimat yang
membuatku tertawa. Dengan tegas dan nada serius ia menjawab, “Jadi kau memintaku untuk tinggal di Dombo ?
Bertelanjang kaki. Mereka semua bertelanjang kaki. Aku tidak mungkin pergi ke tempat
seperti itu. Tidak akan pernah, bahkan jasadku sekalipun.” Hahaha. Disaat Naoki berpikir
tentang Makiko, Makiko justru berpikir seperti ini.
Pada akhirnya
Makiko mau menikahi Naoki karena dia mendengar orang - orang berkata bahwa
ditugaskan ke Dombo itu mengerikan tapi keuntungannya sangat besar. Biaya hidup
disana murah sehingga mereka bisa menyimpan hampir seluruh gaji yang mereka dapatkan.
Saat Naoki ke
Dombo, Makiko tidak ikut kesana karena Naoki meminta Makiko untuk menunggunya
di Jepang. Bergabung dengan keluarga Yoshikawa ternyata menimbulkan masalah
baru bagi Makiko. Ibu mertuanya sangat memanjakan Naoki sehingga ia sering ikut
campur dalam kehidupan Naoki bahkan setelah ia menikah. Sesekali ia datang ke
rumah dan memasak untuknya. Ia akan mengomentari Makiko secara sinis dan
mencari - cari kekurangan Makiko. Ia memiliki standar tinggi bagi seseorang
yang menjadi istri keluarga Yoshikawa.
Makiko dan
Naoki yang sifatnya bertolak belakang pun seringkali berselisih paham.
Contohnya saat mereka berlibur ke Tsumagoi untuk merayakan ulang tahun
pernikahan ayah dan ibu Makiko. Saat itu Makiko dan Naoki menyewa kamar yang
luas dan nyaman. Sedangkan ayah dan ibu Makiko menyewa kamar kecil yang
sederhana. Merasa tidak enak, Naoki menawarkan mertuanya untuk bertukar kamar.
Naoki ingin mereka merayakan ulang tahun pernikahan di tempat yang
menyenangkan. Sebenarnya Makiko tidak menyetujui ini tapi akhirnya ia mengalah
dan menuruti niat baik Naoki.
Masih di Tsumagoi.
Saat Naoki dan Makiko akan pergi membeli cheesecake,
Naoki memuji kesegaran udara di tempat itu. Makiko ingin mereka naik taksi
untuk sampai ke toko cheesecake. Hal
ini ditolak oleh Naoki. Ia berkata tempat yang akan mereka tuju cukup dekat.
Sangat tidak baik jika mereka harus mencemari udara. Selain itu, udara disana
sangat bagus dan menyenangkan bila berjalan di tempat yang berpemandangan
hijau. Lagi - lagi Makiko mengalah dan memendam kekesalan atas keputusan yang
Naoki buat.
Peribahasa
“Sepandai - pandainya menyimpan bangkai, suatu saat baunya akan tercium juga.”
Hal ini terjadi kepada Makiko. Pada akhirnya Naoki tahu jati diri dari Makiko
yang memiliki sisi evil. Naoki sempat
mengajukan perceraian tetapi ia mencoba untuk menyikapi masalah ini dengan
kepala dingin. Ia sempat mengajak Makiko untuk saling intropeksi diri dan
saling memahami satu sama lain. Ditegaskan Naoki, setiap orang memiliki
kelemahan. Naoki dengan dirinya dan Makiko dengan keegoisannya. Tapi hal ini
tidak diindahkan Makiko hingga mereka dan keluarga kedua belah pihak berdiskusi
untuk mencari solusi terbaik. Suasana haru mencuat kala mereka memutuskan untuk
berpisah. Namun ini tidak berangsur lama karena Makiko sedang hamil dan membuat
mereka semua membatalkan rencana perceraian. Mereka terkejut dan begitu bahagia
mendapatkan kabar ini wkwkwk.
Oh iya selain
kisah diatas, ada juga kisah cinta antara Youko dan Okamoto Riku (Kanata
Hongo). Riku adalah siswa populer di sekolah Youko yang mulai akrab dengan
Youko sejak Youko meminjamkan buku pelajarannya. Ia sering membantu Youko dalam
menjalankan perintah - perintah Makiko. Aku tidak begitu suka kisah mereka sih
tapi, banyak orang yang sangat suka kisah mereka. Entah mengapa aku anggap
kisah mereka biasa aja.
Setiap
karakter di dorama ini benar - benar dimainkan dengan sangat baik oleh para
aktor dan aktrisnya. Aku suka melihat acting
Yamada Yu. Dia berhasil menghidupkan sosok Makiko yang cantik namun memiliki
sisi yang jahat karena keegoisan dan sifat keras kepalanya. Evil face yang kerap ia tunjukkan pun
sangat bertolak belakang dengan sikap manis kala ia menyembunyikan jati dirinya
hahaha. Mukai Osamu sangat cocok dengan peran Naoki yang ia bawakan. Suaranya
juga menunjukan kalau ia adalah pria baik - baik yang berambisi membuat dunia
menjadi tempat yang lebih baik.
Aku menyadari hal baru melalui dorama ini. Ternyata
pernikahan itu merupakan salah satu sarana untuk bersilaturahmi. Hal ini
terlihat ketika keluarga Nakata dan Yoshikawa saling bertukar hadiah. Kemudian
ibu Naoki yang begitu bahagia mengetahui putranya akan menikah karena ia sangat
menginginkan anak perempuan. Dia juga menganggap Youko seperti putrinya
sendiri.
Mungkin ini saja yang ingin kubahas mengenai dorama ini.
Aku menilai dorama ini adalah salah satu dorama terbaik yang pernah ku tonton.
Sampai jumpa dan semoga memberikan pencerahan bagi yang ingin menonton dorama
yang mengundang gelak tawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar