Waktu begitu cepat berlalu. Tidak
terasa, kita kini berada dipenghujung tahun 2017. Aku mengetik tulisan ini
dengan penuh rasa gembira. Kenapa ? karena begitu banyak hal besar yang
kudapatkan sepanjang tahun 2017 ini. Aku merasa Allah membuka mataku untuk
mencermati rona dunia dengan jauh lebih baik.
Ditahun 2017 ini pula, aku memasuki
babak baru dalam kehidupan ini. Ini adalah tahun dimana aku memasuki usia
ke-20. Ya, sebuah gerbang baru untuk memasuki ranah usia 20-an. Batinku merasa
terusik, pertanyaan besar menyelusup masuk kedalam pikiran, “Apa yang bisa kuraih selama 20 tahun ini ?”.
Ahh, memikirkannya saja membuatku
merenung tentang tanggung jawab besar yang kita emban. Mengingat bahwa kita
harus melakukan yang terbaik setelah Allah meng-amanahi begitu banyak bilangan
hari. Ah sudah untuk bahasan beratnya. Selain hal diatas, aku juga ingin
bercerita tentang terpenuhinya salah satu mimpiku. Yaitu, menjadikan tahun 2017
ini sebagai salah satu tahun paling produktif untuk menulis artikel di blog
ini. Senang rasanya melihat bagaimana mimpi itu terwujud.
Mungkin hanya ini yang ingin
kusampaikan di artikel ini. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa~
Untuk tulisan kali
ini, aku akan mengungkapkan pemikiranku mengenai suatu tema dan dalam hal ini Bahasa Asing. Sebelum memikirkan
mengenai ini, dulu aku sempat bertanya - tanya mengapa didunia ini ada begitu
banyak bahasa. Akan lebih mudah jika didunia ini hanya ada satu bahasa. Kita
tidak perlu melihat perbedaan bahasa dan komunikasi antara bangsa dari satu
negara ke negara yang lain pun akan jauh lebih mudah. Namun pemikiran ini
berubah ketika aku melihat keuntungan dari adanya banyak bahasa tersebut.
Ada banyak sekali
keuntungan dari adanya perbedaan bahasa. Salah satunya adalah sumber rezeki
untuk seseorang. Ya, seseorang dengan keahlian akan suatu bahasa tertentu bisa
membagikan ilmunya dan dengan ini ia bisa mendapatkan rejeki juga kebaikan.
Selain itu, adanya Bahasa Asing itu sendiri menjadi suatu alasan bagi kita
bahwa kita tidak punya waktu untuk menyibukan diri dalam keburukan. Ya, begitu
banyak ilmu luar biasa di muka bumi ini dan harus kita selami. Salah satunya
adalah ilmu akan keberagaman bahasa.
Untuk aku sendiri,
sejak masa SMP aku menyukai pelajaran Bahasa Inggris dan Matematika. Rasanya
ilmu yang begitu kucintai itu berhasil terealisasikan melalui kejadian sehari -
hari yang telah Allah kehendaki. Aku menyukai pelajaran Bahasa Inggris karena
ilmu mengenai bahasa asing itu adalah suatu hal yang sangat menarik. Mempelajarinya
begitu sangat menyenangkan karena hati kita dibuat berdebar kala tidak
mengetahui arti dari suatu kata. Melihat kata dari sudut pandang yang berbeda
pun memberikan warna tersendiri yang memberikan kebahagiaan. Kemudian, untuk
matematika aku menyukainya karena permainan logika didalamnya. Tentang
bagaimana suatu hal bisa terjadi itu karena suatu alasan dan hasilnya tidak
bisa disanggah oleh siapapun. Itu menyenangkan! Tapi aku tidak merasa unggul
dalam kedua mata pelajaran itu ya. Aku hanya bilang kalau aku menyukainya hehe.
Sebelumnya aku bilang
bahwa ilmu - ilmu yang kusukai itu terealisasikan dalam kehidupan yang kujalani
dan aku akan bercerita tentang itu. Salah satu hobiku adalah menonton drama,
film dan anime. Meskipun sebenarnya anime cukup jarang kutonton akhir - akhir
ini karena beberapa alasan. Drama dan film yang biasanya kutonton merupakan
produksi dari negeri sakura dan beberapa dari Korea Selatan. Dan untuk
menontonnya, aku lebih menyukai tontonan yang menggunakan Bahasa Inggris
sebagai subtitle-nya. Rasanya lebih
nyaman dan menyenangkan karena ada tantangan tersendiri bagiku untuk bisa
memahami jalinan antar kata - kata itu. Walaupun untuk membuat kalimat dalam
Bahasa Inggris, aku tidak cukup percaya diri untuk itu. Harus banyak belajar
lagi hehe.
Untuk matematika, itu
terealisasi dalam kehidupanku sehari - hari karena aku masuk jurusan Kimia
Analis disalah satu SMK negeri di Bandung. Sebelumnya, aku tidak begitu tahu tentang ilmu kimia dan saat aku
mulai mempelajarinya ternyata kaitannya begitu erat dengan matematika. Disana
begitu banyak permainan logika dan hal - hal yang berkaitan dengan angka. Jadi,
rasa sukaku akan matematika sangat membantu dalam aktivitas pembelajaran sehari
- hari kala itu. Disekolahku itu ada sebuah aturan dimana setiap siswa
diwajibkan tes lisan sebelum diperbolehkan praktikum. Disana kami diharuskan
menjelaskan mengenai apa yang akan kami lakukan saat praktikum. Tidak hanya
menjelaskan, kami juga akan ditanya mengenai hal yang berkaitan dengan
praktikum oleh para pengajar disana. Ini merupakan momen yang cukup
menyenangkan karena diskusi mengenai ilmu pengetahuan dengan seseorang yang
berpengalaman dibidang kimia. Apalagi ilmu kimia termasuk ilmu sains yang tidak
bisa lepas dari ilmu lain semisal biologi, fisika dan matematika. Membuatnya
semakin menarik untuk dipelajari. Walaupun aku sering remedial juga sih di mata - mata pelajaran itu hahaha. Tapi ini tidak mengurangi rasa
sukaku akan ilmu - ilmu tersebut.
Kurasa cukup untuk
kali ini, semoga bermanfaat dan sampai jumpa.
Pada kesempatan kali ini aku akan
membahas tentang pesan dari Drama Korea yang tayang di penghujung tahun 2017
ini. Menampilkan 12 episode, drama ini menyuguhkan pesan moral yang sayang
untuk dilewatkan.
Sebenarnya aku tidak tahu dan tidak tertarik menonton drama
tersebut. Hanya saja, teman - temanku terus bercerita mengenai betapa bagus dan
penuh maknanya drama ini. Itulah alasan mengapa aku menonton drama itu dan
bahkan menulis sesuatu mengenai itu diartikel ini.
Singkatnya Drama Go Back Couple
bercerita tentang keluarga kecil yang baru memiliki seorang putra. Ma Jin Joo
(Jang Na Ra) adalah seorang ibu rumah tangga yang menghabiskan waktu sehari -
harinya dengan mengatur seluruh keperluan rumah tangga. Suaminya, Choi Ban Do (Son Ho Jun) adalah seorang kurir dari perusahaan farmasi. Mereka menghadapi berbagai
kesalah-pahaman hingga pada akhirnya mereka berada diambang perceraian.
Kemudian pasangan ini mengalami timetravel ke tahun 1999 dimana mereka masih
mahasiswa disuatu universitas. Mereka menjalani masa muda untuk kedua kalinya
dan menyadari sesuatu yang seharusnya mereka pahami sejak dulu.
Ma Jin Joo.
Choi Ban Do.
Putra mereka, Seo Jin.
Ada hal menarik dari menit - menit
awal drama Go Back Couple ini. Disana, Jin Joo menjadi narator dan
mengungkapkan pemikirannya. Ia berkata bahwa drama romantis berakhir dengan
pernikahan. Ini menandakan happy ending
bagi tokoh dalam kisah tersebut. Hal ini seakan - akan menyiratkan bahwa pernikahan
adalah hasil akhir dari sebuah perjalanan cinta.
Wahh, menarik!
Aku semakin semangat untuk menonton karena konsep unik yang disuguhkan. Benar
juga, begitu banyak drama yang memperlihatkan pernikahan sebagai alasan setiap
tokoh berakhir bahagia. Padahal faktanya tentu tidak seperti itu. Buktinya,
begitu banyak pasangan suami-istri yang bercerai. Justru pernikahan adalah awal
dari sesuatu yang baru.
Baik, langsung saja. Ini dia pesan
moral yang aku pahami dari drama ini :
1) Komunikasi itu penting! Jangan
melihat sesuatu hanya dari sudut pandang kita.
Menurutku, ini alasan paling kuat
mengapa Jin Joo dan Ban Do bercerai. Jin Joo salah paham dan yang membuatnya
semakin rumit adalah Ban Do yang tidak bersikap terbuka pada Jin Joo. Karena kurangnya
komunikasi inilah mereka berdua selalu mengalami pertengkaran hebat.
Salah satu kesalah-pahaman yang akan
aku bahas adalah saat Ban Do menggira Jin Joo lengah pada sesuatu yang tidak
begitu penting. Disuatu pagi, Jin Joo berada didalam toilet. Kemudian Seo Jin
(Park A Rin), putra semata wayang mereka memukul - mukul pintu toilet karena
ingin segera menemui ibunya. Ban Do yang baru bangun tidur terkejut melihat
istrinya tidak menutup pintu. Dia juga heran kenapa Jin Joo menggendong Seo Jin
di toilet. Padahal kan Jin Joo tidak salah. Dia menemui putranya yang tidak bisa
lama menunggu ibunya.
Seo Jin seneng banget ketemu ibunya hehe.
Ya begitulah. Kesalah pahaman silih
berganti dalam kehidupan pernikahan mereka. Sebenarnya hal ini tidak hanya
terjadi dalam kehidupan pernikahan sih.
Dalam kehidupan sehari - hari, dengan siapapun itu. Terkadang melihat sesuatu
hanya dari sudut pandang kita adalah tindakan yang tidak bijak.
2) Perlakukan orang tua dengan kebaikan
terbaik.
Jin Joo yang telah kehilangan ibunya
ditahun 2009 begitu sangat sedih. Ia menyesal karena belum menciptakan kenangan
- kenangan manis bersama ibunya. Jadi, ketika dia kembali ke tahun 1999, dia
sangat takjub. Dia memperlakukan ibunya dengan perlakuan terbaik dan senantiasa
bersikap manis. Ia berkata ibunya tidak akan selalu disampingnya didunia ini.
Melalui ini juga aku belajar bahwa seorang ibu itu punya peranan penting dalam
kehidupan seseorang. Di drama ini, Jin Joo menganggap ibunya seperti alam
semesta baginya.
3) Pengorbanan (terbesar) seorang ayah.
Di drama ini aku melihat seberapa
keras perjuangan Ban Do mencari nafkah untuk keluarganya. Ia harus rela menahan
perasaannya sekalipun merasa tercabik - cabik. Penjabarannya mungkin
berlebihan, namun kisah ini menghanyutkan para penonton. Tenggelam dengan apa
yang dirasakan Ban Do.
Ban Do yang bekerja didunia kesehatan
tentu harus berinteraksi dengan dokter. Dan atasannya ini, Dokter Park adalah
pria parasit yang menikahi istrinya hanya karena uang. Istrinya adalah pewaris
dari suatu rumah sakit besar. Setelah mendapat berbagai keuntungan dari
istrinya, ia menambah kisah hidup yang tidak kalah buruk. Ia berselingkuh
dengan banyak wanita dan memperalat Ban Do dalam hal ini. Ia menggunakan kartu
kredit atas nama Ban Do sebagai sarana aktivitas finansial bersama
selingkuhannya (alasannya biar dia enggak
tercyduk oleh istrinya) dan meminta Ban Do menjaga selingkuhannya saat
istrinya menemui selingkuhannya itu.
Suatu hari Dokter Park meminta Ban Do
menyelamatkan selingkuhannya. Istri Dokter Park akan menyerang selingkuhannya
itu dan Ban Do harus membawa kabur dia sebelum istri Dokter Park datang. Namun,
usaha penyelamatan ini gagal karena istri Dokter Park datang dan dengan penuh
amarahnya menyerang selingkuhan suaminya itu. Ban Do mencoba melerai dan
singkat cerita ia tidak sengaja mendorong istri Dokter Park sehingga membuatnya
jatuh. Setelah itu Dokter Park datang dan memukul Ban Do. Ia berkata Ban Do
sangat lancang karena berani mendorong istrinya. Ini membuat istrinya tersentuh
dan seketika melupakan perihal perselingkuhan itu.
Kemudian Ban Do dan Dokter Park
berada disuatu ruangan. Dokter Park berbicara dengan nada tinggi bahwa ia
meminta Ban Do menjaga selingkuhannya dan mempertanyakan mengapa ia mendorong
istrinya. Lalu Dokter Park berpura - pura memukul Ban Do dan berkata berani -
beraninya Ban Do menyentuh istrinya. Setelah itu Dokter Park tersenyum dan
berkata memukul Ban Do bisa menenangkan istrinya. Intinya dia mem-bully Ban Do dan dia membela istrinya
hanya untuk sebuah pertunjukan. Ban Do hanya diam dan terlihat sangat sedih. Dia
ingin melawan Dokter Park tapi ia menahan dirinya. Dia melakukan itu demi
sesuap nasi yang kelak akan ia makan bersama keluarganya.
Kemudian ada scene komedi yang membuatku bertanya, “Scene komedi macam apa ini ?” hahaha. Disuatu hari di tahun 1999,
Ban Do melihat orang tuanya cekcok mengenai sesuatu. Perdebatan itu terjadi
karena ibu Ban Do terkesan seperti membuang - buang air. Ayah Ban Do meminta
istrinya menghemat penggunaan air. Tidak terima dikritik, ibu Ban Do menyebut
suaminya kikir. Melihat percakapan ini Ban Do menanggapi dengan begitu
bijaksana, “Ibu, itu terlalu berlebihan.
Jangan memanggilnya dengan sebutan kikir. Bagaimana bisa kau memanggil kepala
keluarga yang mencari nafkah untuk kita dengan sebutan kikir ? Bukan berarti
dia tidak ingin mencari uang yang banyak dan dia juga tidak ingin menjadi orang
yang kikir. Aku tahu, dia hanya bisa membeli permen karet. Tapi tetap saja kau
jangan menyebutnya dengan sebutan kikir. Apa kau tahu seberapa keras perjuangan
ayah untuk mendapat uang sekecil itu ? Jangan begitu bu. Itu membuat hatiku
sakit. Dah.” Ujarnya seraya melangkahkan kaki untuk pergi kuliah.
Awalnya ayah Ban Do merasa terbela.
Namun mendengar perkataan Ban Do yang cenderung memberikan penghinaan, ia
merasa tersinggung. Karenanya dia memukul kepala Ban Do. Ban Do kaget, dia
bilang ia baru saja menolong ayahnya. Tapi ayahnya tetap marah dan Ban Do
melarikan diri dari rumahnya wkwk.
Melihat latar belakang Ban Do sebagai
ayah dari Seo Jin dan sebagai seseorang yang mencari nafkah untuk keluarganya,
tentu ia paham betul mengenai ini. Ia jadi sosok yang pengertian dan dewasa
melihat pertengkaran orang tuanya. Lucunya, Ban Do menganalogikan penghasilan
ayahnya dengan uang untuk membeli permen karet (saking kecilnya wkwk). Niatnya baik memang, tapi
pemilihan katanya yang tidak tepat hahaha.
Ya mungkin ini saja yang ingin
kusampaikan. Menurutku, pesan moral diatas sangat penting untuk diingat. Semoga
dengan memahaminya, kita semua bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Sampai
jumpa di postingan berikutnya ya~
Ide tulisanku ini hadir bersamaan
dengan tamatnya buku yang kubaca, Cinta
Dua Kodi. Mengusung kisah orang - orang hebat disekitar kita, seketika Cinta Dua Kodi mengingatkanku pada kisah
- kisah asadora. Ada kemiripan
disana, keduanya mengupas perjuangan orang - orang hebat yang menginspirasi.
Bercerita tentang kehidupan dan keharusan bagi setiap orang untuk melawan
keterpurukan.
Asadora (Drama
Pagi) adalah serial drama televisi yang disiarkan pada pagi hari oleh stasiun
televisi NHK di Jepang. Asadora
tayang dari Senin sampai Sabtu pada pukul 08:15 - 08:30 pagi dan pertama kali
ada sejak tahun 1961 hingga kini. Dalam setahun ada dua judul asadora yang tayang. Durasi dari asadora hanya 15 menit dari setiap
episodenya. Namun, durasi yang terbilang singkat ini tidak lantas membuatnya
menjadi suatu tontonan kosong. Banyak pembelajaran besar yang mampu kita ambil
dari setiap kisah yang tertuang didalamnya.
Audisi pemeran asadora pun tidak sembarangan. Ada seleksi ketat hingga seseorang
dinilai pantas membintanginya. Itulah mengapa bermain asadora dianggap sebagai suatu pencapaian besar dan membanggakan.
Wajah pemeran utamanya digadang - gadang sebagai wajah pagi Jepang.
Hal ini diungkapkan Matsushita Nao, pemeran
utama asadora ditahun 2010. Ia
mengatakan, ia sudah menonton asadora bersama
keluarganya sejak masih kecil. Namun ia tidak menyangka akan membintanginya
disuatu hari. Ia menilai membintangi asadora
merupakan suatu kebanggaan tersendiri.
Asadora juga pernah
tayang dilayar kaca Indonesia. Tepatnya ditayangkan TVRI. Aku sendiri tidak
pernah menonton asadora berjudul oshin itu. Kudengar, oshin mendapat sambutan hangat dari
penonton Indonesia dan sempat menduduki puncak popularitas.
Aku harap Indonesia mengikuti konsep
ini juga. Mudah - mudahan tulisan ini dibaca oleh para sineas Indonesia
(ngarep, hahaha). Aku harap mereka
membeli lisensi konsep asadora dari
salah satu stasiun televisi nasional di Jepang itu dan menginspirasi kita
semua. Indonesia juga punya banyak orang hebat yang menginspirasi dan kisah
mereka pantas untuk dibuat asadora.
Sebut saja mbak Asma Nadia (penulis yang karyanya best seller), mbak Oki Setiana Dewi (aktris dan ustadzah), Pak Sugiharto (mantan menteri
BUMN), Bunda Kartika (Pemilik KeKe Busana) dan tokoh lainnya yang mungkin belum kuketahui.
Melihat bagaimana perjuangan mereka hingga ada dititik itu, mampu menyemangati
kita untuk senantiasa berjuang.
Ya, mungkin hanya ini yang ingin
kusampaikan. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa~
Saat menonton dua episode spesial
dari drama ini, ada tayangan dimana para pemain berbagi pendapat mengenai scene favorit mereka dalam drama. Jadi
ceritanya aku nggak mau kalah dari
mereka. Aku juga mau berbagi scene
favoritku dari drama ini walaupun sepertinya ini terlalu banyak bila
dibandingkan dengan yang mereka sebutkan.
Seperti yang kita tahu, Another Oh
Hae Young menceritakan tentang dua wanita bernama sama namun memiliki kehidupan
yang berbeda. Hubungan mereka makin rumit kala Oh Hae Young yang satu jatuh
cinta pada mantan calon suami Oh Hae Young yang lain. Dua Oh Hae Young ini
seakan dipersatukan oleh takdir. Tidak hanya satu kelas semasa SMA, mereka juga
bekerja di perusahaan yang sama. Kesamaan nama mereka kerap memberikan kesialan
pada Oh Hae Young yang dianggap kalah cantik. Oh Hae Young yang kita sebut Oh
Hae Young ‘biasa’ (Seo Hyun Jin). Dia
batal menikah karena kesalahpahaman mantan calon suami Oh Hae Young ‘cantik’, Park Do Kyung (Eric). Do Kyung
mengira ia menghancurkan pernikahan Oh Hae Young ‘cantik’ (Jeon Hye Bin). Do Kyung melakukannya karena ia dicampakkan
di hari pernikahannya. Oh Hae Young ‘cantik’
tidak datang ke pernikahan mereka sehingga pernikahan mereka digagalkan secara
sepihak.
Dipanggil
Oh Hae Young ‘biasa’ padahal secantik
ini.
Oh
Hae Young ‘cantik’.
Baiklah, ini dia scene favoritku di drama ini :
1) Bercerita di malam hari saat gugurnya bunga sakura.
Saat itu Hae Young ‘biasa’ menceritakan keluh kesahnya pada
Do Kyung. Hae Young ‘biasa’ merasa
lelah menutupi kesedihan yang ia rasakan karena dicampakkan mantan calon
suaminya, Han Tae Jin (Lee Jae Yoon). Jatuhnya bunga sakura di malam hari
seakan mewakili apa yang ia rasakan.
2) Memulai sandiwara.
Hae Young ‘biasa’ merasa kesal karena Hae Young ‘cantik’ mempermalukannya di depan rekan - rekan kerjanya. Ketika
acara usai, kebetulan Do Kyung ada di luar. Hae Young ‘biasa’ mengira Do Kyung datang untuk menjemputnya agar mereka bisa
bersandiwara mengenai kedekatan mereka. Hae Young ‘biasa’ memanfaatkan ini untuk membuat Hae Young ‘cantik’ marah dan cemburu.
Hae Young ‘biasa’ meminta izin untuk pulang terlebih dahulu, berteriak
‘sayang’ pada Do Kyung dan kemudian berlari kearahnya.
Setelah itu Hae Young ‘biasa’ memeluk Do Kyung dengan posisi
yang unik ahaha.
Hal ini sontak membuat semua orang
terkejut, terlebih teman - teman Do Kyung yang mengenal Do Kyung sebagai orang
yang dingin, serius dan pemarah wkwk.
3) Kencan pertama mereka!
Hae Young ‘biasa’ dan Do Kyung makan bersama di sebuah kedai sea food. Saat itu Hae Young ‘biasa’ tidak sengaja melukai lengannya
kala memanggang kerang. Melihat akan hal itu, Do Kyung mengusulkan agar ia saja
yang memanggang kerang. Hae Young ‘biasa’
menolaknya dan ingin tetap melanjutkan apa yang ia kerjakan. Hae Young ‘biasa’ yang memang usil lalu berkata, “Seandainya aku berkata lenganku sakit, aku
lalu memintamu untuk meniupi luka ini maka apa yang akan kau lakukan ?”
kemudian Do Kyung menjawab, “Aku akan
membunuhmu.” hahaha percakapan macam apa ini ? XD. Tidak hanya itu, Hae
Young ‘biasa’ juga bicara pengandaian
suatu situasi dimana ia meminta Do Kyung menyuapinya dan bilang “Aaa ... “ . Ide tokoh Hae Young ‘biasa’ ini memang sangat segar dan bisa membuat
kita terpingkal. Ada saja perkataan dan kelakuan ajaib yang ia lakukan wkwk.
4) Cerita sedih Park Do Kyung (lainnya).
Kita tahu jika tokoh Do Kyung
memiliki kisah sedih yang sangat mendalam. Kali ini ia mengalaminya lagi namun
karena Hae Young yang lain. Dia merasa sangat sedih karena Hae Young ‘biasa’ menjaga jarak darinya sejak Hae
Young ‘biasa’ tahu Do Kyunglah orang
yang menghancurkan pernikahannya karena kesalahpahaman.
Mengetahui hal itu, teman - temannya
tak tinggal diam. Mereka mengajak Do Kyung ke pantai untuk bersenang - senang
dan melupakan semuanya. Mereka bahkan mendekati para gadis untuk membuat Do
Kyung melupakan masalahnya mengenai orang - orang bernama Oh Hae Young. Tapi
semuanya menjadi suram karena saat berkenalan, salah satu diantara mereka
bernama Oh Hae Young hahaha. Mereka semua pun pergi melupakan rencananya,
mengikuti Do Kyung dari belakang lalu menyusuri bibir pantai.
5) Luapan emosi Do Kyung.
Aku sangat menyukai scene ini! Akhirnya kita bisa melihat
emosi Do Kyung secara utuh. Walaupun terkesan egois, tapi Do Kyung benar -
benar jujur akan apa yang ia rasakan. Dari sini aku belajar bahwa bersifat terbuka dan jujur akan apa yang kita
pikirkan itu kadangkala perlu dilakukan.
Do Kyung yang biasanya diam mengenai
hal ini akhirnya meluapkan semuanya pada Hae Young ‘biasa’ dengan berkata, “Aku
senang bertemu denganmu. Tidak adil jika hanya aku yang terluka. Aku senang kau
merasakan rasa sakit yang sama. Jika kita bisa memutar balikan waktu, aku akan
menghancurkan pernikahanmu dengan cara yang sama. Aku akan membuatmu menjadi
tetanggaku dan karenanya kita bisa bertemu satu sama lain. Aku minta maaf, aku
sangat minta maaf. Tapi aku tidak menyesal karena telah menghancurkan
pernikahanmu. Maaf. Tapi inilah perasaanku yang sebenarnya. Aku merasa sakit
karena tak bisa memelukmu.” Wihh ngeri, kaitan kalimat yang romantis, rumit
dan menyakitkan.
6) Cerita keluarga Hae Young.
Ibu Hae Young‘biasa’ mengecek kotak
surat dan memeriksa surat yang datang. Ia sangat terkejut kala membaca salah
satu surat yang ada. Disana tertulis bahwa Hae Young ‘biasa’ mendapat peringkat pertama dikelas dan kedua dari seluruh
sekolah dalam hal akademis. Ia sangat senang dan menelepon kerabatnya untuk
memberitahu hal ini. Ia berkata putrinya akan melanjutkan studi ke Universitas
Seoul. Kemudian terdengar suara bel dan Hae Young ‘biasa’ pun keluar untuk menemui tamunya. Ternyata orang yang
membunyikan bel adalah Hae Young ‘cantik’
yang datang untuk memberitahu bahwa nilai raport
mereka tertukar. Menyadari apa yang terjadi didalam, Hae Young ‘biasa’ berkata akan memberikannya esok
hari di sekolah. Ia juga meminta izin agar orang tuanya menandatangani raport itu sebelum memberikannya kepada
Hae Young ‘cantik’. Hae Young ‘cantik’ menyetujuinya dan bilang ia juga
akan meminta tanda tangan orang tuanya untuk nilai raport mereka yang tertukar.
Hae Young ‘cantik’ pulang ke rumah ibunya. Ia sangat gugup, nampaknya ia tidak
dekat dengan ibunya. Ditengah kegugupannya ia melihat photo ibu dan ayah
tirinya di ruang tamu. Kemudian ia dipersilahkan masuk oleh pelayan di rumah
itu. Ibunya menandatangani nilai raport itu.
Hae Young ‘cantik’ berkata kali ini
ia tidak belajar dengan baik itulah sebabnya nilainya turun drastis. Ibunya
hanya memiliki tatapan kosong dan menjawab dengan kalimat yang tidak nyambung
dengan bahan pembicaraan yang Hae Young ‘cantik’
ajukan. Ibunya berkata sepertinya ia akan bercerai lagi. Setelah itu Hae Young
‘cantik’ pulang sambil menahan air
mata.
Sementara itu, suasana rusuh terjadi
di kediaman rumah Hae Young ‘biasa’
pasca mereka semua tahu nilai Hae Young ‘biasa’
tertukar. Bibi Hae Young ‘biasa’
tertawa terbahak - bahak mengetahui kesalahpahaman ini. Bibinya menghina Hae
Young ‘biasa’. Ia bilang ia sudah
menduganya, hal tersebut memang tidak mungkin terjadi. Ibu Hae Young ‘biasa’ menggerutu, mengapa pihak sekolah
menempatkan dua orang bernama sama dalam satu kelas. Bibinya menimpali
seharusnya ibu Hae Young ‘biasa’
menyadarinya sejak awal, Hae Young ‘biasa’
selalu ada di peringkat 200 besar atau 300 besar. Bagaimana bisa ia salah paham
mengenai hal mustahil seperti ini ? ucapnya yang membuat keadaan semakin panas.
Ibu Hae Young ‘biasa’ tidak tahan
lagi. Ia marah dan menatap bibi dengan tajam hahaha.
Kemudian ibu Hae Young ‘biasa’ menemui Hae Young ‘cantik’. Ia berkata mata Hae Young ‘cantik’ lebar. Kemudian ia pergi dan Hae
Young ‘biasa’ mengikutinya dari
belakang. Hae Young ‘biasa’ terlihat
merasa bersalah. Kemudian ibunya berkata, “Tidak
apa! Nilai bukan segalanya!” lalu ia menggandeng tangan putrinya. Saat itu Hae
Young ‘cantik’ berpikir ia akan
selalu kalah dari Hae Young ‘biasa’
karena ia tidak dibesarkan dengan cinta dari kedua orang tuanya.
Sangat manis! Itulah komentarku untuk
penggambaran keluarga Hae Young ‘biasa’.
Ibu yang bijaksana, sungguh. Nilai memang bukan segalanya. Tapi bukan berarti
kita tidak harus bekerja keras agar meraih nilai yang baik. Kerja keras jelas
sangat diperlukan dan nilai yang baik merupakan cerminan dari kerja keras. Jadi
yang terpenting itu kerja keras, bukan nilai. Karena kadang kala sekalipun
bekerja keras, itu tidak menjamin kita akan mendapatkan hal yang sesuai dengan
apa yang kita dambakan. Jadi kalimat ibu Hae Young ‘biasa’ itu sangat benar.
Dari scene ini pula aku belajar bahwa siapapun itu, sesempurna apapun
dia dimata orang - orang, bukan berarti ia selalu mendapat kemudahan dalam
hidup karena sejatinya kesenangan dunia itu merupakan suatu hal yang menipu.
Kita bisa melihat ini melalui kisah keluarga Hae Young ‘cantik’. Dia pintar, cantik dan di elu - elukan banyak orang tapi
ia tidak mendapat kasih sayang utuh dari kedua orang tuanya.
Itulah scene - scene favoritku
dari drama ini. Aku juga menyukai opening
drama ini. Konsepnya sangat bagus. Kita mengenal nama asli para pemeran
utamanya melalui pekerjaan Do Kyung di drama ini yakni sebagai sound director. Ini dia openingnya :
Di video tersebut kita melihat Do Kyung mengisi suara para pemeran
utamanya agar bisa terdengar dengan lebih bagus dan jelas. Sangat kreatif. Lagu
duet ini dinyanyikan oleh Yoo Seung Woo dan Seo Hyun Jin. Ya, Seo Hyun jin
pemeran Oh Hae Young ‘biasa’. Aku
suka suara Hyun Jin di lagu ini, benar - benar lembut. Berbeda dengan suara
tokoh Hae Young ‘biasa’ yang
seringkali bersuara konyol karena wataknya yang ceria dan menyenangkan.
Ya paling ini saja yang ingin kubahas
mengenai drama ini. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa~