Aku bingung, tulisan mengenai
pemikiranku tentang seorang tokoh harus kuberi judul apa. Hingga tercetuslah
judul diatas. Seperti dapat dilihat di judul, sekarang aku akan membahas
tentang sosok yang menarik perhatianku baru - baru ini. Asma Nadia adalah salah
satu penulis yang paling produktif di negeri kita tercinta. Karya - karyanya
banyak yang best seller dan telah
berulang kali dicetak ulang. Selain itu, banyak karya beliau yang diangkat ke
layar lebar maupun layar kaca. Ia juga banyak mendapatkan penghargaan atas
karya - karya yang telah ia torehkan. Aku mendapatkan banyak pembelajaran baru
ketika mencari informasi mengenai beliau dan insyaAllah akan kubahas di artikel ini.
Penulis yang sejak tahun 2011 menjadi
kolumnis tetap rubrik Resonansi di
Republika ini hadir di setiap Sabtu melalui tulisannya disana. Beliau adalah
sosok yang menginspirasi. Ia memiliki ujian yang berat ketika masih kecil. Saat
itu kepalanya terbentur dan karena itu dia menderita geger otak. Geger otak itu
menyebabkan penyakit lain dalam tubuhnya yaitu sakit di bagian jantung, paru -
paru dan gigi yang bermasalah. Gigi lamanya tidak tanggal dan gigi barunya
sudah muncul dan mengharuskan mencabut gigi - gigi yang tidak tanggal itu.
Beliau juga memiliki tumor di tubuhnya.
Walaupun dengan keterbatasan yang ia
miliki, ia tetap berprestasi di sekolahnya hingga akhirnya ia sempat berkuliah
di IPB. Namun karena penyakit yang ia miliki, dokter menyarankan mbak Asma
untuk membatasi aktivitasnya dan salah satunya adalah keluar dari bangku
perkuliahan. Ketika di posisi itu dia tetap berprasangka baik pada Allah.
Mungkin satu pintu telah tertutup dan tidak bisa dimasuki. Namun, bukan berarti
Allah menutup semua pintu untuk menuju gerbang kesuksesan yang tentu hanya akan
didapatkan bila ia tidak hanya berfokus pada satu pintu yang tertutup. Kalau
bahasa kekiniannya sih move on. Sesuai
dengan kalimat di buku yang ditulis suami mbak Asma, “Sebab Allah telah memberi segala untuk menjadi luar biasa.”
Penulis yang juga aktif sebagai
pembicara seminar ini meniatkan menulis sebagai sarana berjuang. Tak heran,
karenanya ia menjadi salah satu dari 500 muslim paling berpengaruh di dunia.
Seperti yang kita ketahui, ibu dua anak ini terkenal sebagai penulis yang kerap
menuliskan buku bernapaskan Islam.
Kesuksesan yang kini ia raih tidak
didapatkannya dengan mudah. Penulis yang beropini tiada alasan untuk tidak
menulis ini sempat berada di situasi dimana ia bukan siapa - siapa. Seperti
yang ia bilang di salah satu seminarnya, kita tidak bisa menilai seseorang
hanya dari apa yang kita lihat saat ini. Ia sempat menghabiskan masa kecilnya
dengan tinggal di pinggir rel kereta. Ia juga tahu betul rasanya tidak bisa
membaca buku karena tidak sanggup membelinya. Mungkin karena pengalaman itulah
ia ingin menggapai mimpi memudahkan akses buku bagi anak - anak tidak mampu dan
beliau menyalurkan kepeduliannya dengan mendirikan hampir 219 taman bacaan di
seluruh Indonesia. Rumah bacaan (perpustakaan) itu didirikan di daerah - daerah
yang memang minim buku bacaan. MasyaAllah,
selain menjadi orang yang bergelimang prestasi ia juga memberikan manfaat dalam
konteks yang lebih luas.
Muslimah yang lahir di Jakarta, 26
Maret 1972 ini juga terjun ke dunia bisnis. Ia juga dikenal sebagai jilbab traveller karena kerap melakukan
perjalanan ke berbagai negara di belahan dunia. Ia menjadikan mata dan kakinya
sebagai wakil bagi kita semua (yang belum pernah pergi ke negara - negara itu,
red) untuk menapaki jejak indahnya ciptaan Sang Pencipta.
Ada hal lucu saat aku menonton acara
seminarnya di YouTube. Ia
menceritakan tentang alasan mengapa ia menjadikan nama Asma sebagai tokoh utama
di novel Assalamu’alaikum Beijing. Alasannya
karena penggunaan nama ini berkaitan dengan jalan ceritanya dan ini adalah kali
pertama baginya. Pembicaraan ini langsung mematahkan pendapatku yang
berpendapat betapa narsisnya mbak Asma hehe.
Sebelumnya aku berpikir dia orang yang narsis karena tidak hanya menggunakan
namanya sebagai tokoh utama novel, ia juga menggunakan photo - photonya di
beberapa buku yang ia tulis.
Ya mungkin ini saja yang ingin
kutulis sekarang. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar