Ide tulisanku ini hadir bersamaan dengan tamatnya buku yang kubaca, Cinta Dua Kodi. Mengusung kisah orang - orang hebat disekitar kita, seketika Cinta Dua Kodi mengingatkanku pada kisah - kisah asadora. Ada kemiripan disana, keduanya mengupas perjuangan orang - orang hebat yang menginspirasi. Bercerita tentang kehidupan dan keharusan bagi setiap orang untuk melawan keterpurukan.
Asadora (Drama
Pagi) adalah serial drama televisi yang disiarkan pada pagi hari oleh stasiun
televisi NHK di Jepang. Asadora
tayang dari Senin sampai Sabtu pada pukul 08:15 - 08:30 pagi dan pertama kali
ada sejak tahun 1961 hingga kini. Dalam setahun ada dua judul asadora yang tayang. Durasi dari asadora hanya 15 menit dari setiap
episodenya. Namun, durasi yang terbilang singkat ini tidak lantas membuatnya
menjadi suatu tontonan kosong. Banyak pembelajaran besar yang mampu kita ambil
dari setiap kisah yang tertuang didalamnya.
Audisi pemeran asadora pun tidak sembarangan. Ada seleksi ketat hingga seseorang
dinilai pantas membintanginya. Itulah mengapa bermain asadora dianggap sebagai suatu pencapaian besar dan membanggakan.
Wajah pemeran utamanya digadang - gadang sebagai wajah pagi Jepang.
Hal ini diungkapkan Matsushita Nao, pemeran
utama asadora ditahun 2010. Ia
mengatakan, ia sudah menonton asadora bersama
keluarganya sejak masih kecil. Namun ia tidak menyangka akan membintanginya
disuatu hari. Ia menilai membintangi asadora
merupakan suatu kebanggaan tersendiri.
Asadora juga pernah
tayang dilayar kaca Indonesia. Tepatnya ditayangkan TVRI. Aku sendiri tidak
pernah menonton asadora berjudul oshin itu. Kudengar, oshin mendapat sambutan hangat dari
penonton Indonesia dan sempat menduduki puncak popularitas.
Aku harap Indonesia mengikuti konsep
ini juga. Mudah - mudahan tulisan ini dibaca oleh para sineas Indonesia
(ngarep, hahaha). Aku harap mereka
membeli lisensi konsep asadora dari
salah satu stasiun televisi nasional di Jepang itu dan menginspirasi kita
semua. Indonesia juga punya banyak orang hebat yang menginspirasi dan kisah
mereka pantas untuk dibuat asadora.
Sebut saja mbak Asma Nadia (penulis yang karyanya best seller), mbak Oki Setiana Dewi (aktris dan ustadzah), Pak Sugiharto (mantan menteri
BUMN), Bunda Kartika (Pemilik KeKe Busana) dan tokoh lainnya yang mungkin belum kuketahui.
Melihat bagaimana perjuangan mereka hingga ada dititik itu, mampu menyemangati
kita untuk senantiasa berjuang.
Ya, mungkin hanya ini yang ingin
kusampaikan. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar