Kamis, 06 Juni 2019

[Muslimah inspiratif] : Ayana Jihye Moon

Hasil gambar untuk ayana jihye moon smile


Pada kesempatan kali ini aku akan membahas tentang selebgram muslimah asal Korea Selatan yaitu Ayana Moon. Model dan bintang iklan dengan akun instagram @xolovelyayana ini mencuri perhatian khalayak negara Islam dengan tampilan hijabnya. Aku pertama kali tahu sosok eonni ini dari bahasan teman - temanku. Aku mulai kepo dan berpikir, “Iya juga nah. Jarang aku lihat perempuan Korea Selatan berhijab.”

Mulai dari obrolan itulah aku mulai menonton talk show Ayana dengan beberapa stasiun TV. Beberapa diantaranya akan aku tulis di artikel ini. Dalam tayangan itu Ayana bercerita tentang awal mula ia tahu tentang islam. Saat masih di Korea Selatan, Ayana sudah tertarik dengan kebudayaan Timur Tengah. Dari kebudayaan Timur Tengah itu Ayana kemudian mempelajari Islam. Kala itu Ayana menyadari bahwa hukum, budaya maupun makanan mereka itu berasal dari islam. Jadi Ayana memutuskan ingin belajar tentang apa itu islam.

Saat proses belajar itu, Ayana mendapati media selalu memberitakan hal buruk tentang islam seperti islam adalah teroris atau orang - orang islam suka memukul wanita. Namun kenyataannya, Ayana selalu melihat kebaikan dari orang - orang muslim. Hal ini membuatnya ingin menjadi bagian dari islam secara komunitas dan memutuskan untuk memeluk agama Islam. Kemudian Ayana mempelajari bagaimana sholat, membaca Al - Qur’an juga bahasa Arab.

Keputusan Ayana menjadi muslimah pun tentu ditentang orang tuanya. Bukan tanpa alasan, beragama Islam artinya Ayana harus merelakan apapun termasuk kehidupannya di Korea Selatan. Baik itu pekerjaan maupun pernikahan. Setelah beragama Islam Ayana memutuskan meninggalkan Korea Selatan agar bisa senantiasa ada dalam ketaatan. Baik itu dalam hal makanan, menunjukkan identitasnya sebagai seorang muslimah (berhijab), mempelajari agama Islam dan juga mencari rejeki dengan cara yang halal.

PEMBELAJARANNYA

Ada beberapa pembelajaran yang bisa aku pahami dari kisah ini. Tentang keharusan kita memilih apa yang sekiranya benar, semangat belajar dan bagaimana kebanyakan orang  di muka bumi ini terkena islamfobia. Merasa anti dengan islam, senantiasa melihat islam dengan sudut pandang yang buruk. Hal ini pun turut Ayana rasakan karena orang tua Ayana menilai pilihan Ayana ini salah dan bahkan sekedar sholat pun Ayana dinilai ekstrim. Saat menyimak itu aku kaget dan berkomentar, “Ya ampun, cuma sholat. Ekstrim dari mananya ?”

Tapi ya begitulah. Orang tua Ayana menyayangi Ayana dengan cara mereka. Mereka tidak ingin Ayana mengorbankan kehidupannya di Korea Selatan. Mereka bahkan sampai ditahap tidak mengirimi Ayana uang agar Ayana kembali menjalani kehidupannya di Korea Selatan seperti sedia kala.

Ayana juga berkomentar betapa beruntungnya umat islam di negara mayoritas islam seperti Indonesia dan Malaysia. Kita dipermudah dalam hal makanan halal disini. Bahkan fast food disini pun halal. Oh iya, satu hal lagi mengenai Ayana. Aku melihat Ayana sangat pandai berbahasa Inggris. Ini memberikanku motivasi untuk terus belajar lagi. Aku jadi ingin memperbaiki kemampuan berbahasa Inggrisku. Kembali mempelajari bahasa Inggris. Tidak hanya tata bahasa, namun juga pelafalan dan sebisa mungkin menjadi orang yang terbiasa menggunakan bahasa Inggris. Semoga bisa ya hehe.

Baiklah. Cukup untuk bahasan kali ini dan sampai jumpa~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar